Deg.Gue terbangun.
Kamar gue masih terang oleh cahaya lampu. Dan... Saat gue lihat jam di hape, ternyata sekarang masih jam 1 pagi. Kenapa gue sering terbangun kayak gini? Ah jangan aneh-aneh dulu. Apa tadi itu mimpi? Soal Cam ambruk di restoran, itu mimpi atau nyata? Tapi gue ngerasain mata gue sembap dan wajah gue membengkak. Ini bukan mimpi..... Ini nyata. Gue juga masih melihat penampilan gue cukup berantakan. Make up yang luntur dan baju kostum ala cewek nerd masih menyatu di badan gue. Ternyata itu semua bukan mimpi. Bukan.
Uhuk.
Gue mendengar seseorang batuk. Di sebelah kamar gue. Cowok lagi batuk.
CAM?
Ah! Iya itu Cam! Oh my god!
Gue langsung berdiri dan keluar dari kamar. Tapi, langkah gue langsung berhenti sebelum masuk ke dalam kamar Cam, karena baju tadi belum keganti dan mesti gue ganti yang lain supaya gak ketauan. Sekisaran 5 menit gue ganti baju, gue langsung pergi ke kamar Cam dan gue lihat pintunya sedikit terbuka dan gue mendorongnya pelan. Sekarang gue liat dia dalam keadaan shirtless dan mengusap wajahnya pakai handuk putih.
"Cam?" Gue memanggilnya dan gue langsung masuk untuk memeluknya kalau dia itu nyata. Dan..........
Dia nyata.
"Ellie? Kok lu belom tidur?" Tanyanya tanpa balas pelukan gue. Sedikit heran, tapi gue gak peduli.
"Gue nungguin lu tau Cam." Ucap gue sedikit tertawa. Gue terus memeluknya sambil menunggu balasan peluknya. Tapi gue belum merasa tangannya merangkul kedua bahu gue.
"Ngapain nungguin gue? Harusnya lu tidur. Sana tidur." Katanya sedikit tegas. Gue membelalakkan mata, dan gue mendongak kearah wajah Cam. Dia menatap mata gue juga tapi selanjutnya dia malah ngeroll eyes.
"El, lepasin pelukannya ok? Gue mau tidur." Ucap Cam sambil pelan-pelan lepasin gue. Dih anjir nih anak jadi kenapa.
Gue menjauh dan gue sekarang liat dia langsung tiduran di kasurnya dan narik selimutnya sampe dada. Dengan lemes, gue pergi keluar kamarnya dan matiin lampunya. Gue juga harus lanjut tidur lagi. Kenapa Cam bisa aneh gitu ya? Biasanya dia bercanda dulu gitu ke gue atau dia cium gue dulu sebelum tidur. Cukup aneh. Tapi syukur deh, gue kira dia ninggalin gue selamanya. Tapi kenapa dia bisa berubah?
.
Semalem gue gak bisa tidur sama sekali semenjak kepikiran sifat Cam. Dia nyuruh gue lepasin pelukan, dan nyuruh gue tidur. Dan bahkan dia gak ngerengek minta tidur bareng. Sekarang pagi jam 7, dan gue belum tau sekarang Cam lagi ngapain. Gue keluar dari kamar dan gue gak liat Cam di dalam kamarnya. Mungkin dia keruang makan kali ya.. Gue turun lewat tangga dan kuping gue mendengar sebuah TV menyala. Wah pasti ini Cam deh. Gue coba mau ngomong sama dia, apa tadi malem itu dia lagi aneh atau emang cuma mimpi? Tapi yang jelas sih bukan mimpi, soalnya gue itu gak tidur lagi setelah gue meluk-meluk Cam.
"Morning Cam." Sahut gue dengan girang.
"Morning." Jawabnya tanpa menatap gue. Secara refleks, bibir gue mengkerut setelah denger Cam cuma jawab singkat tanpa liat gue. Yaudah deh gue cuekin aja, mungkin emang karena sibuk nonton kali ya.
Gue duduk di meja makan, dan kali ini sarapannya beda. Gue di masakkin telur orak-arik dengan roti dan sosis."Hey babe." Cam bersuara lagi. Dikira dia manggil gue, tapi ternyata pas gue liat ke arahnya, dia lagi keadaan nelfon seseorang. Babe? Si..... Siapa yang dia telf.........?
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER
FanfictionHal yang tak terduga terjadi kepada gadis yang bernama Ellie, yaitu kepergian ayahnya karena penyakitnya. Ia juga tak mengira bahwa ia akan mendapatkan seorang ayah dan kakak tiri. Hal ini membuatnya sedikit bergetar. Seorang ayah yang memiliki peru...