ix. maps

4K 128 9
                                    

Krispatih - Mengenangmu


"Senang bisa bekerja sama dengan Anda." Indra mengulurkan tanganya dengan tersenyum menunjukan deretan gigi putihnya pada klien baru yang ada didepannya.

"Sama-sama, Pak. Semoga perusahan kita bisa bekerja sama dengan baik." Balas klien tersebut dengan membalas uluran tangannya.

Setelah keduanya berjabat tangan, semua orang yang berada disatu ruangan berdiri lalu memberi tepuk tangan.

Keduanya membungkuk sebagai ucapan terima kasih.
"Terimakasih" ucap keduanya.

Setelah rapat selesai dengan hasil memuaskan bagi kedua Tim, semua orang mulai meninggalkan ruangan rapat. Kecuali, Indra dan rekan bisnis barunya.

"Akhirnya" Indra menghebuskan napasnya pelan. Sedikit melonggarkan dasi yang ia pakai.

"Kalau sama gue, jangan terlalu formal seperti itu, Bil" kata Indra.

Billy tersenyum lalu menghampiri Indra yang berdiri dekat jendela kaca yang langsung menghadap ke pantai.

"Aku hanya tidak menyangka bisa bekerja sama dengan Mu, Dra"

"Ya gue tau setelah lo jadi orang sukses, lo juga jadi orang dingin. Ayo lah, anggap gue ini temen Lo. Gausah formal kaya gitu" Indra sedikit menyenggol bahu Billy membuat billy terkekeh.

"Ya. Semuanya berubah" gumam billy.

"Gak kerasa udah lima tahun" indra menghela napas saat mengucapkan, apalagi saat dia mengingat itu.

Billy diam tak bergeming, tatapannya lurus kedepan.

"Gimana, udah ada penggantinya?" Tanya indra.

Billy tersenyum simpul.
"Ga ada yang bisa gantiin dia, Dra"

"Gue ngerti perasaan Lo, Bil. Tapi, Lo ga boleh terus ngstuck. Dia pasti sedih ngeliat Lo kaya gini. Sekarang Lo udah sukses, udah punya segalanya, tinggal lo membuka hati lagi, karena berapa lama pun lo nunggu, dia ga mungkin kembali"

Billy menghela napas begitu berat, seberat beban hidupnya setelah kepergian dia.

"Kalau lo ga bisa nyari, gue bisa bantu Lo, besok malam kita buat janji, gimana?" ucap indra, billy menatap indra seakan berkata gue ga berminat.

"Ayo lah Bil. Sekali ini aja. Gue juga mau menebus kesalahan gue dimasa lalu yang ingin memisahkan kalian, keinginan gue terjadi. tapi, ternyata Tuhan memisahkan kalian dengan caranya. itu jadi penyesalan terbesar dalam hidup gue"

"Udah lah, Dra. Menyesali masa lalu itu udah ga ada gunanya. Semua udah terjadi" Billy mengambil tas kerjanya, melangkahkan kaki menuju pintu keluar sebelum dia benar-benar pergi Indra menahan dengan ucapannya.

"Namanya Rissa.
Dia.. adik Icha"

Billy sempat tertegun lalu melanjutkan langkahnya.

**

Billy menarik jaketnya, merapatkan pada tubuhnya berharap rasa dinginya bisa berkurang.
Malam ini sama seperti hari-hari yang lalu setelah kepergian dia, terlalu datar. Karena tidak ada yang menemani nya lagi di apartemen ini.

Dia berubah setelah kepergian kekasihnya.

Rasanya hampa, sesak, bagaikan hidup tanpa udara.

Kenapa takdir begitu kejam? Kenapa dia tidak memiliki kesempatan untuk hidup bahagia dengan kekasihnya?

Kenapa?

Awalnya memang sulit, sangat sangat sulit menerima semua kenyataan ini. kenyataan yang membuatnya frustasi membuatnya ingin menyerah untuk hidup. Tapi untungnya sebuah janji yang mengingatkan dirinya untuk tetap maju, berjuang untuk hidup lebih baik agar bisa menjadi orang yang sukses.

Setidaknya dia bisa berhasil sekarang, setelah lima tahun dia memiliki kehidupan yang lebih baik, sukses dalam hidupnya.

Karena dia. Demi dia.
Meskipun dia telah tiada.

Sekuat tenaga billy menahan air matanya saat melihat bingkai foto dirinya bersama dia. Kenangan itu selalu ada sama seperti rindunya.

Jangan nangis, Bil.

Billy mengangguk pelan.
"Aku enggak nangis. Aku cuman kangen kamu, Cha"

Aku tau. Tapi aku selalu ada buat nemenin kamu. Kamu jangan kaya gini terus, aku bisa sedih.

"Aku juga sedih, ga ada lagi orang yang ngertiin aku selain kamu"

Masih banyak orang yang ngertiin kamu dan sayang sama kamu, buktinya kamu bisa sukses seperti sekarang.

"Semua ini ga ada gunanya kalau ga ada kamu, Cha"

Kamu ga boleh putus asa. Aku udah bahagia disini, dan aku juga pengen kamu menemukan kebahagian kamu.

"Kebahagian aku itu kamu"

Dunia kita udah beda. Kita ga bisa sama-sama lagi, Bil. Mulai sekarang cobalah membuka hati.

"Aku gak bisa mengkhianati kamu, Cha. Aku ga mau kamu marah dan pergi ninggalin aku lagi. Kamu satu-satu nya orang yang ada dihati aku. "

Aku percaya. Aku janji, aku ga akan marah.
Kamu bisa lebih bahagia kalau udah menemukan orang itu.

"Kamu janji kan, meskipun udah ada orang lain disisi aku, kamu ga akan ninggalin aku? Kamu akan selalu ada dihati aku, Cha. Aku sayang kamu"

Aku akan selalu ada dihati kamu. Selamanya Bil.

Semilir angin menyadarkan billy dari lamunan. Mengusap wajahnya yang ntah sejak kapan basah karena air matanya. Billy tau bahwa dia ada disini. Selalu menemaninya, meskipun billy tidak bisa melihatnya tapi dia bisa merasakanya.
Meskipun terdengar mengerikan tapi billy tak merasa takut bisa berkomunikasi dengan dia. Seperti ini membuat billy senang.
Dan dia ingin melihat Billy bahagia.

Mulai sekarang Billy akan mencari kebahagiannya. Kebahagain yang baru tanpa melupakan kebahagian yang lama karena sampai kapanpun dia tidak bisa terlupakan.

Karena cinta sejatinya hanya lah Icha.

Karena cintanya pada Icha akan abadi.

Tiba-tiba sebuah nama terlintas dibenak nya.

"Rissa?"


**

Jujur pas nulis bagian tengah part ini sempet berhenti karena nangis dulu.
(( baper ))
Aku jadi kangen sama seseorang yang udah pergi.

[miss u mom]

Wajib muter lagu krispatih.

Garis miring pake huruf tebal itu dialog Icha.

Guys. Wajib vote dan aku pengen kalian komen rusuhhhhh...

MAPS // Icha & BillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang