5: Dream

12 0 0
                                    

"T- tidak mungkin?! Bagaimana mungkin kalian bisa betah tinggal di Sapporo?!" Tanya Gin yang terkejut mendengar pernyataan dari Alex.

Alex mengangguk dan mengeluarkan sebuah botol kecil dari dalam tas ransel yang ia bawa.
"Sebenarnya kami tidak betah, hanya saja selama lima tahun itu kami sibuk membuat obat ini. Ini obat untuk melindungi diri dari Virus mutasi itu." Jelas Alex yang menaruh kembari botol kecil itu kedalam tasnya.

"Lalu makhluk mutasi apa saja yang kalian lihat?" Tanya Ree yang terus mengamati gadis bersurai tosca didepannya yang sibut merakit senapan dan senjata lainnya.

"sudah banyak yang kami temui, bahkan level 10 sekaligus sudah pernah kami lihat, bahkan mereka adalah teman saya." Kali ini jelas gadis yang tidak mau memberitau namanya itu yang menjawab.

" Ternyata ada level nya juga?!" Seru Alice yang mencatat hal-hal pokok yang dijelaskan oleh kedua orang itu (heh?)

"Kau juga berteman dengan Makhluk mutasi?! Bagaimana mungkin?!" Celetuk Gin. Sedangkan Fujiyama terkagum-kagum dengan gadis misterius itu.

Ryosuke berfikir keras, bagaimana mungkin ada gadis sepintar dan seberani dia dengan intuisi yang sangat tepat yang bisa bertahan hidup dengan pistol dan senapan laras panjang biasa untuk melawan Makhluk mutasi itu, dan bahkan bisa membuat obat yang dapat mencegah manusia tertular virus itu walau hanya memiliki waktu 2 jam saja. 'Pantas saja saat itu dia menyuruh kami mencari pria butler itu, ini seperti sudah diperhitungkan dengan baik olehnya'

"Bagaimana cara mu bisa membuat obat itu?"

"Mimpi yang memberitau"

"Bagaimana kau tau jika makhluk mutasi mempunyai level?"

"Mimpi yang bercerita"

"Jawab yang serius?! Bagaimana kau tau jika-"

"Jika Sakurai Reika masih hidup?-" tanya gadis itu balik sambil meletakkan senjatanya diatas meja dan menatap tajam Gin yang terkejut mendengar pertanyaan yang tergantung itu.

"Saya tau dia masih hidup karena dia sedang berada dihadapan anda sekarang!" Ucapnya dengan nada sedikit berteriak.

Satu ruangan terkejut, Ryosuke menatap tidak percaya dengan apa yang gadis itu katakan.

"Tapi bukannya Keluarga Sakurai tidak memiliki anak?!" Seru Gin setengah marah. Ree berusaha menenangkan pemuda yang duduk disebelah kirinya itu.

"Sudah sebaiknya kalian beristirahat, ini sudah larut dan akan kita lanjutkan besok." Perintah Ryosuke yang dijawaban dengan anggukan dari para anggotanya itu.

Ryosuke hendak mengantar Alex dan gadis yang mengaku sebagai Sakurai Reika itu ke kamarnya tapi tidak terlaksana karena gadis itu sudah tau letak kamarnya dan kamar alex dan sekali lagi ia menjawab 'saya sudah tau melalui mimpi' .

♚♞♟♛♝♜

Gadis bersurai tosca itu berjalan di atas gedung seraya mengamati Bridge yang menjadi penghubung kebeberapa tempat yang sangat penting dan memiliki populasi terbanyak.

"Tidak! Tidak mungkin mereka bisa melewati San-Bridge dengan mudah?! Aku sudah memasang jebakan agar mereka tidak bisa masuk! T-tapi bagaimana mungkin!!" Seru nya tidak percaya sambil melihat gerombolan makhluk mutasi yang menuju ke Sektor 0.

Pandangannya beralih pada jam tangan yang ia kenakan ditangan kirinya. "Jam 09.22 pagi" ucapnya sambil mengingat jam saat ia melihat gerombolan mutasi itu semakin mendekat dan sampai di Sektor 0 dan-

" TIDAAAAAK!!!!" teriaknya yang terbangun dari tidurnya lalu ia berjalan mengambil dan secepat mungkin berjalan menuju ruangan milik Ryosuke.

Tok tok tok

"masuk"

Tanpa pikir panjang Gadis itu masuk dengan wajah pucat dan keringat dingin yang mengalir dipelipis nya.

Tentu saja Ryosuke yang sedari tadi membaca document penting merasa ada yang aneh dengan Gadis yang tengah merasa ketakutan itu.

"Ada ap-"

" Mereka a-akan datang!" Ucap gadis itu terbata-bata karena ketakutannya. Ya gadis itu takut karena disektor 0 terdapat banyak manusia yang merupankan makanan dari makhluk mutasi itu. Bagi nya ini adalah ujian baginya.

Tanpa pikir panjang Ryosuke langsung mengumpulkan seluruh anggotanya yang lanfsung bergegas keruangannya dengan masih mengenakan piyama.

"hoaam!! Ada apa ketua? Ini masih jam empat pagi~" ucap Fujiyama sambil sesekali menguap seraya memeluk bantal yang ia bawa.

" Kita dapat informasi jika makhluk mutasi akan kemari melewati San-Bridge pada pukul 09.22 pagi." Ucap sang ketua sambil memasang wajah seriusnya.

Ree terkejut mendengar perkataan ketua nya begitupun dengan Gin, Alice, Fujiyama, Aka dan Aoi. Sedangkan Alex dan gadis yang mengaku sebagai Sakurai Reika sedang menyiapkan obat yang hanya bisa dibuat oleh mereka. Dan itu membuat Gin semakin kesal dengannya.

"Tapi dari mana ketua tau hal itu?" Kini Alice yang membuka suara.

Semua pandangan tertuju pada Ryosuke yang sedari tadi nampak ragu.

"Dari gadis itu."

BRAKK!!

Gin menggebrak meja yang ada dihadapan mereka dengan dengan kuatnya, jika Gin memukul seseorang dengan sekeras itu maka dijamin akan ada cap lima jari pada tubuh korban.

"Lagi lagi dia! Lagi lagi dia!!! Kau pikir dia itu apa hah?!!! Dia itu gadis gila! Gadis gila yang selalu bilang MIMPI MIMPI MIMPI DAN MIMPI!!!" ucap Gin dengan nada tinggi dan ya dia marah, sangat marah.

"Apa kau tau kalau dia itu benar atau salah!!!" Tambah nya.

Ryosuke terdiam. Apa yang dikatakan Gin tidak salah, sebenarnya ia sepemikiran dengan nya. Gadis itu memang selalu bilang 'mimpi'. Ini semakin membuat nya bingung.

"Dia tidak gila"

Kini semua mata tertuju pada Ree yang membuka laptopnya.

"Apa maksud mu hah?!" Tanya Gin dengan nada emosi yang sangat tinggi.

Ree bisa memaklumi kelakuan Gin yang emosinya tidak stabil.

Dengan santainya Ree membuka folder hasil pemantauan di kota sapporo dan San-Bridge.

"Kalian bisa lihat kan, makhluk itu memang menuju kemari hanya saja makhluk seperti zombie dan hybird. Sejauh ini aku tidak menemukan Titan atau makhluk yang belum kita ketahui. Jadi sekali lagi aku katakan.. dia tidak gila! " ucap Ree yang sukses membuat Gin terdiam.

Entah apa yang membuat Ree yakin jika gadis itu memang benar adalah Sakurai Reika.

"baiklah persiapkan diri kalian. Dan satu lagi, jangan biarkan orang-orang yang lain tau soal ini." Perintah Ryosuke dengan tegas.

Setelah semua nya pergi untuk menyiapkan peralatan untuk menghadang makhluk itu Ryosuke masih berkutat dengan pikirannya.

" Ketua Ryosuke." Ucap seseorang yang masuk keruangan itu.

" Oh kau ternyata Alex, ada apa?" Tanya nya pada orang baru di Sektor 0. Alex.

"Kau bisa jaga rahasia ini? Jika bisa aku akan menjelaskan semuanya."
Ryosuke mengangguk pelan dan menatap intens orang didepannya iru.

"Jadi-...."

♚♞♟♛♝♜

Wih 'jadi' apatuh maksud nya?! Saya penasaran!!! (:v loh kok.)

gambar diatas adalah ilustrasi dari Alex Aurelius.

gambar bukan milik author ini... ><

-kuroyukihime999

Dream Attack!!! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang