Hari ini, aku akan pulang ke Indonesia. Sudah 5 tahun setelah perpisahan itu. Tentu saja bersama gadis mungil yang pernah ditolongnya. Aku tidak mengerti mengapa satu kenangan yang paling kuingat adalah Pelangi.
Aku tidak boleh menyukai gadis itu. Tidak. Akan lebih buruk jika aku terlihat suka kepada gadis itu, orang itu akan mengambil kebahagiaanku kapan saja. Tapi tidak boleh ada yang menyentuh Pelangi.
Aku mengambil ponselku dan mengetikkan sebuah pesan disana.
"aku tahu, ingat perjanjian kita, hanya sampai Nata menyerahkan tanda tangannya."
Aku harus menyampingkan perasaan ku, tidak boleh ada cinta dan tidak boleh gagal dalam misi.
* * *
"Awan ?"Gadis itu menjadi sangat cantik hari ini. Entahlah, jangan tanya kepadaku alasannya aku berada di depan pelangi. Hanya saraf-saraf ku membawaku kesini. Perjanjian 5 tahun silam yang kami buat. Kenapa dia berada disini ? Kenapa ?. Kupikir tidak ada yang tahu aku pulang kesini. Apa gadis ini selalu berada disini ? Setiap saat ?.
Aku tidak boleh merubah pendirianku. Tidak boleh terbuai dengan senyum manisnya. Bukankah sudah ku katakan, aku akan membuang perasaan ini.
"Jangan panggil aku Awan, Namaku Adit. Dan kuharap kamu jangan dekat-dekat denganku."
Tidak. Kumohon Pelangi jangan menangis. Itu akan membuatku lemah dan akhirnya merengkuhmu. Bodoh, aku tidak boleh terus disini.
Aku harus pergi.
Aku membalikkan badanku dan melangkah pergi menjauh dari pelangi.
Maafkan aku, ini adalah satu cara yang bisa membuatmu benci padaku. Dan sekarang aku harus belajar, bagaimana membenci dirimu. Pelangi.
Aku merindukanmu.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi dan Awan[Completed]
Teen Fiction[Di Mohon untuk tidak menyalin karya orang lain. kalian tidak usah bangga dengan mengklaim karya orang lain. Ini murni dari ide dan imajinasi saya sendiri. Terima Kasih] * * * Pelangi-pelangi alangkah indahmu. Entah kenapa aku harus bahagia karena...