"Hai", sapa ramah disebelahku. "Kenapa kau memakai seragam sekolahku??",tanyaku tak percaya. "Kau akan tau nanti Nate", jawabnya yang membuatku penasaran.
Ya, disebelahku adalah warewolf yang tadi malam menghampiriku. Dari sekian banyak wanita kenapa harus aku yang bertemu dengan lelaki ini, bukan manusia juga. Kalo manusia mungkin udah aku pacari.
"Aku menerimamu", ucapnya tiba tiba dan membuat kepalaku langsung menolehnya. Aku hanya bisa mengerjapkan matanya dan langsung memukul kepalaku pelan.
Bodoh,dia kan bisa membaca pikiran. Aku hanya bisa menunduk menyembunyikan pipiku yang mulai memanas. 2 kata saja sudah membuatku salah tingkah, dasar cowok cool!.
"Ayo turun"
Dia langsung mengenggam tanganku dan menarikku keluar bus. Jantungku serasa berhenti dan darahku serasa berdesir.
Didepan gerbang aku langsung menyentakkan tanganku dari genggamannya. "Sudah lepaskan apakah kau tidak lihat banyak mata melihat kita", ujarku sambil melotot kearahnya.
Dia hanya mengendikkan bahunya dan mulai melanjutkan jalannya meninggalkanku dengan ekspresi aneh. "AKU BENCI PADAMU JACK!!!", teriakku lantang kepadanya dan dia tidak menoleh kepadaku.
"Mendingan aku ke kelas daripada ngurusin tuh warewolf", gumamku cuek sambil melangkahkan kakiku ke kelasku.
Dan saat perjalanan ke kelas aku bertemu dengan kak Raka dan tatapannya masih sama, datar kepadaku. Tiba tiba saja dia mendekat kearahku dan menarikku ke taman belakang sekolah.
"Aku ingin bicara langsung saja, apakah kau kenal dengan lelaki bernama Jack?"
"Ya kenapa?"
"Jauhi dia, dia bukan manusia"
"Nately sudah tau Raka" tiba tiba saja Jack sudah ada dibelakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midnight Blues
RandomJam dindingku sudah menunjukkan pukul 11 malam, tapi aku masih belum terjaga sama sekali. Rasanya baterai mataku masih penuh, jadi sangat susah untuk menutupnya. Aku hanya menatap langit kamarku yang berwarna baby blue. Tak jarang aku sering terjaga...