Chap 29: Bonus chapter, Latar belakang Death Mauseloum

93 9 4
                                    


Heyaaa guys.

Finally, ni cerita end juga yah :3 sekian lama aku ga on setahun akhirnya bisa selesain ini cerita 😭 walaupun masih dalam proses editing ya :)
Fyi: chapter 28 & 29 itu sebenernya Bonus chapter ya ;) sebenarnya ending nya memang di chap 28 tapi author mau buat cerita ini lebih panjang.

***

BRITTANY POV

Pagi yang sangat cerah.

Matahari kembali bersinar menerangi bumi.

Sinar matahari yang indah cukup membuat hatiku tenang. Tetapi...

Tetap saja aku masih memikirkan Jake. Dan juga Dylan.

Beginikah rasanya sendirian? Ditinggal oleh seseorang yang berani bekorban untukku. Seseorang yang pemberani. Seseorang yang juga tampan sekaligus bawel. Jake, apa kau tahu sebeberapa buruk aku kangen denganmu? Aku belum sempat mengucapkan terimakasih didepan wajahmu. Waktu bersama mu terasa begitu pendek. Aku ingin waktu yang lebih untuk bersamamu Jake... ingat ketika pertama kali kita bertemu? Ingat ketika kau memasuki kamarku ketika aku sedang ganti baju? Ingat ketika kau membantuku memecahkan misteri tentang Helena? Sesungguhnya, kau orang pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Tetapi, memang ya semua itu tidak ada yang abadi. Jake.. terimakasih untuk semuanya. Kau sangat berarti untukku.

Aku tidak bisa berhenti memikirkan Jake sepanjang waktu. Jujur, aku juga belum bisa menerima kematiannya. Aku masih ada dendam untuk Helena dan teman-temannya. Rasanya aku masih ingin membalas mereka semua. Tapi, apa boleh buat? Aku sudah tidak bisa melakukan apa-apa sekarang. Mungkin, ini waktunya aku harus terima dengan keadaan. Waktunya aku harus menerima Kematian Jake.

**

Aku memutuskan untuk pergi ke Death Mausoleum pagi ini. Ya, aku bete sepanjang waktu berdiam disini terus. Aku ingin resfreshing dan sekalian lihat keadaan Death Mausoleum.

Aku langsung bergegas pergi. Jalan nya memang jauh tapi itu semua tidak terasa. Aku sudah mempunyai pengalaman yang dahsyat disana.

Sesampainya, aku sempat terkejut.

Death Mausoleum begitu ramai dan penuh dengan orang-orang.

Wwwwwwahhhhh!

"Nona Brittany?"

Seseorang memanggil namaku dengan lembut.

Aku menoleh, "Ya?"

"Kami sangat bangga pada-mu." Ucap wanita itu.

"Selamat datang!"

Aku disambut hangat oleh orang-orang yang ada disana. Mereka sangat cantik dan tampan. Aku bahkan belum pernah melihat orang sebanyak mereka di kota ini. Di tempat ini.

"Terimakasih." Balasku dengan senyuman yang empatik.

"Hmmm, maaf nyonya... mengapa kau sampai bangga denganku?" Tanyaku kepada wanita yang barusan memanggil namaku.

"Tentu saja aku bangga padamu. Bahkan kami semua bangga padamu!" Pujinya dengan simpatik. "Kau tahu kenapa? Berkat kau, tempat ini kembali seperti dulu. Bahkan menjadi lebih indah." Lanjutnya.

"Terimakasih. Tapi, sebelumnya yang membuat tempat ini indah bukan hanya aku saja. Ada dua orang temanku juga yang membantuku." Balasku.

Wanita itu terdiam sejenak. Lalu tersenyum.

"Kami bangga pada kalian bertiga." Ucapnya.

Aku tersenyum. "Terimakasih nyonya."

Tak lama, wanita itupun meninggalkanku ia menulusuri semua sudut-sudut Death Mausoleum.

Helena {EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang