#5

288 23 0
                                    

"Pagi Ma, Pa, Bang!" Sapa Abel.

"Pagi!" Jawab mereka serempak.

"Lo kebo amat dek saoloh, udah jam brapa ini?!" Sembur abangnya. Abel mempunyai kebiasaan mandi lama.

"Yaudah ayok brangkat sekarang. Ma, Pa brangkat yaa. Assalamuallaikum."

"Eh Abel kamu gak sarapan loh, ini bawa bekal aja" kata Mamanya Abel.

"Yah Ma kan Abel bisa beli di kantin sekolah"

"Udah telat sana pergi" kata Mama Abel setelah memasukkan bekal Abel ke dalam tasnya.

"Yaudah deh Assalamuallaikum" kata Abel pasrah.

***--***

Sesampainya di kelas ia tidak melihat Vanya di tempatnya.
'Tumben ni anak telat' batin Abel.
"Wei! Vanya kemana? Kok belom dateng?" Tanya Abel pada sahabat - sahabatnya.

"Ya kaga tau lah! Kita kan bukan Maknya Vanya" jawab Neta.

"Yakali emaknya ada tiga tapi anaknya cuman satu!" Jawab Rea sambil menoyor kepala Neta.

Tiba - tiba pintu terbuka dan masuklah yang dibicarakn daritadi.

"Tumben lo telat nyet?" Tanya Abel.

"Hhh.. panasss... kipasss donggg.." kata Vanya sambil mengibaskan tangannya. Ia pun berjalan untuk menyalakan kipas ruangan.

"Woi jangan nyalain kipas pagi - pagi elah! Ntar gue mules." Seru salah satu teman kelasnya, Rio.

"Bodo ah! Gue gerah!"

"Buka aja sekalian!" Jawab Rio

"Heh enak aja lo ngomong! Lo itu gemesin deh, Jadi pingin pites!" Jawab Vanya sambil mengepalkan tangan di muka dan berjalan menuju Rio. Kelas pun menjadi gaduh gara - gara mereka.

***--***

Kringg.. kringg.. kringg..
"Oi Bel udah istirahat nih, lo gak kantin?" Ajak Vanya, tetapi tak di jawab oleh Abel.

"Ni anak kebo amat elah. Yaudah BHAY! Yuk guys!" Kata Vanya sambil mengajak sahabat - sahabatnya.

"Cuusss!!" Jawab Rea.

"Yee semangat amat kalo ngantin" kata Neta sambil menoyor kepala Rea.

"Food is my life" kata Rea bangga.

Dan mereka pun menuju kantin, sedangkan Abel masih bermimpi ria di bangkunya.

"Reina Abella Kusuma dipanggil Bu Tita"
"Lagi mimpi di bangkunya Ro." Jawab salah satu teman kelasnya. Vito menghela napas malas.

"Woi Bel lo dipanggil Bu Tita" kata Vito dengan suara yang lebih keras. Tetapi Abel tak bergerak sedikitpun

'Ish ni anak kebo banget! Sabarkanlah hamba Ya Rabb' batin Vito sebal.

Vito pun menepuk kepala Abel pelan. Tetapi nihil. Dia pun mulai mnyentuh leher Abel, Abel menggeliat kegelian.

"Duh Nya gue masih ngantuk" kata Abel. Karna itu satu - satunya cara, Vito pun mengulang kegiatan 'menggelitiki Abel'.

"Vanya gue ngantuk! Jangan ganggu gue!" Bentak Abel. Vito masih tetap dalam kegiatannya.

"Apaan sih-" ucapan Abel terpotong karna wajah Varo terlalu dekat dengan Abel. "Lo ng-ngapain?" Setelah sadar, Vito pun menjauhkan wajahnya.

"Lo itu kebo banget sih astaga!" Kata Vito mengalihkan pembicaraan. Dia gugup. Tadinya Abel malu karena wajahnya terlalu dekat dengan cowok, tetapi sekarang ia kesal dengan cowok yang dihadapannya itu. Seenaknya saja dia membangunkan Abel dari mimpi indahnya, lalu memarahinya.

"Seharusnya gue yang marah bukan lo dodol! Lo ngapain sih bangunin gue?! Lagi gak ada pelajaran juga!" Sembur Abel

"Woi lo tuh daritadi gue bangunin dengan cara yang halus dan sopan, tapi lo nya gak bangun bangun kebo!" Sembur Vito.

"Lah trus sekarang lo ngapain bangunin gue?" Tanya Abel.

"Lo dipanggil Bu Tita." Jawab Varo sambil balik ke bangkunya.

"Woi ngapain gue dipanggil?" Teriak Abel.

"Ya mana gue tau lah kebo!" Jawab Vito.

"VITOO GUE GAK KEBO!!"

***--**

Sorry ya, partnya cuma dikit :(
Happy reading! XOXO

cinarisy

V (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang