"God always has the best one for you.
He has the solution for your every problem, relieving feeling for your sadness, and happiness that waits for you."_Anonymous
________________________________________________________________
"Hello mate!"
____________
Lucian's POV
Dapat kurasakan tubuhku membeku saat mendengar suara itu. Aku yakin betul suara yang tidak kalah indahnya dengan suara Chara itu bukanlah milik Chara.
Dan dia menyahuti panggilanku saat aku menyebutnya Jade. Jadi ... benar jika dia adalah Jade? Mate-ku kembali? Sebuah perasaan senang dan lega mengalir dalam diriku tanpa bisa kutahan.
"Jade, kaukah itu?" Tanyaku memastikan, atas desakan Alec juga. Karena dia juga sangat penasaran sepertinya.
"Kau berharap ini bukan aku?" Tanyanya sambil kembali memiringkan kepala.
Aku dapat mendengar mereka yang berdiri di belakangku mulai berbicara dengan pelan. Aku mengabaikannya, karena lebih fokus pada dia yang ada di depanku saat ini.
"Tidak. Aku hanya ingin memastikan." Jawabku.
Sebuah senyuman tampak di wajahnya. Aku mengernyit saat baru menyadari ada bagian dari rambut di puncak depan kepala Chara yang berubah warna. Berwarna perak berkilauan.
'Jangan katakan jika dia bertambah tua hanya dalam beberapa jam!' Pekik Alec histeris.
'Jangan gila. Kau kira itu uban?' Tanyaku kesal. Lama-lama aku malu punya wolf seperti dia.
'Aku kan tidak tahu.' Ucapnya.
'Kalau begitu jangan sok tahu!' Balasku yang mendapat delikan tajam dari Alec.
"Ya, kau boleh memanggilku dengan nama itu. Atau kau ingin sebutan lain? Sayang, atau honey mungkin?" Tanya seseorang di depanku ini yang sudah dipastikan adalah Jade.
Hampir saja aku tersedak ludahku sendiri. Dia menyuruhku memanggilnya sayang, atau honey? Dia sedang menggodaku? Luar biasa!
"Kau masih setampan saat terakhir kali aku melihatmu." Sambung Jade sambil bertolak pinggang dengan gaya yang anggun di depanku. "Tidak heran jika Chara sering menyebutmu sangat indah dalam pikirannya. Ah ... aku iri sekali karena sedari dulu hanya bisa melihatmu melalui mata Chara." Kata Jade sambil menatapku lekat dari ujung kaki sampai kepala.
Astaga, lagi-lagi dia menggodaku. Dia benar-benar berbeda dengan Chara, Jade lebih frontal jika berbicara. Mereka seperti dua sisi yang bertolak belakang. Mate-ku benar-benar unik, dan aku sangat suka itu.
Oh, tadi Jade bilang apa? Chara menyebutku indah? Jadi, dia mengagumiku secara diam-diam?
Aku tidak bisa menyembunyikan rasa senang dalam diriku. Rasanya aku ingin tertawa sekarang saat dulu aku pernah cemburu pada Alec karena Chara tidak pernah memujiku.
'Terus saja tersenyum dengan tampang bodoh seperti itu. Kalau bisa sampai bibirmu sobek sekalian.' Cibir Alec tiba-tiba.
Kenapa dia jadi marah? 'Jangan kesal seperti itu jika dia sedang memujiku. Aku saja tidak pernah begitu kepadamu.' Balasku.
'Ayolah ... ' Kata Alec sambil berdecih. 'Siapa yang berbicara sekarang? Lama-lama aku malu menjadi wolf-mu.' Alec masih saja menjawab dengan ketus, dia bahkan mengembalikan ucapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mina ✓
WerewolfChara memiliki mate, tapi karena kesalahpahaman, mereka berpisah. Jadi, Chara memutuskan pergi untuk menyelamatkan hatinya yang penuh luka, bertemu dengan orang baru, bersiap memulai hidup bahagia, tetapi masa lalu kembali datang layaknya hantu. * *...