viii. maps

4.5K 128 12
                                    

Maroon 5 - Maps

Vote dulu baru baca !!




Tangan Billy bergetar saat meraih handle pintu. Berharap didalam kekasihnya baik-baik saja. Memaksa melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan ICU meskipun tubuhnya sudah sangat lemas seolah nyawanya ditarik keluar melihat kekasihnya terbaring.

Ruangan ini terasa begitu dingin. Sebuah monitor yang menunjukan gerakan naik turun bahwa dia masih bernyawa menyambutnya ketika billy sudah berdiri dihadapan tempat kekasihnya berbaring tak berdaya.

Lehernya dipakaikan cervical collar sebagai penyangga. Selang berada dimulutnya, berbagai alat lainya dipasang badannya. tubuhnya penuh luka yang diperban dibagian wajah, lengan dan kakinya.

Bibir billy bergetar, dan lagi lagi air mata berhasil lolos keluar dari matanya. Menyentuh pipi kekasihnya yang mungkin tak semulus dulu karena banyaknya luka, mengusapnya sebagai penyaluran kekuatan. Memberi tahu bahwa dia ada disini sekarang.

"Bangun Cha.. kumohon, bangun.." pintanya menjadi sebuah permohonan dan doa. Derai tangisnya terus membanjiri pipinya.

"Aku minta maaf, cha. Semua yang kamu lihat gaseburuk yang kamu kira. Aku sangat menyayangi kamu, Cha. Aku ga mungkin mengkhianati kamu"

"Semua yang telah kita lalui ga pernah aku lupa, Cha. Aku beruntung bisa bertemu kamu dan menjadikan kamu jadi kekasih aku. Karena cuman kamu yang bisa ngertiin aku. Aku mohon bangun"

"Aku udah janji buat ngebahagiain kamu, Cha. Dan kamu harus liat aku bakal nepatin janji aku. Aku bakal jadi orang sukses dan melamar kamu. menjadikan kamu istri aku satu-satu nya. Jadi kamu harus bangun, kita gapai mimpi kita bersama. Sayangku, cintaku. Aku disini, sangat merindukan mu"

Hening, hanya ada suara isakan tangis dari mulutnya yang dijawab suara monitor pendeteksi jantung diruangan ini.

Icha tidak mungkin menjawab semua ucapanya saat ini, karena dia koma. Ntah kapan dia akan bangun yang pasti billy akan menunggu.

Suara derap pintu terbuka membuat billy menoleh ke arah pintu. Kedua orang tua icha dan kakanya masuk kedalam.

"Kamu penyebabnya, kamu yang mengakibatkan anak saya terluka seperti ini. Masih berani kamu muncul dihadapan kita, hah?" Ibu nya marah saat melihat billy berada disamping anaknya.

"Ma, Aku yang biarin dia masuk. Sekarang mamah tenang, lebih baik kita berdoa buat kesadaran icha. Dia berhak disini ma, dia salah satu orang yang disayangi icha. Lebih baik kita memaafkannya ma" Indra melerai emosi ibu nya.

Mendekati anaknya, ibu nya menangis tak tertahan.
"Cha.. maafin mama. Mama terlalu sibuk dengan urusan mama. Tapi harus kamu tau sayang, dikesibukan mama, mama selalu menyempatkan mengingat kamu. Mama janji bakal berubah demi kamu, mama akan ada buat kamu Cha. kamu harus bangun sayang"

Papah icha yang dari tadi memegangi pundak istrinya ikut menangis,
"Maafin papah juga, Cha. Papah selalu ngelarang pilihan yang udah kamu pilih. Papah nyesel sayang. Papah minta maaf, semoga kamu cepat sembuh"

Indra medekat, mencium kening adiknya penuh sayang,
"Harusnya kaka sadar kalau cinta kamu begitu besar sama dia, Cha. Kaka ga akan pisahin kamu lagi sama dia. Liat sekarang dia bersama kita. Maafin kaka juga ya sayang."

Tepat setelah semua orang selesai bicara dengan menyesali semua kesalahan dan meminta maaf pada Icha, disaat semua orang menunggu jawaban icha, garis monitor yang menunjukan detak jantung icha tak bergerak naik atau turun.

Melainkan hanya garis lurus.

Badan Billy menegang saat mendengar bunyi nyaring yang berasal dari grafik tersebut. menggeleng keras bahwa ini hanya mimpi.

"Cha.. bangun, cha. Jangan tinggalin aku, aku mohon!!" Billy mengguncangkan badan icha namun tetap tak ada reaksi.

Dua orang suster dan dokter masuk untuk memeriksa keadaan icha, atmosfer diruangan ini menjadi sesak serta penuh suara tangis apalagi saat dokter menggelengkan kepalanya pada mereka.

Tak menyangka semua terjadi secepat ini. Tapi semuanya sudah takdir. Semua sudah diatur oleh Sang Pencipta.

Icha telah pergi selamanya.

Icha telah pergi meninggalkan semua orang yang menyayanginya.

Icha telah pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang menyesal karena terlalu sibuk selama hidupnya.

Icha telah pergi meninggalkan kakanya yang menyesal karena memisahkan dia dengan cintanya.

Icha telah pergi meninggalkan Billy dengan semua mimpi mereka yang belum terwujud.

Dan sekarang Billy harus berjuang meraih mimpinya sendiri.

Tanpa icha.

***

Ini belum End. masih ada beberapa chapter lagi.
Sedih ga icha nya meninggal? Maaf ya yg mau icha ga meninggal gabisa aku kabulin karena kalau gitu ga akan ada cerita ; maps, ini.

Aku udah pikirin alur cerita ini dari awal aku buat. jadi maaf kalau ga sesuai dengan harapan kalian.

Meskipun sedih jangan lupa buat vote dan komen.

Ps: baca cerita ini sambil liat video clip lagunya maroon5-maps ya. Karena inspirasi cerita ini dari video clip itu. Thanks..

MAPS // Icha & BillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang