Recap:
"Jake sudah mati! Kau takkan bisa menemukannya! Dia mati! Dia telah mati!"
Seketika ekspresiku wajahku berubah, rasanya jantungku ingin berhenti berdenyut begitu saja, hatiku retak, paru-paru ku membatu. Apakah benar yang dikatakannya?!
"Apa maksudmu?!" Tanyaku. Mataku sudah mulai berkaca-kaca.
"Apa maksudmu?!" Tanya ku lagi dan mendekatinya.
"Dia mati." Jawabnya dengan singkat.
"Kau... kau yang membunuhnya?! Bukan begitu kah? Kau yang membunuhnya?!" Tanyaku dengan penuh amarah.
***
"Kau... kau yang membunuhnya?! Bukan begitu kah?! Kau yang membunuhnya?!" Tanyaku.
"A-aku... aku sama sekali tidak, Britt." Jawab Dylan sedikit terbata.
"Kau berkerja sama dengan mereka untuk membunuh Jake? Iya, seperti itu kah?!" Bentakku. Aku tidak tahu kenapa mindset ku ini berpikir bahwa Dylan lah yang membunuh Jake.
"Tenang dulu, Britt. A-aku akan menjelaskan semuanya... aku berani sumpah bahwa aku tidak membunuhnya." Ucap nya. Ia kini berlutut dihadapan Britt. Ia berlutut. "Kumohon dengarkan aku dulu..." ia memohon kepadaku. Ia berlutut dihadapanku.
Brittany pun mulai meneteskan air mata ku. Britt tidak menginginkan untuk menjawab nya sama sekali pun.
"Biarkan aku menjelaskan nya..." Dylan menarik nafas yang begitu dalam, lalu mengeluarkannya. "Kematian Jake tidak ada hubungannya denganku, dengan baju ku bahkan dengan darah-darah ini. Jake mati karena ia terjebak disana." Dylan menunjuk salah satu bangunan tua yang paling besar diujung sana. "Ya, disana. Jake terjebak didalam sana karena ia..."
"Kenapa?!"
"Ia telah menerima tawaran bermain dari Helena, dan teman-temannya." Lanjut nya.
Apa sebenarnya yang dimaksud Dylan? Tawaran apa?
"J-jadi... M-maksudmu d-dia benar... dia benar-benar mati?! Dia... dia ada di-di dalam s-sana?!" Ucapku dengan begitu terbata. Aku rasanya tak bisa menahan tangisan ini.
Dylan mengangguk pelan lalu menundukkan kepalanya.
Terjadilah ledakan tangisku yang begitu dahsyat.
Dylan menarik pelan lenganku. Mengajaknya dipelukannya.
Tetapi...
"Lepaskan!" Aku menolaknya spontan.
"Britt, aku hanya ingin menenangkanmu saja." Ucapnya.
"Antarkan... antarkan aku ke tempat dimana Jake berada." Ucapku dengan nada tersendu-sendu.
"Apa maksudmu? Untuk apa kau datang ke sana?!" Ia menahan tanganku. Menggenggam erat tanganku.
"Tentu saja menemani Jake disana!" Jawabku tegas.
Dylan menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, "Tidak. Kau tidak boleh kesana." Dylan tetap menahanku. "Tidak." Lanjutnya.
"Lepaskan!" Aku berusaha kabur darinya.
"Tidak, Britt. Nanti kau akan mati!" Pekik Dylan.
"Aku memang harusnya yang mati! Bukan Jake yang menjadi korbannya! Aku lah korbannya!" .
"Aku korbannya!"
"Tidak, Britt." Dylan menatapku. dengan serius.
"Apa lagi maksudmu? Tidak, tidak, tidak, apa nya yang tidak? Memang benar kan aku korbannya, bukan Jake!" Aku berusaha menggerak-gerakkan lenganku agar bisa kabur dari Dylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helena {EDITING}
TerrorPetualangan misteri untuk yang Brittany jalankan dengan kedua temannya bersama berujung pada pengorbanan hidup? Lalu, siapa Helena itu?