Chapter 29

817 81 2
                                    


"Heyy! Hentikaaann!"

PYARRR...

Aku membanting gelas kaca yang sedari tadi berada di mejaku.

Aku menangis sejadi jadinya.

Aku benar benar ketakutan.Aku tidak tahan melihat orang bertengkar.Aku mempunyai trauma tersendiri tentang itu.

Trauma yang tidak akan pernah hilang.
Mungkin selamanya.

Dulu kedua orang tuaku sering sekali bertengkar.
Aku sangat ketakutan melihat mereka.

"Kath,maafkan aku." ,,ucap Calum dan memelukku erat.

Aku hanya bisa pasrah.
Mungkin kalau tidak ada luka dan infus sialan ini aku akan mendorong Calum.

"Kalian berdua,keluar dari sini!" ,,teriakku

"Kath-"

"Aku bisa menjaganya.Percayalah." , ucap Nickole.

Calum pun mengangguk dan menatapku sekilas lalu meninggalkan ruangan.
Bersama Hans tentunya.

"Katheryn..."

"Jangan berbicara padaku atau kau juga akan kuusir!"

Aku menutup seluruh tubuhku dengan selimut yang sedari tadi berada di kakiku.

Dan menangis.

Namun,kurasakan ada tangan yang sedang memelukku.

"Nick?" ,,aku membuka sedikit selimut ini.

"Kita bisa saling berbagi.Aku juga ingin merasakan kesedihanmu."

"Mungkin aku bisa membantu." ,,lanjutnya.

Aku pun memeluknya erat.Ia yang sudah kuanggap adikku sendiri.
Dan tangisanku tumpah disana.

"Aku ta-takut Nick."

"Tidak usah takut,aku akan ikut menjagamu.Pasti."

Ia melepaskan pelukannya dan menatapku dalam.Seperti aku dapat kesedihan yang ia rasakan juga.
Sama sepertiku.

"Jangan menangis lagi.Berjanjilah kakakku." ,,ia tersenyum tulus padaku dan mengacungkan jari kelingkingnya.

"Akan Kuusahakan." ,,aku pun membalas jari kelingkingnya dan tersenyum padanya.

"Mau makan?" ,,ia mengangkat mangkuk berisi bubur yang seharusnya sudah kumakan dari tadi.

Aku pun mengangguk.
*ya ampun,dibelain berantem2 jantan endingnya yang nyuapin nickole juga*

*****

Calum's POV

Aku melihat Nickole keluar dari ruangan Kath.Dan langsung berjalan menuju tempat dudukku.

"Hans dimana?"

"Dia sudah pulang." ,,jawabku.

"Kath bagaimana?",,lanjutku bertanya padanya.

"Seharusnya aku yang mengatakan itu.Bagaimana kau bisa ingkar pada janji kita?" ,,tanya Nickole

"Mengenai Hans?",,ia pun mengangguk.

"Maaf,tadi aku sangat marah dan keceplosan.Kau juga tadi keceplosan kan?" ,,tanyaku membalikkan pernyataan Nick

"Iyaa memang,kan tidak sengaja."

"Baiklah,mulai sekarang jangan pernah bicara yang sebenarnya pada Kath tentang Jenny,Rexanne maupun Hans.Pasti Kath sangat terpukul mendengar itu." ,,lanjutnya.

"Ya,tapi mengenai Hans,kurasa kita harus memberitahunya.",,ucapku.

"Terserah saja,tapi aku tetap tidak yakin." ,,Nickole mengangkat kedua alisnya.

Huh,Memang ini hal yang membingungkan.

"Sebelum kita membicarakannya pada Katheryn,kita harus cari bukti dulu." ,,usulku pada Nickole.

"Mencari bukti?" ,,ia mengelus-elus dagunya.

"Yeaah,aku tahu dimana kita harus cari bukti." ,,lanjut Nick.

"Di kampusnya!" ,,ucap kami bersamaan.

****

Katheryn's POV

Aku sedang bersiap-siap pulang sore ini.
Ini yang paling kutunggu sejak kemarin.

"Kath,ada yang ketinggalan?" ,,tanya Carliss

"Umm..sepertinya tidak ada."

"Kath,sini kubawakan tas mu." ,,Calum mengambil tas ranselku.

Sebenarnya aku masih marah padanya.Tapi kau tahu kan? Tatapannya membuatku luluh.

Ia sudah minta maaf berkali kali tadi padaku.Dan kumaafkan.Aku tidak tahan harus berdiam dengannya.

"Cal.."

"Iyaa?"

"Tidak terasa 2 hari lagi acara kelulusan kita." ,,ucapku dengan tatapan kosong.

"Benar,tidak terasa hampir 1 bulan aku bekerja di kedai itu." ,,Calum tertawa canggung.

Aku pun ikut tertawa walaupun sebenarnya tidak ada yang perlu ditertawakan.

"Kau tidak bekerja lagi? Kulihat akhir-akhir ini kau jarang bekerja." ,,tanyaku

"Jam kerjaku diganti malam oleh Jack.Jadi aku bisa menemanimu sekarang." ,,jelas Calum.

"Bisa saja kau ini."

"Dan asal kau tahu,sebenarnya selama kau dirumah sakit aku tidak ijin dan terus masuk kerja." ,,lanjutnya

"Benarkah?"

Terus masuk kerja?
Tapi kulihat siang dan malam dia selalu menemaniku.

"Setiap malam,aku bergantian menjagamu dengan Mike dan Ashton.Maafkan aku ya." ,,ia menggenggam tanganku.

"Kau tak perlu minta maaf.Aku yang minta maaf,karena selalu merepotkanmu."

"Tidak usah,aku senang kok."

"Oh iya,Kau akan mendaftar di Universitas mana?" ,,tanya Calum.

"Entahlah,yang penting tetap di Australia." ,,ucapku sedikit sedih mengingat aku dan Calum pasti akan berpisah.

"Aku pun tidak tahu.Mum menyuruhku untuk satu Universitas dengan Mali."

Mendengar itu,aku semakin sedih.Harapan bersama Calum lagi hilang begitu saja.Kemungkinan besar aku akan berpisah dengannya.

"Aku pasti merindukanmu." ,,Calum memelukku erat dan mengelus rambutku.

Sangat nyaman rasanya.Ingin aku menangis sekarang.Tapi...ah aku sudah terlalu banyak menangis.

"Aku juga Cal." ,,aku menenggelamkan wajahku di dadanya.

"Hey kalian,ayo kita berangkat.Mama sudah menunggu di mobil." ,,ucap Carliss.Calum membantuku turun dari ranjang ini.
Dan kami menuju mobil.



Lalalala.....
Hayoo,apa yang terjadi dibalik kebaikan Hans?

Apakah Kath&Cal bisa bareng lagi nanti?

Bagaimana nasib mereka selanjutnya?

Apa yang terjadi di acara kelulusan nanti?

Ah banyak tanya gw,baca aja ndiri.

Bye
VOMMENTS !

FORGOTTEN | Calum HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang