Tou Mina (20)

115K 7.5K 601
                                    

"The deepest pain is unseen by eyes.

The deepest sadness is unsaid by words."

_Anonymous

________________________________________________________________

Author's POV

Sore itu Chara dan Lucian sedang duduk santai di ruang tamu rumah Amanda. Adam tentu saja pergi ke mansion Aradi, sementara Kaleela menculik Zenas dan membawanya entah pergi kemana. Lucian menduga mungkin dia akan menjadikan Zenas sebagai kuli angkut barang.

Chara menyesap tehnya dengan pelan. Tapi matanya menatap lekat ke depan, ke arah Amanda yang sedang memangku Levan. Dia adalah putra Amanda dan Adam yang baru saja menginjak usia dua tahun bulan lalu.

"Apa kata yang sudah dapat diucapkannya?" Tanya Chara.

"Dia bisa memanggil Mama dan beberapa kata lainnya, tapi masih bergumam." Ucap Amanda sambil membersihkan mulut Levan dari biskuit yang dimakannya.

Chara mengangguk, wajahnya tampak berbinar senang menatap Levan yang tampan. Lucian yang duduk disampingnya tidak bisa mengalihkan tatapan dari istrinya itu. Chara sepertinya sangat suka dengan anak kecil.

"Berikan dia padaku." Chara mengulurkan tangannya ke depan.

Amanda mengangsurkan Levan kepada Chara. Mata anak kecil itu tampak membesar polos melihat seseorang yang kini tengah memangkunya.

"Astaga, kenapa kau begitu tampan hem?" Ucap Chara gemas mencium pipi Levan yang lembut dan wangi bedak bayi. Levan membalas pertanyaan Chara itu dengan menatap polos ke arahnya, tangan kanannya meraih sejumput rambut Chara dan menariknya.

"Hei, kau tidak boleh kasar pada wanita." Ucap Lucian ketika melihat Levan menarik kuat rambut Chara.

Chara hanya tertawa mendengar itu. Dan membiarkan Levan masih tetap menarik rambutnya. Lucian yang melihat istrinya begitu senang tidak dapat menahan senyumnya. Chara tampak cocok dengan anak kecil, dan Lucian suka melihatnya.

Dia merangkulkan tangannya ke bahu Chara yang tengah sibuk menggoda Levan dengan ciuman bertubi-tubi di wajahnya. Membuat balita itu tertawa geli, menunjukkan gigi susunya yang lucu.

"Kau menyukainya?"

Chara menoleh ke arah Lucian yang barusan bertanya. "Apa? Levan?" Lucian mengangguk. "Tentu saja aku menyukainya, siapa yang tidak suka bayi tampan ini." Ujar Chara kemudian kembali menggelitik Levan dipangkuannya.

"Kau suka? Kalau begitu bagaimana jika kita memilikinya juga, satu. Apa kau mau membuatnya sekarang juga?" Tanya Lucian yang membuat Amanda tersedak tehnya.

"Lucian!" Chara memperingatkan.

"Hei ... jangan berbicara seperti itu di depan anakku, Alpha!" Amanda ikut memperingatkan.

Dia memang sudah tahu jika Lucian adalah seorang Alpha. Juga semua cerita tentang Chara semenjak di Yunani, pertemuannya dengan Lucian, bahkan sampai kepada hubungan mereka yang ternyata adalah mate.

Awalnya Amanda sulit mempercayainya, tentu saja, siapa yang akan percaya hal seperti itu. Tapi setelah Chara menunjukkan tanda di lehernya, juga menceritakan siapa dirinya, Amanda dan Adam mau tidak mau harus percaya.

Tidak ada bantahan untuk bukti yang mereka paparkan. Apalagi ketika dia melihat Chara saat dipemakaman Ayah Aradi waktu itu, bukti itu menunjukkan jika Chara memang jujur. Dan fakta bahwa Chara telah mampu berganti shift juga mengejutkannya dan Adam, mereka akhirnya mengerti setelah Chara menjelaskan jika itu semua ada hubungannya dengan mate.

My Mina ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang