2 hari ini, kamis dan jumat, gue dan Cam sama-sama setuju kalo kita berdua gak masuk untuk dua hari.
Nash cemas luar biasa dengan keadaan gue gara-gara gue gak masuk untuk dua hari dengan alasan sakit. Katanya, dia sehabis pulang dari kampus, janji bakal jenguk terus sampe malem. You know, how lucky i am to get him as my boyfriend.
Dan semalem juga gak terduga kalo Cam masuk ke kamar gue diem-diem tengah malem karena cuma satu alasan. Dia bilang dia kangen tidur bareng gue. Dan pas bangun tidurnya, dia cerita itu semua ke gue. Ya cukup mengejutkan buat gue sih.
Hari ini hari Jumat dan sekarang gue sendirian dirumah karena si Cam lagi kerumah Bryant. Gue gak tau dia mau ngapain, tapi seenggaknya dia udah bilang ke gue kalo dia pergi kerumah Bryant. Dan hari ini juga hari yang bahagia buat si Maggie, karena dia udah boleh keluar dari rumah sakit. Ya walaupun dia masih belom boleh keluar buat hang out.
Gue berdiri dari kasur dan pergi ke taman belakang buat nenangin pikiran. Gue duduk di ayunan dan mulai mikirin tentang semalem.
Akhirnya gue nemuin dia, dan yang keduganya itu, dia nyium gue dan gue membalasnya. Seakan gue sama Cam itu pacaran. Tapi hal ini bikin gue bimbang. Mulut gue juga udah tersentuh sama bibir Nash dan gak mungkin gue nyium dua cowok. Everybody gonna think im a slut. Kalo gue nolak dicium Cam, nanti dia ngambek lagi. Kalo gue nolak dicium Nash, ntar dia juga ikutan ngambek. Gue harus apa!?
Huff, walaupum begitu, gue dan Cam masih menetap sebagai saudara dan gak ada rencana buat jadian.
Apa Cam tetep jadian sama cewek lain, terutama si Lena? Atau nggak?
Sayangnya, semua itu keputusan Cam dan gue gak tau.
"Ellie?" Teriak Cam dari dalem rumah,
Gue mendongak dan gue liat Cam berjalan ke arah gue dengan gantengnya. Oh my lord
"El, udah makan siang?" Tanyanya sambil masukkin hapenya ke saku jeans.
Gue menjawab dengan bahasa tubuh, yaitu menggelengkan kepala. Tapi gue juga gak lupa lemparin senyum hangat gue,
"Kenapa belom makan? Yuk makan sekarang." Cam langsung menarik tangan gue dan gue ikutin arah jalan dia yang ke ruang makan.
"Aw!" Pekik gue kesakitan,
"Kenapa El??" Cam langsung berhenti dan dia mulai menghadap gue.
"Lengan gue masih sakit," jawab gue dengan suara yang merendah.
Kemaren juga sakit gara-gara di tarik sama pemabok gila itu.
"Oh maaf ya.. Gue lupa" ucapnya yang sambil senyum yang bikin gemes. Ah ini anak kenapa bisa ganteng si
Gue terkejut dengan penglihatan di mata gue saat tiba di ruang makan. Gue kenal banget dengan cowok yang satu ini. Yang tiap hari demen make bandana dan penyuka lambo. Ya, si Taylor. Tapi ngomong-ngomong ngapain dia disini!?
"hey Ellie," Taylor menyapa gue dengan hangat. Senyumnya juga gak lupa.
"Hey Tay. Kok lu gak ke kampus?" Gue bertanya dan pertama dia ngejawab dengan mengangkat bahu.
"Bolos. Gue capek banget." Jawabnya. Gue cuma mengangguk denger jawabannya dan duduk di bangku meja makan, dan Cam juga duduk di sebelah gue. Dan gue baru sadar ketika ada aroma junk food di sekitar meja makan dan nampak sekotak pizza di meja makan.
"Oh ya El, kata Bryant, lu harus balik lagi jadi foto model." Perkataan Taylor membuat gue sedikit tersedak saat minum cola. Jir harus balik lagi....
"Ya tuh, lu cuma satu-satunya cewek yang cantik dari mantan foto model dulu." Ucap Cam yang ikut mendorong gue untuk ikut foto model lagi.
Gimana caranya, orang lengan gue aja luka begini, Maggie juga lagi patah tulang. Muka gue sedikit banyak luka gara-gara kecelakaan waktu itu. Gimana bisa seorang model banyak luka kayak gini?!
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER
FanfictionHal yang tak terduga terjadi kepada gadis yang bernama Ellie, yaitu kepergian ayahnya karena penyakitnya. Ia juga tak mengira bahwa ia akan mendapatkan seorang ayah dan kakak tiri. Hal ini membuatnya sedikit bergetar. Seorang ayah yang memiliki peru...
