iv.maps

9.8K 126 8
                                        

Maroon5 - Maps





"Kenapa sama muka lo, gue perhatiin dari awal lo dateng sampe lo duduk sini itu muka kusut banget"
Ucap azof, sambil duduk ditangan sofa yang billy duduki. Tangannya memegang segelas air minum yang diyakini billy bukan air mineral.

"Hahhhhhh" billy hanya menghempaskan napas nya. Merasa tak ada gunanya bercerita, dan kalau pun dia bercerita pada Azof. Temannya ini tak bisa membantunya.

"Kenapa Lo?" Tanya Azof lagi.
Kali ini diisi kekehan tawa kecil diucapannya.

Merebut gelas yang di pegangi Azof, billy menghabiskan dengan sekali teguk isinya. Ternyata benar ini bukan air biasa. Batin Billy.

"Mana cewek lo, ko ga diajak?" Azof masih belum mau menyerah mengajak billy berbicara.

Namun Billy masih bungkam, lalu Azof melanjutkan.
"Atau cewe lo ga mau lo ajak ke pesta rakyat jelata kaya kita ini?" Sindir azof, dia hanya bermaksud bercanda, namun tanggapan Billy berbeda. Hatinya masih sensitif, kata 'rakyat jelata' mengingatkannya pada ucapan kaka dari kekasihnya.

"Maksud lo Pesta gembel?"

"Adik gue ga pantes pacaran sama orang miskin kaya lo."

Seharusnya sekarang dia bisa bersenang-senang dengan Icha dipesta ini.

Seandainya tadi mereka menggunakan taksi atau kendaran lainnya pasti mereka tidak akan bertemu dengan kakanya yang tidak memiliki perasaan itu.

"Cih" tanpa sadar billy berdecak sambil melempar gelas yang ia pegang ke sembarang arah dan langsung pecah.

Jelas Azof kaget, beberapa orang yang berdiri didekat mereka pun sama dikagetkan oleh suara pecahan gelas itu.

Azof menarik kerah baju Billy,
"Lo kenapa sih? Lo gila, lo mau hancurin pesta gue hah?" Marah Azof, untungnya Billy masih bisa mengontrol emosinya,

"Zof. Sorry. Gue ga ada maksud itu. Gue minta maaf"
Azof melepas kepalan dikerah bajunya, lalu mendorong billy untuk duduk disofa kembali.

Azof pergi meninggalkan billy ditengah-tengah suara dentuman musik yang semakin keras, namun siapa sangka azof kembali membawa dua gelas bir untuk dirinya dan Billy.

Sekali teguk bir digelas kecil itu dihabiskan billy. Seakan mengerti temannya masih menginginkan minum, azof kembali lagi untuk membawa satu botol utuh.

"Buat lo!"

"Thanks"

"Kalau lo ada masalah ga usah dipendem sendiri. Biar lo ga setres, lo cari temen buat cerita"

"Kalau lo mau, lo bisa cerita sama gue" tambah azof.

"Cewe gue dibawa pergi" kata billy setelah satu menit hanya diam. Wajahnya menunduk saat berbicara, untung saja telinga Azof masih normal sehingga dia masih jelas bisa mendengar ucapan billy.

"Dibawa pergi siapa?"

"Kakanya. Keluarganya. Semuanya mau pisahin kita"

"Yang gue tau kalian itu saling cinta'kan? Gue sering liat lo bawa cewe lo kalau kita lagi ngumpul, dan gue liat cewe lo juga biasa aja dia bisa nyesuaikan diri ditempat kita. Jadi alasan keluarga cewe lo mau misahin kalian apa?"

"Karena gue miskin. Karena Gue seorang pengangguran"

Azof menghembuskan napas kasar, menggaruk-garuk kepalanya kasar.
"Gini deh. Semua orang tua yang punya anak perempuan pasti ga mau anaknya jatuh sama cowo yang pengangguran. Emangnya ditahun 2015 sekarang masih bisa bertahan hidup hanya dengan perasaan cinta? Semua itu butuh uang bil. Emang pribahas mengatakan semua ga bisa dibeli oleh uang. Tapi untuk memenuhi kebutuhan hidup pake apa lagi kalau bukan uang"

"Kalau ada gue mau kerja. Gue bakal usaha buat ngumpulin uang zof, ta-tapi zaman sekarang kita juga tau cari kerja itu ga gampang"

Azof menepuk bahu billy dua kali, "kalau lo mau, gue bisa ajuin lo kerja di perusahan bokap gue"

"Lo serius zof?"

"Serius, tapi perusahaan bokap gue baru merintis, jadi lo gabisa dapet gajih besar disana"

"Gpp zof, semua itu ada proses. Gue mau zof"

"Oke. Besok lo dateng ke perusahaan bokap gue"

"Thanks zof. Lo emang sahabat gue."

"Oke. Oke ta-tapi lo kalau seneng gausah meluk gue sampe sesak gini bil"

"Eh. Sorry zof."

Billy menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Lalu keduanya tertawa.

Awalnya Billy berpikir tidak ada gunanya bercerita pada Azof. Tapi ternyata Azof ingin membantunya bahkan seorang azof yang hobby nya berpesta bisa mengerti keadaan sahabatnya itu.

"Mending sekarang lo nikmati pesta malam ini Bil" seru azof sambil mengangkat gelas nya.



"Cha bentar lagi aku bakalan tepatin janji-janji aku buat bahagiain kamu cha. Besok aku akan mulai, doa kan aku cha"










Meskipun disini gada scenes Bil-Cha kalian tetep vote dan komen ya...

MAPS // Icha & BillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang