Siapa Malaikat Di Hati ?

2K 121 1
                                    

Ke dua yah..
Tapi masih belajar banget nih..
Maaf Typo.

Selamat membaca.....






Bekas make up itu masih terasa di pipi lembutnya, tisu di jadikan pembersih, di usapnya dengan kasar seolah berburu dengan waktu.
Teringat janji dengan seseorang yang dia cinta, membuatnya terlalu tergesa gesa untuk menyelesaikan aktivitas membersihkan muka.

"Stefi..cepetan dong, lelet banget sih kamu ini, telat nih entar" ucap Farin kepada asistennya sambil membetulkan tas miliknya.

"em..iya mba, ini sudah selesai kok mba, ayo mba" jawab Stefi sambil membetulkan tentengannya.

Janji..terkadang memang sangat mudah untuk di ucapkan, iya memang,, karna itu hanya ucapan yang keluar dari mulut.
Tapi untuk menepati janji , terkadang manusia harus rela mengorbankan waktu yang mungkin lebih berharga dari sebuah Janji.

Mobil milik Farin melesat menembus jalanan aspal , menuju tempat perjanjian dengan kekasinya.
Berharap dirinya tidak telat untuk menemui kekasihnya.

"Tu..kan Stef udah tutup, kamu sih lelet banget tadi, aku jadi gak ketemu sama Kinal" sedikit menyesal Farin membuang muka ke arah langit.

"kenapa gak di telfon aja mba, mas Kinalnya ?" Stefi sedikit menunduk karna itu kesalahannya.

"Nomer yang Anda tuju tidak dapat di hubungi"

"Ya ampun Kinal..maafin aku, aku gak bermaksud buat merusak semuanya, maafin aku karna aku terlambat" Farin terus merancau menyesali keterlambatanya.

"Untuk kamu gak pernah ada yang terlambat kok" ucap lelaki di ujung tembok kedai kopi.

"Kinaaall...ternyata kamu belum pulang sayang, maafin aku yah terlambat" sedikit berlari Farin langsung memeluk Kinal.
Kinal membalas erat pelukan Farin, sesekali mengusap puncak kepala Farin dengan lembut penuh kasih sayang.

"iya udah sekarang kita masuk yah, ayo Stef masuk" ucap Kinal sambil membuka pintu kedai kopi miliknya.

"ini tadi aku beli makanan kesukaan kamu, kamu makan yah,, kamu belum makan kan ?" tanya Farin cerewet sambil membuka semua makanan untuk Kinal.

Kinal menghentika semua aktivitas Farin yang sedari tadi membuka makanan yang di belinya, untuk menawarkannya pada Kinal.

"Farin..dengerin aku.." ucap Kinal sambil menarik satu tangan Farin yang sedari tadi memilih makanan.

"Aku minta kamu kesini bukan mau menghabiskan semua makanan ini , aku meminta kamu ke sini karna emang ada yang mau aku bicarakan sama kamu, ini untuk kebaikan kita berdua" sedikit Kinal menegaskan suaranya.

"hehehe..iya deh maaf sayang ku, emangnya sayang ku ini mau ngomong apa sih, kayaknya serius banget" ucap Farin sedikit mencubit pipi Kinal.

"Aku bersyukur bisa mencintai dan di cintai sama kamu, bahkan aku berharap akan terus seperti itu sampai nanti, aku berharap aku selalu ada di setiap hembusan nafas kamu, ada di setiap hari hari kamu, ada di setia sedih,senang,susah dan bahagia kamu, dan aku minta kamu yang akan menemani hari hari aku di masa tua nanti" sedikit romantis Kinal menyodorkan sebuah cincin yang indah untuk kekasih hatinya.

°°°

"Hah..yang bener aja Ve..masa kamu gak kenal, tapi kok dia mau yah nolongin kamu ?" tanya Shania penasaran.

"Apa mungkin dia malaikat yang di kirim Tuhan buat melindungi Veranda.. wah so sweetnya" kata Frieska ngaco.

Veranda masih terdiam melihat obrolan temannya, biar dia sendiri yang berfikir siapakah laki laki yang malam itu mau menolong dirinya.
Rela memberika sapu tangan miliknya dan membiarkan sapu tangan itu terkena darah dari telapak tangannya.
Siapakan sosok itu ??

Perbuatan Angin MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang