.
.
.
.
.
.
.
."Nal..dia siapa ? Kok main lari gitu aja, gak pamitan lagi"
"Dia Veranda, yang udah nolongin Kinal, yang udah nungguin Kinal juga di sini.."
"Serius Nal.."
"Iya Tya,,dan menurut gua Kinal suka sama Dia"
"Ciieee..Kinal.."
"Apaan si lu Mar,,gosip aja"
"Kalau iya juga gak papa Nal, kayaknya dia cewek baik baik ko Nal, dari pada si Farin cuma bikin kamu kaya gini, eh.. tapi kalau baik baik kok dia pergi gitu aja yah.."
"Yah..elu Tyyy masa gak sadar, dia tu cemburu sama elu, elu sih dateng dateng main peluk aja, anak orang kan tuh sakit hati"
"Kok gua,, iya mana gua tau lah Mar,,"
"Tya..kayak gak tau Mario aja"
"Eh..tapi gua berani tarohan kalau Veranda itu cemburu, gua ni lebih pengalaman dari lu Nal, lu gak liat tu Yuriva"
"Iya dah iya yang pengalaman"
"Iya udah..aku pamit dulu yah, takut Gracia nyariin"
"Iya udah hati hati yah, salam buat Gracia"
"Inget Nal..Veranda itu anak baik baik, kalau kamu suka, kamu perjuangin Nal"
"Iya deh bu Tya..makasih nasehatnya".
Membaringkan tubuh ketika malam datang, rasa lelah yang menghampiri Veranda membuat dirinya malas untuk beranjak dari tempat tidur..
Veranda masih mengingat ingat kejadian di rumah sakit tadi.
Masih memikirkan sosok wanita yang tiba tiba datang dan langsung memeluk Kinal."Ada yang mengganggu pikiran mu nak ?"
"Gak kok mah,,Ve hanya sedikit cape"
"Sayang,,kamu anak mamah, dan mamah tau kamu Ve.."
"Kinal mah.. laki laki yang pernah nolongin Ve itu.."
"Iya...dia kenapa ? Kenapa kamu sampai terlihat kecewa seperti ini"
"Tadi mah..di rumah sakit ada wanita yang datang menjenguk Kinal, dia itu datang datang langsung memeluk Kinal, dan aku pikir memang aku sudah tak bisa untuk mengharapkan Kinal"
"Kamu sudah tanya siapa wanita itu..??"
"Belum mah..."
"Ve...jika kamu punya Cinta, maka dialah Cinta yang akan memandu jalan mu, jadi kamu harus ikuti aliran Cinta itu, ikuti kemana dia akan mengalir"
"Makasih mah, makasih mamah selalu setia jadi temen curhat aku, Ve sayang mamah, sangat"
Veranda memeluk ibunya, ibunya yang selalu bisa memahami semua tentang dirinya.
°°°
"Cepat sembuh.."
"Makasih sus, makasih juga suster sudah mau bantu aku"
"Sama sama"
Kinal keluar dari ruangan rumah sakit tempat dimana dia di rawat.
Melihat ke kanan dan ke kiri di koridor rumah sakit.
Mencari sosok sahabatnya Mario yang berjanji akan menjemputnya."Sorry bos telat"
Mario terpogoh pogoh setelah berlari di koridor rumah sakit.
"Gak kok..ini juga baru keluar"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbuatan Angin Malam
Fanfictiondi awalnya ku tidak ingin serius Perbuatan Angin Malam