Kedua kakak adik itu dengan semangat berjalan memasuki sekolah mereka. Terlihat juga beberapa murid bermain disekitar koridor.
"Tidak! Ku mohon kalian pulanglah sekarang!" Jerit seorang gadis kecil.
"Hei gadis aneh apa maksud mu hah! Melarang kami datang kesekolah!!" Bentak seseorang.
Anak kecil bersurai biru itu bersembunyi dibelakang kakaknya yang perlahan jalan kearah kerumunan itu.
"Hiks... sisa waktu nya hanya tiga puluh menit lagi, hiks.. cepat lah kalian pulang!" Ucap gadis itu sembari menunjuk jam yang menunjukkan pukul 07.30 .
"Dasar gadis gila! Pulang sana kau!" Maki seorang pria paruh baya--kepala sekolah-- sambil menyeret gadis itu keluar dari sekolah.
25 menit berlalu setelah diusirnya gadis kecil itu. Perasaan was-was kini menghampiri pemuda bersurai biru yang sama seperti adiknya.
'Bagaimana jika anak itu benar? Apa akan terjadi sesuatu? Perasaan ku tidak enak.' Batin pemuda itu.
"Kakak! Kakak kenapa?" Tanya adiknya sambil melambai-lambaikan tangan mungilnya di depan wajah sang kakak.
"Tidak kenapa-kenapa kok. Oh iya Ree.. bagaimana jika kita main petak umpet."
"Petak umpet?! Waa aku mau kak!" Seru adiknya yang bernama Ree itu sambil melompat-lompat.
"Tapi ada peraturan nya.. peraturannya- jangan keluar dari tempat persembunyian mu sebelum aku berhasil menemukan mu ya.." ucap sang kakak.
Ree mengangguk, baginya sangat mudah untuk permainan ini karena dia selalu menang jika bermain petak umpet.
"Baiklah.. hajimemasho--mari kita mulai--" ucap sang kakak yang mulai menutup matanya sembari berhitung.
Buru-buru Ree mencari tempat persembunyian.
'Bagaimana dibawah meja? Tidak-tidak jika bersembunyi disitu kakak akan mudah menemukan ku. Kalau di balik pintu? Itu sudah biasa. Seingat ku kakak tidak pernah mengecek loker!'Dengan cepat Ree bersembunyi didalam loker miliknya. Dia bisa menganalisa dengan baik bahwa loker itu terbuat dari besi baja yang sangat kuat bahkan dia yakin jika bom atom tidak bisa menghancur kan besi ini.
Satu menit
Dua menit
Tiga menit
Duar!
Ree yang ada didalam loker terkejut bukan main saat mendengar ledakan yang sangat jelas terdengar di telinganya.
Duak
Prang
Suara bentak hancur dan serpihan-serpihan berhamburan kemana-mana, namun benar saja hanya loker itu yang tidak hancur.
"Hiks.. kakak!!!!" Jerit anak bersurai itu didalam loker itu sepanjang hari.
♚♞♟♛♝♜
Pemuda bersurai biru itu duduk disofa dengan santai nya sambil meminum teh yang ia buat tadi.
"Ck, bagaimana mungkin serangan makhluk aneh seperti itu ada!" Decaknya kesal.
Sepuluh tahun semenjak insiden pengeboman yang mengincar nyawa keluarga Sakurai dan dinyatakan seluruh penghuninya tewas kecuali Sakurai kuga sang kepala keluarga yang kini sudah wafat karena serangan jatung.
"Jika bisa kusimpulkan makhluk itu ada karena ledakan itu." Ucap seorang pria bersurai silver yang berdiri diambang pintu sambil melipat kedua tangannya.
'Ledakan? Makhluk aneh?'
"Apa jangan-jangan.."
"Yup dugaan mu benar Ree, virus yang disebar secara kasat mata oleh ledakan itu." Jelas pemuda bersurai silver sambil melihat keluar jendela.
![](https://img.wattpad.com/cover/57778568-288-k233286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Attack!!! (HIATUS)
RandomMimpi hanyalah bunga tidur yang selalu membuat manusia nyenyak dalam tidurnya. Gadis cantik itu berusaha mengatakan yang sejujurnya pada orang-orang itu, tapi mereka menganggap gadis itu gila! "Apa yang harus kulakukan sekarang?!"