Tanpa sadari Dera tersenyum bahagia,sesampai pipinya berwarna merah.
Dan Devan yang di balkon rumahnya juga meloncat loncat bahagia.
****
Devan: 45 menit lagi ya,gue bakal jemput lo
Dera: y
Devan: zzz
Dera: hh
Devan:lo gak sabar y
Dera: G
Devan: Y
Dera: G
Devan: Y
Dera: Anggak
Devan:Aderr
Dera: ...
Devan: ,,, sana gih siap siap,20
menit lagi gue nyusul lo..Dera: oh
Devan: gue otw
Dera: ANJRIT!
Tanpa menunggu balasan dari Devang.Dera langsung berlari untuk mengganti pakaiannya.
Memang sejak pagi tadi,mereka berdua saling bercanda,basa basi,dan membuat kedua manusia ini kadang-kadang menampakan senyumnya atau tertawa karena ulah dari mereka.
Mereka cocok
Karena
Sama samaI D I O T
#/#/#/#
Suara klakson terdengar di depan rumah Dera.Padahal Dera masih baru saja dandan,tidak berlebihan hanya memakai bedak tipis.Begitu saja Dera sudah terlihat sangat cantik.Dera mengintip dari balkon kamarnya yang terletak di lantai 2.Siapa lagi kalau bukan Devan?
Dera segera turun ke bawah untuk menemui Devan.
Shit gumam Dera setelah melihat Devan yang sudah berbicang dengan mamanya di ruang tamu.
"Nah itu Deraa" Retno menunjuk Dera anaknya yang masih menampakkan mukanya yang kaget.
"ANGGAKKKK ngapain sih lo masuk? Siapa yang nyuruh lo masuk hah?" omel Dera dengan memanyunkan mulutnya.
"Dera ih yang sopan" tegur mamanya.
"Udah terbiasa kok te." Devan tersenyum.
"Yaampun Dera.."
"Yauda ayo berangkat,apa gue batalin nih?" Ancam Dera dan berjalan turun menuju ruang tamu.
"Yaudah ya te,Devan pamit dulu assalamualaikum."
"Walaikumsalam,hati-hati ya.Jagain Dera juga ya."
"Bun,Dera pergi dulu ya."
"Oke jangan malem-malem pulangnya."
"Siap bos."
Dera dan Devan berjalan bersama menuju mobil.Mereka masuk ke dalam mobil.Devan menjalankan mobil nya.Dan meninggalkan rumah Dera yang besar.Entah sampai sekarang Dera masih belum mengetahui tempat yang Devan maksud.
"Masih cemberut aja nih.." goda Devan.
"APASIH LO." Bentak Dera.
"Galak banget astaghfirullah hal adzim."
"Yaudah."
"Ader.." goda Devan.
"Apaan sih"
"Pms ta der?"
"KEPO BANGET SIH."
"Pengen gue rukyah deh lo der."
"GUE PENGEN GOLOK LO."
Devan memberhentikan mobilnya di tepi jalan.
"Ngapain sih lo berhenti disini?jangan jangan lo mau.."
"Derr,kalau lo pms atau lo pengen marah.Lo boleh dah ngelampiasin ke gue sampai marah lo selesai." Ucap Devan pelan.
"Bener?" Tanya Dera.
Devan mengangguk.
Dera menampar pipi Devan kanan kiri
Plak
PlakSiapa sangka,tamparan Dera mampu membuat pipi Devan merah.
"Udah?" Tanya Devan yang sebenarnya sedang menahan pipi bekas tamparannya.
"Mendingan sih."
"Yaudah,awas aja ya kalau lo masih marah lagi?"
"Iya iya,emang lo mau ngajak kemana sih?"
"Kepo."
"Anggak ih."
Mereka berdua berbincang sekedar bercanda,basa basi saja.
Dan sebenarnya Dera memang..PMS.
****
"Ke mall?" Tanya Dera.
"Iya bawel."
"Ngapain?"
"Jualan botol bekas."
"Seru tuh."
"Emang."
Mereka idiot sekali.Mereka menaiki lift menuju lantai delapan,tempat sebuah time zone.Di mall ini memang bagian permainanya cukup besar.
"Katanya mau jual botol bekas jing,gue padahal udah seneng." Ucap Dera sok sedih.
"Gue maunya gitu,tapi tuhan berkehendak lain."
"Takdir."
"Yang sabar ya.Yok dah kita masuk." Devan menggandeng tangan Dera dan sedikit berlari menuju area time zone.
Malam minggu,tentu mall sangat ramai termasuk time zone.Untuk membeli koin saja hari antri lumayan panjang.Untung saja mbak mbak kasirnya cepat melayani.Dengan waktu sekitar 5 menit,Devan sudah mendapatkan koin yang dibelinya.
Langsung saja mereka berdua bermain bersama.Mereka bermain dance dance revolution,ambil boneka,bola basket,kapal terbang,bom bom car,dan masih banyak lagi.
Dan diakhiri dengan photo booth.Oh gaya mereka idiot sekali.Seperti Dera yang memanyunkan bibir nya dan Devan yang memasang muka polos atau mereka berdua yang sedang bertolak pinggang dan masih banyak lagi,jika dijelaskan semuanya kalian bakal gak kuat..
Setelah jam menunjukan pukul 9 malam.Mereka makan di food court,mereka tidak memilih kafe yang ada di mall karena alasanya di food court lebih banyak pilihanya.
Setelah semua selesai,mereka berdua masuk kedalam mobil.Mereka tertawa mengingat kejadian tadi di timezone.Seperti waktu bermain bom bom car,Dera menabrak anak kecil sampai menangis dan ketika mereka main bola basket sampai mengenai bapak bapak.Miris melihat mereka berdua.
Mobil yang dikemudikan Devan berhenti,nyantai itu karena lampu merah aja kok..
Devan menatap Dera dan tersenyum. "Makasih ya der,buat malam ini."
"Gue kali yang harusnya ngucapin makasih sama lo" Dera membalas senyum Devan.
"Udah ya der,gue gak mau debat kaya gini.Cih."
"Whahaha"
Lampu hijau sudah menyala.
Dera menatap luar jendela.
Devan menatap depan ke arah jalan.
Tanpa perjanjian apapun.
Dalam hati mereka berkata.
"Malam terindah"*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Couple
HumorSepasang sandal eh orang ding Yang idiot.. *sebelum baca cerita ini,langsung lompat ke part terakhir ya!*