Awan duduk di belakang taman sekolah, dari hari ke hari ia semakin memperhatikan Pelangi begitu dekat dengan Nata. Sebenernya ia juga tahu, bahwa Pelangi adalah sahabat Nata yang menggantikan dirinya 5 tahun silam. Entah, apakah ia harus menyesal karena memilih pergi ke Jepang. Mungkin iya, dia kehilangan 3 orang yang sangat ia cintai. Ibunya, Nata dan Pelangi. Gadis yang pernah di tolongnya dan menjadi cinta pertamanya. Sampai saat ini, perasaan itu masih sama. Ia menyukai Pelangi meskipun ia berusaha melupakan dan membuang perasaan itu jauh-jauh.
Ia Gagal.
Tapi ia juga tidak ingin mempertaruhkan semuanya. Ia tidak ingin ayahnya menyakiti 3 orang itu. Ayahnya tidak menyukai jika Awan mencintai perempuan yang tidak selevel dengan dirinya. Pengusaha minyak di Jepang, itulah profesi ayahnya. Karena profesi itu juga Ayah dibutakan dan menelantarkan ibunya. Wanita yang berhati lembut dan memiliki paras yang sangat cantik menurut Awan.
"Aww, sakit."
Awan menoleh dan kearah cewek yang sedang merintih kesakitan. Ia langsung bangkit dan mendekati gadis itu.
"Dasar Ceroboh." Ujar Awan dingin. Tangannya menggendong tubuh gadis itu. Pelangi yang terpeleset karena tidak melihat ada genangan air dan lumut hijau. Luka kecil terhias di lutut Pelangi.
Pelangi sebenarnya sedikit tidak nyaman karena ia digendong oleh Awan. Ingat, digendong.
"Kenapa lo gendong gue sih ?" Tanyanya ketus.
Awan hanya diam dan membawa Pelangi ke UKS.
"Kenapa sih lo selalu buat diri lo terluka, hah ?" Bentaknya.Awan menaruh Pelangi diatas tempat tidur kemudian mencari betadine dan kapas. Awan tidak peduli dengan keadaan sekitar. Ia juga tidak memperdulikan Pelangi yang merintih kesakitan akibat betadine yang dikasih Awan.
Pelangi menangis. Kemudian memukul Awan. "Gue benci lo, sangat. Lo jahat sama gue."
Awan membeku, ia menghentikan aktivitasnya kemudian menatap Pelangi yang menangis sesegukan. Entah menahan sakit luka yang diluar atau di dalam.
"Selama ini, gue nungguin lo. 5 tahun Awan. 5 tahun ! Tapi lo jutek dan dingin sama gue, bahkan lo enggak mau dipanggil Awan sama gue. Lo juga bilang buat gue jauhin lo. Fine ! Gue udah jauhin lo." Jeritnya. Pelangi melepaskan semua. Ia benar-benar kesal dan bingung. Awan bisa bersikap kasar kemudian bersikap lembut lagi terhadap dirinya.
Awan hanya diam memandangi Pelangi.
"Dan lo selalu mendekati gue, tindakan lo yang sok care sama gue, padahal lo benci sama gue. Hah ?" Pelangi menjeda perkataannya. "Sekarang mau lo apa ?"
Gue mau lo.
Awan mengambil plester beruang. Kemudian menempelkannya pada luka pelangi yang kecil di bagian lututnya.
"Gue cuman mau ngasih lo ini." Awan langsung mengecup kening Pelangi. Gadis itu diam dan seperti berhenti bernafas. Singkat namun menggetarkan,Awan langsung pergi meninggalkan Pelangi.
Apa maksudnya tadi ?
* * *
"La gue pengen ngomong sesuatu."
Mereka berdua duduk diteras dan ditemani dua cangkir susu cokelat yang asapnya mengepul diudara saking panasnya. Nata menatap serius ke arah Pelangi. Kenapa suasana malam ini terasa berbeda ? Pikir Nata.
Ini adalah waktu yang tepat untuk menyatakan perasaannya terhadap Pelangi.
"Gue suka sama lo, La."
"Apa ?"
"Gue suka lo."
Pelangi bungkam menatap Nata. Ia terdiam menatap cangkirnya. Jantungnya seperti mau copot dari dadanya. Apakah karena pengakuannya atau karena ia takut untuk menerima Nata ? Apa dihatinya masih ada sebersit rasa untuk Awan ? Semuanya bercampur menjadi satu.
Pelangi meremas kedua jarinya dan menggoyangkan kakinya.
Ia menatap manik mata Nata lekat-lekat, "lo lagi enggak bercanda kan Nat ?""Gue serius." Ujar Nata, yakin. Ia mengenggam Pelangi, "selama 5 tahun gue menyimpan rasa sama lo. Awalnya gue kira, perasaan ini hanya rasa sayang gue sebagai sahabat lo. Tapi perasaan itu berkembang La, gue semakin yakin kalau gue emang suka sama lo. Tolong kasih gue kesempatan ya La ?"
Pelangi menaruh gelasnya dan menggenggam tangan Nata.
"Gue-"
"Gue bingung harus jawab apa Nat."
Nata melepaskan tangan Pelangi kemudian memberikannya bunga Mawar berduri.
"Bunga mawar ini buat lo untuk nentuin jawabannya. Lo kasih gue kelopaknya, kalau emang lo suka sama gue. Tapi kalau lo nolak gue, kasih gue durinya."
Pelangi mengambil mawar itu dengan ragu, bagaimana bisa sahabat menjadi kekasih ? Bagaimana bisa kita pacaran dan mengorbankan persahabatan ?
Pelangi benar-benar bingung saat ini. Tapi ia memberikan kelopaknya ke Nata.
Ia resmi menjadi pacar Nata, Pelangi menggelengkan kepalanya. Bukannya ini yang dia inginkan ? Dia juga harus melupakan awan kan ?
Awan udah sama Septi. Jadi, Iya Pelangi juga bisa sama Nata.
* * *
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi dan Awan[Completed]
Teen Fiction[Di Mohon untuk tidak menyalin karya orang lain. kalian tidak usah bangga dengan mengklaim karya orang lain. Ini murni dari ide dan imajinasi saya sendiri. Terima Kasih] * * * Pelangi-pelangi alangkah indahmu. Entah kenapa aku harus bahagia karena...