#1

596 33 2
                                    

"Hey everybody
We don't have to live this way
We can all get some
Yeah we can all get paid
So what you say everybody?"

Seorang gadis sedang ber-fangirling ria dengan menyanyi dan lompat - lompat di atas kasur king size nya. Untung saja kasurnya kuat, kokoh, dan tak tertandingi. Untungnya lagi, kamarnya kedap suara, jadi tidak terdengar sampai luar.

Tiba - tiba i-Phone yang sedang ia genggam bergetar. Sontak ia kaget dan hampir menjatuhkan gadget mahal itu.
'Bisa berabe gue kalo jatoh.' Batinya.

Vanya is Calling

"Hallo Nya, asalamuallaikum."

"Waalaikumsallam Bel. Lo tuh Bel kebiasaan banget nyapa dulu baru salam"

"Hehe sorry Nya lupa. Ada apa nelpon gue? Tumben banget. Kangen ya lo sama gue"

"Alasan yang tak elit. Idih, kangen lo? mendingan juga ngangenin si Toti daripada elo"

"Yeee, gue lebih unyu dari Toti, dan lebih pantas untuk dikangenkan" -Toti adalah kucing Vanya-

"Pede amat neng. Eh gue mau nanya nih"

"Suka - suka gue lah. Ya nanya aja keles"

"Pr mtk lo udah apa belom bel? Eh btw, kam-"

"MASYAALLAH, ASTAGFIRULLAH, LAILAHAILALLAH, INALILLAHI!! MAMPUS GUE BELOM NGERJAIN. THANKS UDAH NGINGETIN. BHAY!"

Telepon langsung dimatikan sepihak oleh Abel saking paniknya. Di seberang sana Vanya hanya bisa mengelus telinganya dan membatin..
'Oh kupingku yang seksi, sabar yaa menghadapi suara tikus kejepit.'

V (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang