Chapter 17: Curiosity

1K 91 12
                                    

Hari yang begitu panas. Cahaya matahari sangat terik menyinari siang ini.

"Apa kabar dengan Dylan, ya?" Ucapku, menopang daguku

"Ah, kau ini, dari tadi melamuni dia toh, huh." Cibir Jake.

"Ya iyalah! Sejak sifat anehnya kemarin, bikin aku engga tenang tau." Balasku.

"Kita tengok saja dia. Kamu mau?" Ajak Jake.

Aku sempat hening beberapa detik.

"...Trus, Helena ikut gitu?" Tanyaku

"Ya, tidak usah. Dia sepertinya aneh dengan Dylan." Jawab Jake.

"Mungkin itu kebetulan aja. Kita ajak Helena aja yuk." Ucapku. "Helenaaa!" Aku berteriak memanggil gadis kecil itu.

"Ssst." Dengan cepat, Jake menutup mulutku dengan tangannya.

"Mmmmfh!"

"Jangan kubilang! Kita berdua saja kesana." Ucap Jake lalu melepaskan tangannya yang tadi menutup mulutku.

"Ih, emang kenapa sih?" Tanyaku dengan sedikit kesal.

"Mana mungkin itu kebetulan. pokoknya, khusus hari ini dan besok, kau ikuti saja apa kata ku. Sekarang siap-siap, sana." Jawab Jake.

Aku pun langsung meninggalkan Jake dan masuk ke kamarnya. Didalam kamar, ternyata Helena yang sedang memainkan boneka kelincinya.

"Huh, dasar kau jake." Aku menggurutu.

"Ada apa?" Tanya Helena, ia menatapku dengan aneh.

"Tidak ada apa-apa." Jawabku.

Aku langsung mengganti baju ku.

Ceklek,

Pintu kamarku tiba-tiba terbuka.

Jake masuk, lalu...

"Aaaaaa!" Teriakku.

Jake tiba-tiba masuk dan pasang tampang melongo didepankh. Bukannya keluar malah bengong!

"Keluar kau cowok mesum!" Aku menarik sprei tempat tidurku untuk menutupi badanku yang sudah tidak berpakaian itu.

Jake masih melongo beberapa menit.

"Cepat keluar!" Pekikku, aku melempari bantal dan guling ke arah Jake.

"E-eh, iya iya." Balas Jake ia pun langsung keluar dan menutup pintu kamarku.

Helena tertawa kecil melihat kejadian tadi.

"Heh, Helena, kau jangan ketawa. Tadi memalukan tahu." Ucapku. Lalu kembali memakai pakaian.

Sungguh, tadi aku tidak menggunakan apa pun ketika ia mulai masuk kekamar. Tuhan, kuharap ia tidak melihatku. Batinku

Padahal, sebenarnya Jake telah melihat.

Setelah selesai berganti baju, aku beranjak keluar dari kamar.

"Kak." Panggil Helena.

"Ya?" Jawabku yang hendak keluar dari kamar.

"Mau kemana?" Tanya gadis kecil itu.

"Ke rumah Dylan. Sebentar ya. Kamu disini aja." Jawabku.

Tanpa bertindak lama, Aku langsung keluar dari kamar meninggalkan Helena. Keluar dari kamar, akh melihat Jake yang sedang duduk menunggunya. Wajah nya senyam-senyum sendiri, bahkan ia tak sadar kalau aku sudah ada dihadapannya. Dasar genit.

"Heh!" Panggilku dengan kesal.

Jake masih senyam-senyum sendiri.

Wajah genit itu sungguh membuatku makin kesal.
Pikirannya kini pastk dipenuhi dengan apa  yang ia tak sengaja lihat tadi.

Helena {EDITING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang