prolog

41 2 0
                                    

" Ibu.. kenapa mereka tidak percaya? Hiks.." gadis bersurai tosca itu terus menangis dipelukan ibunya.

belaian lembut sang ibu perlahan membuat gadis itu tenang.

" Ibu percaya padamu sayang " ucap ibunya sambil mengecup kening gadis kecil itu.

"coba ceritakan apa yang terjadi?" Tanya sang ibu dengan senyum.

gadis itu menyenderkan kepalanya dibahu sang ibu, wangi mint yang segar dari sang ibu membuatnya tenang.

"Sekolah ku akan terbakar bu. Aku sudah memperingatkan mereka agar tidak bersekolah hari ini tapi..." manik heterochrome nya tidak kuat membendung butiran air mata yang mengalir deras itu.

Sang ibu menenangkan anaknya dengan mengelus tangan nya dan sesekali menghibur nya. Dan berhasil walau anak kecil itu masih sedikit terisak.

Duar!

"S-suara apa itu?!"

"Nyonya cepat mengungsi ketempat yang aman bersama nona! Ini perintah dari tuan!" Teriak seorang butler yang membawa beberapa senjata.

'Ti-tidak! Mereka mati!'

Rei masih tertegun karena mendengar ledakan beruntun dari tempat yang tidak jauh dari rumah nya dan dia tau jelas dimana ledakan itu terjadi. Sekolah.

" ayo sayang kita ketempat aman!" Ucap sang ibu sambil menarik tangan anak semata wayang nya itu menuju ruang bawah tanah.

Ibunya tau kalau anaknya sedikit berbeda, tidak, bukan autis hanya saja dia memiliki kelebihan yang tidak bisa dimengerti oleh manusia.

"Cepat bawa dia ke ruang bawah tanah! Aku akan menyusul!" Perintah sang nyonya pada butler terpercaya nya.

"Tidak! Jangan bu! Nanti ibu akan seperti mereka!!" Jerit anak kecil itu sambil menarik tangan ibunya.

Ini sudah resikonya, jika sekolah itu di bom maka selanjutnya adalah rumah mereka. Kenapa? Karena mereka adalah orang yang mempunyai berkas-berkas penting untuk negara mereka.

Sang ibu tidak merespon kata sang anak, walau sang anak terus merengek agar ibu yang sangat ia cintai ikut bersama mereka untuk bersembunyi tapi sang ibu tetap kokoh untuk tidak ikut bersama anaknya.

"Nona ayo cepat!" Seru sang butler yang langsung menggendong tubuh mungil sang nona yang baru berumur 7 tahun itu.

"Tidak!! ! Aku ingin bersama ibu! Ibu!!" Teriaknya sambil meronta. Tentu sang butler merasa bersalah karena telah memisahkan mereka berdua, tapi ini terpaksa ia lakukan untuk kebaikan nonanya.

Sesampainya diruang bawah tanah sang butler langsung mengunci rapat pintu tersebut.

Duar!

"Hiks ibu!!" Tangisnya langsung pecah setelah mendengar delakan yang tepat berada di atas mereka.

Pria berumur 25 tahun itu tertegun mendengar suara ledakan tadi. Bagaimana tepatnya perkiraan sang nyonya, pantas saja jika ia memilih untuk mati bersama berkas-berkas yang sangat rahasia itu. Dia tidak ingin dimanfaatkan oleh negara.

Setelah ledakan tidak terdengar lagi sang butler mencoba untuk menghibur sang nona yang sangat terpukul dengan kepergian sang ibu.

"K-kenapa kejadian ini sama seperti mimpi ku?" Tanya nya dengan suara yang sedikit tercekat.

Dia memgerti apa yang dimaksud oleh nona nya itu, tapi rumit untuk dijelaskan.

"Nona itu special. Sekarang nona akan tinggal disini sampai nona besar, dan saya akan menjaga nona." Hiburnya sambil mengelus kepala sang nona untuk menenangkannya.

♚♞♟♛♝♜

Bagaimana prolognya?

Hehe thanks for read. Kayak nya ini bakalan slow update, dengan jadwal update dua kali seminggu.

-kuroyukihime999

Dream Attack!!! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang