[11]Kepiting Rebus

4.1K 182 4
                                    

'Hello-Adele'

-

------------
Setelah acara selesai,diberi penutupan dance dari SMA National.Jadi semua penonton sudah tidak duduk

Tiba-tiba ada seorang yang menarik lengan Dera.Dera tak sempat melihat muka orang itu.Hingga orang itu membawanya ke taman belakang.

"Ka-ka mu?" Dera merasa heran.

Siapa lagi kalau bukan Devangga.Tanpa ada wajah berdosa layaknya bayi suci.

"Ngapain sih kaya penjahat tau gak nyulik-nyulik." Omel Dera.

"Der,tadi lo kok manggil gue 'kamu'?" Goda Devan yang membuat Dera pipinya merah seperti tomat.

"Ha-hh masak sih?gue aja gak sadar.." ucap Dera gelagapan,tapi ia serius.Ia memang tidak sadar kalau memanggil Devan dengan kata 'kamu'.

"Pertanda satu udah keliatan. Memanggil orang yang ia suka dengan kata 'kamu' bukan 'lo'." Devan menaikan alisnya dan menampakan muka konyolnya,yang membuat siapapun orang ingin mencubit pipinya.

"ANGGAK APAAN SIH." Bukan merah lagi,tapi seperti kepiting rebus,pipi Dera sangat merah.

"Ngaku deh.."

"kagak."

"Masa sih."

"Bodo."

"Ada yang jatuh nih."

"ANGGAK." Dera mencubit pinggang Devan.

"DERAAAAA GELI ANJRIT." Bodoh,mana ada dicubit itu geli.

"Bodoh banget sih lo." Dera tertawa geli melihat kelakuan Devan.

"Awas lo ya." Devan akan membalas perbuatan Dera,tapi dengan sigap Dera sudah lari menjauhi Devan.

Ketika Devan mengejar Dera,karena di taman ini sepi jadi mereka bisa berlari-lari.Dan waktu Dera berlari ia menabrak seseorang yang tingginya kira kira 30 cm lebih dari tinggi Dera.
Ia menatap siapa orang yang ia tabrak ini.Dan ternyata orang ini adalah Brian.

"Sorry ya yann,kagak sengaja gue." Ucap Dera sambil mengembalikan posisi awal tubuhnya.

"Gapapa kok De."

Devan menghampiri mereka dengan nafas yang terengah-engah.

"Gila lo Der cepet banget larinya,eh lo anak baru juga ya?" Ucap devan menatap brian.

"Iya,gue Brian." Brian menggulurkan tangannya dan Devan menerima tangan Brian dan bersalaman layaknya laki-laki seperti biasa.

"Gue Devangga panggil aja Devan.Jangan kaya tuyul ini manggil gue Anggak." Devan menatap tajam mata Dera.

"Kan lo juga yang mulai." Bela Dera.

Brian terkekeh kecil mendengar perdebatan mereka.

"Oh iya,Der lo dicariin sama Feby tuh.Ditunggu di parkiran."

Dera menepuk keningnya.
"Bodoh,gue lupa."

"Emang bodoh."

"Urusan kita belum selesai ya." Dera menatap tajam Devan. "Gue balik dulu ya bye." Sambung Dera.

"Ti ati der." Ucap Brian yang dibalas dengan acungan jempol dari Dera.

Devan menarik napas "Yey akhirnya pulang juga." Agaknya Dera tidak mendengar ucapan Devan.Jadi dia tak membalas ejekan itu.

Brian terkekeh. "Van gue balik dulu ya."

"Next time kita ngobrol lagi ya."

Brian mengacungkan jempolnya.

Kini Devan sendirian di taman itu.Ia memikirkan satu hal yang menjanggal pada hatinya.Kenapa hanya dengan Dera ia bisa banyak omong dan menjahili wanita? Padahal Devan sangat cuek dengan para fans nya.Memang di sekolah Devan banyak penggemar khususnya wanita,mereka bilang karena Devan tampan dan juga anak Futsal serta pandai bermain piano.Padahal menurut Devan ia hanya lelaki nakal.

Salah,bukan satu hal tapi dua hal yang menjanggal di hati Devan. Mengapa ia bisa akrab dengan Brian yang baru saja ia kenal.Dan Devan memiliki perasaan kalau ia harus lebih dekat dengan Brian.Menurut perasaannya ada sesuatu yang ditutupi dari laki-laki berkacamata itu.

Ah,Devan tidak ambil pusing dengan pikiran konyol ini.Lebih baik sekarang ia kembali ke rumahnya.Ia sangat rindu.Dengan kasurnya.

Dan tanpa ada yang menyadari,ada seseorang yang dari tadi mengamati mereka bertiga,dia tahu apa yang dialami Devan,Dera, dan juga Brian.Entah apa tujuan ia mengintai salah satu dari mereka,atau memang mereka semua.Hanya dia yang tahu.

-Anonymous-

....

"Lo kemana aja sih Der." Tanya Feby ketus karena kesal dengan Dera. Memang sudah 20 menitan menunggu Dera yang tak kunjung datang.

"Gue habis di terbangin jauh banget ke atas awan."

"Bacot." Sahut kecoa a.k.a Giska.

*****

HAI MASIH DISINI DENGAN ORANG YANG SAMA DI TEMPAT YANG SAMA.

Yeay akhirnya gue kembali lagi di dunia idiot couple.Terimakasih sekali bagi yang masih mau membaca cerita absurd gue hihi.
Terimakasih juga yang sudah nge vote cerita ini.

Maafin gue yang udah gantungin kalian berbulan bulan.Karena jujur gue dulu masih gak yakin sama endingnya,tapi dengan waktu yang cukup lama.Gue ubah lagi ending dan alur cerita.Kalian juga bisa liat part-part sebelumnya,ada yang gue rubah.Yang gue rubah total itu bagian prolognya,jadi lebih rapi lagi dan gak terlalu over.Dan part yang lainya ada pengurangan kalimat yang agaknya gak penting.hihii

Terimakasih!
See you!!

Idiot CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang