Seakan tubuhku tersengat listrik. Aku hanya bisa menatap lelaki gagah yang sudah dihadapanku dengan tatapan kosong. "Apakah kau pencuri?", tanyaku setengah takut menatapnya.
Dia hanya tersenyum, dan senyumnya sangatlah menawan. Seakan dunia berpusat ke senyumannya. Dan jantungku seakan berhenti berdetak saat melihatnya lebih dalam.
"Kau penasaran denganku?", tanya berbalik.
"Kemarin kenapa kau ada di jendela kamarku?", tanyaku hati hati. Dia hanya tersenyum menjawab pertanyaanku. "Kau penasaran denganku?", tanyanya dengan pertanyaan lagi.
"IYAA!!!", teriakku, langsung aku membekap mulutku. Bodoh! Nanti semua orang bisa bagun dengan teriakanku ini. Lelaki dihadapnku ini hanya tertawa kecil, sungguh lelaki ini sangat cool.
"Kemarin sebenarnya aku hanya singgah di jendelamu saja dan aku sebenarnya bukan manusia. Pasti bila aku ceritakan kau takkan percaya"
"Cerita saja!!! Cepat"
"Aku adalah seorang warewolf yang sebenarnya dari langit Cartesius"
"Lalu kenapa kau ada di bumi?"
"Jangan potong dulu pembicaraanku. Aku turun kebumi diutus oleh raja Gorewolf untuk mencari musuh klan kami yaitu Mortal yang bentuknya seperti monster dan hampir menyerupai singa. Dan kemarin aku hinggap di jendelamu karena aku hanya penasaran dengan gadis yang selalu telat hahahaha".
Aku hanya menanggapinya dengan cemberut. "Kau darimana tau kalo aku sering terlambat?"
Lelaki dihadapanku hanya terkekeh, sekarang aku baru sadar dia memakai tuxedo putih dan sepatu putih dan ada mawar hitam yang begitu memikatku.
"Kau terpikat dengan mawarku ini? Ini hanya ada daerah asal ku saja", ucapnya sambil menunjuk mawar hitamnya yang seperti terbakar. "Ya ini memang habis terbakar", ucapnya lagi seakan akan dia tahu akan pikiranku.
"Aku bisa membaca pikiran para manusia", ujarnya lagi dan aku hanya bergidik ngeri.
"Siapa namamu tuan?" Tanyaku penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Blues
RandomJam dindingku sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi aku masih belum terjaga sama sekali. Rasanya baterai mataku masih penuh, jadi sangat susah untuk menutupnya. Aku hanya menatap langit kamarku yang berwarna baby blue. Tak jarang aku sering terjaga...