***
Author's POV.
Britt perlahan demi perlahan mengikuti langkah Helena.
"Huh, ingin kemana dia?" Britt berbisik sendiri.
Buzzzz.
Suara angin tiba-tiba menerjang kencang. Rambut-rambut Britt berkibar-kibar. Dan, tentu itu membuatnya risih. Tetapi, Britt masih bisa mengikuti Helena secara pelan-pelan.
"Siapa?" Helena menengok ke arah belakang. Dia merasakan ada sesuatu mengikutinya.
Gawatttt! Gawat! Aku harus cepat mengumpat! Britt berlari ke arah pepohonan.
Gadis itu; Helena menoleh ke kanan dan ke kiri. Memastikan tidak ada yang mengikutinya. Lalu, ia lanjut berjalan. Britt masih dengan kedaan mengumpat di pepohonan. Dia masih ragu-ragu untuk melanjutkan nya atau tidak.
"Huh, tadi hampir saja... Apa aku harus lanjutkan ini? Oh, God. I'm so curious now." Ucap Britt dengan nada masih ngos-ngosan.
"Baiklah, karena tanggung. Ku lanjutkan ini." Britt langsung berlari menjauhi pohon. Dia lanjut mengikuti Helena dari belakang. Jarak Britt dengan Helena sangat jauh, tapi Britt masih bisa melihat Helena.
***
Terasa sudah sejam lebih Britt mengikuti Helena. Jalan yang ditelusuri Helena jalan yang lurus. Ia tidak berbelok sama sekali.
- Britt sudah merasa lelah. Tetapi, ia terus mengikuti gadis itu sampai ia bisa memecahkan misi pertama nya. Britt terus-menerus mengikuti Helena. Semakin lama, jalan yang Helena telusuri menjadi beda. Disamping kanan dan kiri tidak ada pohon. Ini menyukitkan Britt untuk mengumpat jika Helena mulai menoleh ke arah belakang, kanan atau kiri.
sial! Jalan macam apa ini?! Tidak ada pepohonan sama sekali! Helena... ayolah berjalan lebih cepat. Britt bergumam sambil terus mengikuti Helena dari belakang.
Tak lama, Helena berhenti berjalan. Dia mulai menoleh ke kanan dan ke kiri. Britt hanya berdiam dibelakang nya, dia tidak bergerak sama sekali.
Kabut-kabut itu belum keluar juga? Gumam Helena.
Helena melanjutkan perjalanannya. Britt menghela nafas lega. Ia tidak ketahuan mengikuti gadis itu dari belakang. Di perjalanan, Britt mulai merasa kedinginan. Dia menghawatirkan Helena apakah dia kedinginan juga, atau tidak. Rasa khawatirnya ia tahan terus menerus. Dia hanya fokus ke satu arah sekarang, yaitu langkah Helena.
Jalan demi jalan sudah ditelusuri mereka berdua. Tidak ada pepohonan, hewan, bahkan orang di jalan itu. Hanya ada mereka berdua.
Buzzz.
Sesekali lagi angin datang bertiup sangat kencang. Angin-angin itu juga diikuti dengan kabut-kabut asap.
Jalan yang tak ada pepohonan, orang, ataupun hewan. Lalu, jalan ini juga diselimuti kabut-kabut asap. Persis dengan mimpi! Tuhan, apa ini serius? Pikir Britt.
Kabut-kabut asap itu semakin menebal. Brit sangat kesusahan untuk mengikuti langkah Helena. Helena tidak begitu kelihatan, karena kabut-kabut asap sudah meng-cover jalan, ataupun udara. Semuanya terlihat abu-abu. Britt mengipaskan kabut-kabut itu dengan tangannya itu, agar bisa lebih jelas melihat dan mengikuti Helena. Britt terus berjalan lurus, jejak Helena sudah lebih kelihatan dibandingkan tadi."BERMAIN PETAK UMPAT!!!" Helena berteriak. Suaranya terdengar sangat senang.
What? Bicara dengan siapa anak itu, huh? Pikir Britt sambil menggaruk-garuk kepala.
Helena, gadis itu, tiba-tiba pergi lari. Ia berlari dengan sangat kencang. Britt berusaha mengejarnya. Ketika baru saja selangkah Britt ingin mengejar gadis itu, suara langkahnya sangatlah besar. Tetapi, Helena sama sekali tidak menengok, dan terus berlari. Britt sangat yakin bahwa Helena pasti mendengar suara langkahnya ketika berlari, tetapi Helena tidak mengengok ke belakang sama sekali. itu membuatnya Britt melanjutkan mengejar Helena. Britt sudah tidak peduli apapun yang terjadi. Jika Helena menoleh atau ia ketahuan mengikuti dia berjanji untuk tidak peduli. Dia akan terus mengikuti Helena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena {EDITING}
HororPetualangan misteri untuk yang Brittany jalankan dengan kedua temannya bersama berujung pada pengorbanan hidup? Lalu, siapa Helena itu?