Ryosuke terkejut mendengar suara ledakan itu. Keringat dingin membanjiri tubuhnya.
Yang ia pikirkan sekarang adalah apa makhluk aneh itu akan bertambah banyak dan bagaimana cara menghentikan nya.
"Ketua aku menemukan berkasnya!" Seru Ree yang melempar map cokelat itu ke meja kerja Ryosuke dan duduk disofa dengan nafas yang tidak teratur seperti habis dikejar leopard.
Ryosuke langsung membuka map itu dan terdiam.
Ree yang bingung hanya bisa menautkan alisnya. "Ada apa ketua?" Tanya nya sambil berbaring disofa.
Ryosuke tidak merespon, dia sangat serius membaca berkas-berkas itu dan juga terdapat beberapa foto keluarga Sakurai.
'Jadi harapan satu-satu nya adalah Sakurai Reika? Tapi bukannya mereka semua sudah meninggal?!'
Perang antara pikiran logis dan perasaan hati Ryosuke terus berkecamuk membuat kepala sakit.
"Hei Ree coba kau patroli di semua Bridge." Perintah nya yang dijawab dengan anggukan oleh Ree yang merapikan kemejanya.
"Dan ajak juga Fujiyama untuk bersih-bersih" sambungnya.
Ree tersenyum miring ketika mendengar kata 'bersih-bersih' itu bukan berarti mereka akan bersih-bersih dalam arti kata sesungguhnya. Melainkan menghabisi setiap makhluk yang berada di Bridge.
█ Ree Prov █
Seenaknya dia menyuruh ku patroli, padahal dia tau kalau aku tidak suka dengan hal yang merepotkan seperti ini, ditambah lagi harus bersama si Fujiyama.
"Oi fuji! Kita dapat tugas patroli, ayo cepat!"
"Baiklah!!!" Seru pemuda berambut honey blonde itu seraya mengambil senapan laras panjang dan belati buat berjaga-jaga (katanya).
aku dan Fujiyama berpatroli menggunakan motor sport. Kulihat ekspresi wajahnya yang berseri-seri, kurasa ada gangguan apa jiwanya.
" Fuji kau ke Go-Bridge dan Yon-Bride. Aku akan ke I-Bridge dan Ni-Bridge." Jelas ku membagi tempat patroli.
"Hei hei! Lalu San-Bridge bagaimana?!" Tanya nya dengan pandangan yang terus tertuju kedepan.
"Kita akan patroli bersama disitu!"
"Ohh aku mengerti!!!!"
Dan kami berpencar menuju tempat patroli.
█ Normal Prov █
Fujiyama dengan semangat memacu motor sportnya agar cepat Go-Bridge yang menghubungkan Sektor 0 dengan gedung pemerintahan yang kini telah kosong karena ledakan sepuluh tahun yang lalu.
Ia masih ingat jelas kejadian itu
*Fujiyama flash back*
''Ayah lihat! Ulangan matematika ku dapat 100!'' Seru seorang anak laki-laki bersurai honey blonde yang memeluk ayahnya sambil menunjukkan hasil ulangannya.
"Wah anak ayah pintar!" Ucap sang ayah sambil menggendong anaknya yang berusia 9 tahun itu.
Kebersamaan ayah dan anak itu sangatlah hangat.
Duar!
"A-ayah itu suara apa?!"
"Fujiyama cepat pergi ketempat persembunyian yang kita buat bersama!"
"T-tapi yah!"
"Nanti jika pekerjaan ayah selesai, ayah akan menjemputmu" ucap sang ayah sambil memeluk erat anak nya itu.
Fujiyama hanya bisa menangis dipelukan sang ayah. Sang ayah pun melepaskan pelukannya dan menyuruh fujiyama sembunyi.
Fujiyama terus berlari menuju sebuah gudang dekat taman bunga yang jauh dibelakang gedung pemerintahan.
Anak kecil itu membuka pintu kecil menuju ruang persembunyian yang ia buat dengan ayahnya lalu ia mengunci pintu besi itu dengan kode yang hanya ia dan ayahnya yang tau.
Duar!
"L-ledakan lagi?!" Air matanya merembes keluar dari pelupuk matanya.
Satu jam setelah ledakan itu ia mendengar suara langkah kaki yang terseok-seok dengan suara auman, ringisan, jeritan, dan suara tembakan yang tidak berhenti-henti.
Clek
Fujiyama yang duduk mendekam disudut ruang bawah itu terkejut saat pintu yang ia beri kode bisa dibuka oleh seseorang.
"Fujiyama? Apa kau fujiyama?" Tanya pria berumur 25 tahun yang memegang senapan.
Fujiyama mengangguk dan ia dibawa oleh pria tadi ke Sektor 0.
*Flash Back end*
"Go-Bridge and Yon-Bridge clear!" Serunya sambil kembali mengebut menuju San-Bridge.
disisi lain Ree juga menuju ke San-Bridge.
Ree terus memacu motornya menuju San-Bridge tempat dimana ia pertam kali melihat manusia bermutasi langsung didepan matanya.
Mengingat kejadian itu membuat Ree ingin muntah karena dari awalnya manusia biasa bisa memiliki wajah seperti iblis dengan badan yang memanjang seperti ular dengan kulit yang mengelupas seperti habis di bakar.
Dia tiba bersamaan dengan Fujiyama yang melaporkan hasil patrolinya pada Ree.
Mereka berdua berpatroli menyusuri San-Bridge dengan kecepatan sedang sambil bercerita tentang kondisi masing-masing Bridge yang mereka lihat tadi
Duar!
Dor! Dor! Dor!
Mendengar suara tembakan dan ledakan yang tidak jauh di depan mereka, Ree nampak was-was saat melihat asap yang begitu tebal.
'Asap ini berbeda! Ini asap granat bukan asap seperti ledakan dikota-kota yang terdapat sedikit asap ungu pada setiap delakannya!' Batin Ree.
Ree sedikit melirik fujiyama yang siap-siap dengan senapan laras panjang nya.
pemuda berambut biru itu tetap fokus pada gumpalan asap itu yang makin lama makin menghilang.
Tap tap tap
'Suara langkah kaki nya, dia pasti manusia' batin Ree.
Kini setelah asap itu menghilang mereka tertegun melihat sosok gadis berambut tosca panjang tergerai yang mengenakan seifuku putih dengan rok nya berwarna hitam. Mata kanan nya beriris blue ocean dan mata kirinya ditutupi oleh eyepath + tertutup oleh poni rambutnya. Dikedua tangan gadis itu terdapat pistol dan belati, lalu gadis itu juga membawa tas ransel dipunggungnya.
Dan mereka lebih terkejut saat melihat apa yang sudah gadis itu bunuh. Sepuluh makhluk mutasi yang belum sempurna!
"S-siapa kau?!"
"Aku tau kita pasti bertemu disini."
♚♞♟♛♝♜
Wih Document (2) sudah diupdate! Kisah nya fujiyama kalau dibayangin agak sedih....
Dan.. siapakah Sakurai Reika?
Thanks for read, if you like please vote okay?
Jangan jadi silent reader ya..
Gambar diatas adalah ilustrasi Fujiyama Shu.Gambar bukan milik author hehehe (nemu digaleri)
-kuroyukihime999
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Attack!!! (HIATUS)
RastgeleMimpi hanyalah bunga tidur yang selalu membuat manusia nyenyak dalam tidurnya. Gadis cantik itu berusaha mengatakan yang sejujurnya pada orang-orang itu, tapi mereka menganggap gadis itu gila! "Apa yang harus kulakukan sekarang?!"