#8

257 18 2
                                    

Keesokan harinya, Abel menemukan sebuah kotak misterius di laci mejanya.

'Apaan nih? Jangan - jangan bom lagi'

Batin Abel sambil bergidik ngeri melihat kotak misterius tersebut. Abel pun akhirnya menjauhkan kotak tersebut darinya dengan sangat hati - hati, takut jika tiba - tiba bom di dalam kotak akan meledak.

"Woy!"

"Kampret lu!" umpat Abel kaget. Dan Abel dengan spontan melempar kotak tersebut.

"AWAS BOM!!" Teriak Abel sambil tiarap ala tentara yang sedang berperang.

"Kok gak bunyi ya?" batin Abel heran. Ia pun mendongak untuk melihat siapa yang mengagetkannya tadi dan sekarang dia tidak tiarap seperti Abel.

"Lu ngapain tiarap disitu?" Tanya temannya yang tadi mengagetkan Abel yang ternyata adalah Vito.

"Eh?" 'gaada bom ternyata' batin Abel.

"Woy lo budek?" Tanya Vito kesal.

"Heh! Gue gak budek ya! Gue kira itu kotak ada bomnya, yaudah gue tiarap." Jawab Abel. Vito menahan dirinya untuk tidak tertawa.

"Serah lu" jawab Vito lalu berlalu pergi ke bangkunya.

"Dasar cowok aneh!"

***--***

Sesampainya Abel di rumah, keadaan rumah sangat berantakan. Maklum Mamanya Abel tidak menyewa pembantu. Katanya biar anaknya bisa mandiri sekaligus menghemat pengeluaran.

"Yawla udh capek skolah, panas pula eh malah di rumah disuguhin beginian. Hayati lelah bang"

Akhirnya Abel membereskan ruang tamu sendirian. Setelah rapi Abel duduk di salah satu sofa ruang tamu sambil mengipasi dirinya dengan majalah.

"Gilak capek, aus, panas hah hah hah"

"Dek lo ngapain?"

"Astagfirullah, kak lo ngagetin gue!"

"Lah? Kan gue gatau. Lah lo sih duduk terus kipas kipas pake megap megap lagi kayak habis lari marathon."

"Ini smua kan gara gara lo kak!"

"Lah kok gue?"

"Terus yang berantakin ruang tamu siapa kalo bukan lo?!" Suara Abel naik satu oktaf.

"Oh iya tadi gue ke sini sebenernya mau beresin ruang tamu sih" jawab Angga sambil nyengir.

"Telattt kak udah rapi se rapi rapinya ruangan yg paling rapi!" Jawab Abel kesal lalu naik ke kamarnya.

"Yaah dek jangan marah dong kan gue gatau maaf lah" teriak Angga dari bawah tetapi Abel tidak peduli.

Sesampinya di kamar, Abel tiduran di kasurnya tanpa melepas seragam.

"Dasar kak Angga! Bisanya bikin gue kesel aja! Eh kok gue tumbenan ya marah marah mulu? Jangan jangan-" Abel langsung loncat dari kasur dan menuju kamar mandi.

"Oh shit! Kan perut gueee yawla tolong baim yawlaa" ya Abel halangan hari pertama dan perutnya sakit.

"Ahh gue butuh coklatt. Siapa ya yg mau beliin coklat? Kak Angga, ga mungkin ah kan gue lagi ngambek yakali gue jilat ludah sendiri. Oh iya gue kan punya temen"

"Halo Nyaa"

"Paan?"

"Etdah jutek beudh"

"Lo alay ah rumah sampingan aja telpon"

"Hehe gue males keluar ayank. Eh Nya besok mau ga gue traktir ngantin?"

"Wah perasaan gue gaenak nih, tumben lo traktir gue? Lo mau racunin gue pake sianida ya? Lo lupa sama ikrar perjanjian persahabatan kita 'tak ada sianida diantara kita'?"

"Astagfirullah Vanyaa suudzon itu tidak baik"

"Lah lo sih tumben mau traktir kan aneh gtu. Oh pasti lo ada maunya, yakan?"

"Astagfirullah Vanyaa lo bener bangett. Eh Nya beliin gue coklat di supermarket depan dong plissss. Besok gue traktir kantin deh suer"

"Kagak ah males keluar gue. Palingan lo traktir gue gorengan doang."

"Gue traktir sepuas lo deh. Ayolah Nyaa lo kan sahabat gue yg terimut"

"Hmm okelah gue beliin. Tapi janji loh besok traktir gue!"

"Yeayy! Oke besok gue traktir!"

Sesampainya Vanya di rumah Abel, ia langsung disuguhkan pemandangan yang teramat indah yaitu lima cowok ganteng dan diantaranya adalah Angga dan kakaknya sendiri, Rego. Ya teman teman Angga pada ke rumah.

"Kak Angga Abel nya ada?" Tanya Vanya sambil dag dig dug serr.

"Eh Vanya, ada tuh di kamarnya langsung aja" jawab Angga. Ketika Vanya lewat banyak teman Angga yg menggodanya.

"Cantik itu yg kamu bawa buat abang aja sini"

"Cantik mampir dulu sini"

Vanya pun langsung berlari sambil memegang pipinya. Cewek mana yg gak blushing kalo digodain cowok ganteng.

"Nih coklat lo" Vanya melempar 1 buah coklat.

"Kok cuman satu sih Vanyaa"

"Lah lo sih tadi ga bilang. Yaudah gue beliin 1 aja, duit gue nipis tau!"

"Kalo satu doang mah kurang Vanyaa"

"Yaudah sono beli aja ndiri sma kakak lo!"

"Aaa kan gue lgi musuhan sma kak Angga"

"Lah daripada lo ileran pengen coklat"

"Iya juga sih. Ah tapi. Ah au ah masa bodo gue jilat ludah sndiri"

Abel pun turun menemui Angga.

"Kak beliin gue coklat dong"

"Ciee tadi marah skar-"

"Yaudah gajadi!"

"Eh iya iyaa saoloh lo pms ya dek marah mulu daritadi"

"Kagak! Ayo cepet beli coklat!" Teman teman Angga melihatnya dengan bingung. Karena Angga tidak pernah cerita jika dia mempunyai adik perempuan, cantik lagi.

"Tapi gue harus jemput mama di bandara dek"

"Yaaaahhhh"

"Ayo gue anter." Celetuk salah satu teman Angga, Vano. Semua pada ngeliat Vano.

"Yaudah lo sama temen gue aja ya dek"

"Ish kak Angga mah. Gue kan gak kenal sama temnnya-_- tapi demi coklat gue rela deh. Ganteng lagi"

"Yaudah deh"

"Gue brangkat dulu ya. Van jagain adek gue, jangan ngebut, jang-"

"Iye iye brisik lo kayak emak emak mau lahiran"

"Eh kampret! Yaudah gue duluan."

"Lo gak ganti baju?" Tanya Vano

"Eh iya gausah deh kak" jawab Abel gugup.

"Yaudah ayo"

***--***

a.n

Haii maaf yaa jarang update soalnya mau un. Keep vote and happy reading guys xoxo.

Cinarisy

V (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang