Sesampainya di rooftop mall, Angga hanya minum dengan diam. Abel yang bingung dengan sikap kakaknya pun hanya diam. Sebenarnya sejak di rumah Abel sudah tau jika kakaknya sedang patah hati. Abel hanya memberikan pelukan hangat pada kakaknya, ia tahu yang dibutuhkan kakaknya di saat seperti ini adalah hanya sebuah pelukan.
"Kak lo bisa cerita ke gue kapan aja" kata Abel menenangkan kakaknya. Sedangkan Angga hanya diam membalas pelukan adiknya.
"Gue tau kok kalo lo lagi patah hati"
Abel memang pintar mengetahui kondisi seseorang melalui tingkahnya.Tak terasa air mata Angga turun karena ucapan yang dilontarkan adiknya, dan juga rasa sakit di dadanya semakin terasa. Abel pun merasa ada cairan yang turun di bahunya. Sebagai adik yang hanya terlampau 1 tahun, Abel bisa merasakan sakit hati yang dialami kakaknya. Abel memang mudah merasakan apa yang di rasakan sesorang ketika ia memeluknya. Banyak kelebihan yang Abel punya, tetapi tidak ada yang sempurna di dunia ini bukan? Begitu juga dengan Abel. Ia juga mempunyai banyak kekurangan.
"Yaudah ayok kita pulang aja" ajak Abel.
Angga pun menurut dan melepaskan pelukannya."Biar gue yang nyetir. Gue belum bosen idup." Kata Abel menyindir sekaligus menghibur kakaknya. Angga pun jadi tersenyum tipis.
***--***
Sesampainya di rumah, Abel langsung menyeret Angga ke kamarnya untuk meminta penjelasan.
"Kak lo harus jelasin!" Paksa Abel."Jelasin yang mana dulu?"
"Yanga kenapa lo galau gak jelas? Lo patah hati?"
"Nanya satu satu keles. Iya gue patah hati. Udah kan? Gue ke kamar dulu" Angga hendak ke kamarnya, tetapi tangannya ditarik Abel.
"Ngga boleh! Belum tuntas!"
"Apaan lagi sih dek?" Tanya Angga malas.
"Kenapa lo, patah hati?" Tanya Abel serius dan mematap ke dalam mata Angga. "Lo habis putus sama kak Talia?"
"Nggak kok gue gak putus , cuman ada masalah doang."
"Masalah apa?" Tanya Abel penasaran.
"Masalah orang dewasa, dan anak kecil gaboleh tau, wlee" jawab Angga sambil berlari dan menjulurkan lidahnya ke arah adiknya.
***--***
Jujur, Abel sangat penasaran dengan masalah abangnya, tetapi Abel sangat hafal dengan sikap Angga yang 'tidak mau di campuri urusannya' jika tentang hubungannya dengan Renata Atalia Priscilla-pacar Angga.
Abel sangat mendukung hubungan abangnya dengan Talia, maka dari itu ia juga ikut sedih ketika hubungan mereka merenggang. Akhirnya, Abel mengecek jadwal pelajarannya, dia melihat ada tugas atau tidak.
'Alhamdulillah, gaada pr. Rejeki anak sholeh.' Batinnya saat melihat tak ada tugas di buku catatan tugasnya.Abel pun memutuskan untuk menonton film di laptopnya sambil tiduran di atas kasur, dan makan beberapa cemilan yang tadi di beli bersama abangnya. Abel memang tidak suka jika belajar di rumah, dia lebih memilih belajar di sekolah. Dia membuka buku pelajaran di rumah hanya untuk mengecek tugas jika di sekolah, ia sangat serius mendengarkan ceramah guru, tak jarang pula ia belajar sendiri di perpustakaan sekolah. Prinsipnya adalah, 'tempat belajar adalah di sekolah, bukan di rumah'
Drrtt.. drrtt.. drrtt..
Vanya is calling"Assalamuallaikum, apaan Nya?"
"Waalaikumsallam, Bellll main sini yuuuk"
"Lo sendirian di rumah?"
"Iyee nyett, udaah cepett sini! Kalo gak gue gorok lo besok! BHAY!"
'Kebiasaan.' Batin Abel, ia sangat hafal kelakuan Vanya kalo lagi sendirian di rumah. Maklumlah, Vanya suka parno kalo sendirian di rumah.
***--***
"ASSALAMUALLAIKUM, SPADAA ABEL HOOD DATANG!" Teriak Abel ketika sudah sampai di rumah Vanya.
"WAALAIKUMSALLAM, TUNGGU, VANYA MALIK OTW!" teriak Vanya dari dalam rumah.
"WEW! Lo tau aja kalo di rumah gue kaga ada cemilan" kata Vanya setelah membuka pintu. Abel sudah menduga, cemilan di rumah Vanya selalu habis sebelum waktunya.
"Terus gue gak di suruh masuk gitu?" Tanya Abel sarkastik.
"Eh iya! Lupa kalo ada lo" kata Vanya cengengesan. "Silakan masuk Nyonya Hood" kata Vanya sambil membungkukkan badannya-sok-sopan dan Abel masuk ke rumah Vanya sambil berjalan ala ratu kerajaan. Mereka pun menuju kamar Vanya.
"Besok gak ada pr kan nyet?" Tanya Vanya sesampainya di kamarnya.
"Kaga ada mbing." Jawab Abel sambil menonton film dan memakan cemilannya.
"Oi nyet!"
"Apaan?"
"Elah jutek amat neng" Abel memutar bola matanya kesal. Dia sangat tidak suka jika diganggu ketika sedang 'kencan' dengan film & cemilannya.
"Ada apa sih yayank Vanya yang unyuu" kata Abel gemas.
"Gue abis di tembak sama kak Tio." Pernyataan Vanya barusan sukses membuat mata Abel melotot hingga hampir keluar. Oke itu berlebihan.
"Seriusan lo?! Kak Tio yang ketos itu? Yang pernah nembak Rea?" tanya Abel.
"Iye nyett! Emang yang namanya Tio di GB ada brapa sih?!" Jawab Vanya gemas.
"Gatau sih gue belom liat di daftar absen seluruh siswa GB" jawab Abel acuh.
"Gimana nihhh Belll, gue gegana niihh" rajuk Vanya.
"Drama amat neng. Hmm gue juga bingung. Tapi kan waktu itu Rea nolak kak Tio kan?" Tanya Abel yang di jawab anggukan oleh Vanya.
"Yaudah lo trima aja. Trus pacaran. Tamat." Jawab Abel seenaknya.
"Tapi gue gatau perasaan gue gimana Bel kan gue belum deket sama kak Tio, aahhh pusing pala Vanya"
"Alay lo mbing. Iya juga sih ya, hhmm memusingkan." Kata Abel sambil mondar - mandir dan memeluk snacknya. "Sebentar gue cari imajinasi dulu." Abel lalu memakan snacknya.
"AHAA!!"
"MasyaAllah Bel lo bikin gue jantungan!!"
"Hehe sorry mbing. Gue punya ide! Gimana kalo lo Jangan trima kak Tio dulu, tapi juga jangan nolak juga. Lo bilang aja ke kak Tio kalo lo butuh merasakan perasaan lo ke dia dulu. Gimana oke gak?"
"Lo tumben pinter mbing!" Mereka pun terdiam dengan pikiran masing - masing.
"Eh tapi Bel gue takut nyakitin perasaan Rea?" Celetuk Vanya.
"Gak perlu takut Nya kan Rea udah nolak kak Tio"
"Tapi Bel kalo perasaannya Rea sama kayak gue gimana?"
"Maksud lo?" Dahi Abel mengerut bingung.
"Yaa mungkin Rea nolak kak Tio gara - gara belum menyadari perasaannya sama kayak gue. Terus ntar kalo gue udah pacaran sama kak Tio, Rea baru nyadar kalo dia cinta sama kak Tio gimana? Gue gak mau persahabatan kita rusak cuma gara - gara cowok Bel." Jelas Vanya panjang lebar. Seketika mereka terdiam lagi.
"AHAA!!"
"MasyaAllah lo ngagetin gue 2 kali yaAllah Bel" kata Vanya kesal untuk kedua kalinya.
"Hehe maaf untuk kedua kalinya mbing hehe" jawab Abel cengengesan sambil mengacungkan jarinya berbentuk V.
"Gini aja, gimana kalo lo sama Rea ngomong 4 mata, terus lo nanya ke Rea gimana perasaannya Rea ke kak Tio."
Senyum Vanya pun langsung terukir di wajah cantiknya.
***--***
SELAMAT TAHUN 2016 READERS!
Semoga lebih baik dari tahun - tahun sebelumnya. Amiinn.
Maaf chapternya terlalu panjang.Keep Vote guys!
Btw, cek mulmed ada pacarnya bang Angga((:
