Claire de Lune Part II

58.6K 1.3K 55
                                    

Halo! Saya author cerita Claire de Lune sebelumnya berasal dari akun @cancin_cun (link nya ada di bio profile atau search aja judulnya) ceritanya sudah lumayan lama (banget) terbengkalai. Setelah banyak yang minta ceritanya dilanjutin (makasiiiii buat komen2nya! :)) dan jadi ngerasa berdosa karena udah buat orang nungguin, akhirnya dilanjutin lagi Claire de Lune. Daaaaaan..... ternyata udah lupa password akun Wattpad, dan lebih bodohnya lagi juga lupa alamat emailnya -_- (kebanyakan punya alamat email) jadi Claire de Lune terpaksa dilanjutin pake akun baru ini. Terimakaaaasih buat yang udah baca! Buat yang baru baca dan bingung, bisa langsung komen ntar dibantuin link ke cerita sebelumnya. Buat yang mau kasih saran, alur kecepetan-kelambatan atau mulai ngebosenin, please komen komen komen :) Thank you!

-ccm.

Claire~

Keesokan paginya Morgan tidak muncul, ia tidak membuatkanku sarapan seperti biasanya, tidak meninggalkan pesan. Tidak ada apapun. Aku berusaha tidak memikirkannya dan mencoba memikirkan hari pertamaku kembali ke sekolah hari ini. Setelah itu mandi dan melewatkan sarapan, lagipula aku tidak terlalu lapar. Aku memandang bayanganku di cermin, mataku masih merah dan sedikit bengkak. Kusisir rambutku dengan tangan asal-asalan, lalu mengambil tas dan beranjak ke bawah. Suara percakapan terdengar dari dapur. "Morgan?" panggilku secara otomatis. Dane dan Emily mendongak bersama, Morgan tidak ada bersama mereka. "Oh.." gumamku. 

"Claire... Morgan, dia pergi-" 

"Yep, aku sedang tidak ingin membicarakan Morgan. Apa yang kalian lakukan di rumahku?" Aku memotong kalimat Dane. 

"Pergi ke sekolah bersama?" Kata Emily dengan suaranya yang lembut. Aku mengangguk lalu mengikuti di belakang Emily dan Dane keluar. Sesaat pikiranku melayang saat Morgan duduk di dapur, menungguku menghabiskan sarapanku sambil menggangguku. Aku menoleh ke arah dapur lagi, mataku terasa panas. "Claire?" Dane membuyarkan lamunanku, aku berbalik dan tersenyum kecil padanya lalu mengikutinya. 

Semester terakhir di sekolah berarti tumpukan ujian dan tugas akan menunggu. Tara duduk di sampingku sambil mengoceh seperti biasa, tapi semua kata-kata yang diucapkan Tara seakan hanya lewat di kepalaku. Sebagian besar isi kepalaku hanya dipenuhi Morgan. Apa dia akan meninggalkanku? Apa dia akan kembali? Apa yang sedang dilakukannya? 

"Claire de Lune!" Tara memekik di telingaku membuatku terkejut. "Kau tidak mendengar kata-kataku?" Tanyanya sambil menunjukkan wajah sebal. 

"Sorry Tara, aku sedang tidak enak badan." Balasku. 

"Oh... Kau mau kuantar pulang?" Tara bertanya dengan wajah khawatir. 

"Nope. Apa yang kau bicarakan tadi?" Tanyaku pura-pura tertarik. 

"Nick dan Elaine, mereka sama-sama tidak masuk hari ini. Kau mau ikut dengan yang lain untuk menjenguk mereka? Lagipula ini kesempatanku untuk tahu dimana mereka tinggal." Tara tersenyum lebar. Nick adalah orang terakhir yang ingin kutemui di dunia ini. 

"Kurasa lebih baik aku pulang duluan, lagipula aku sudah ketinggalan banyak pelajaran. Aku harus belajar." Jawabku sambil menghembuskan nafas, berpura-pura kecewa. 

"Okay Claire... Kau tahu, sehari setelah kau tidak masuk sekolah mereka berdua juga tidak masuk, sampai hari ini." Tara membereskan buku-bukunya di meja. Aku mengernyit mendengarnya. 

"Oh ya?" Tanyaku lagi. 

"Yep."  

--------------------------------------------------------- 

Setelah memutuskan untuk pulang lebih cepat dan meyakinkan Tara bahwa aku bisa pulang sendiri aku berjalan menuju mobil Dane di parkiran sekolah. Dane dan Emily sudah menunggu di dalam mobil. 

Claire de Lune (Valerina #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang