" Aku ingin menikah diusia muda seperti bunda " ucap Shilla dengan mata berbinar
" Kenapa gitu? " tanya sang bunda bingung
" Rahasia " Shilla menatap bundanya dengan senyum mengembang
" Kamu ini ada-ada saja, sekolah dulu yang benar baru mikirin nikah " protes bundanya kesal
" Pokoknya Shilla mau nikah muda " Shilla berlari meninggalkan bundanya yang geleng kepala mendengar ucapan ngelantur anak gadis nya itu
***
Shilla terkekik geli mengingat percakapannya dengan sang bunda, sedangkan kedua sahabatnya menatap Shilla dengan ngeri. Pasalnya mereka sudah mendengar keinginan Shilla ingin nikah muda, mereka tak habis fikir dengan keinginan sahabat mereka yang satu ini. Apa sih sebenarnya yang ada di kepala cantik sahabat mereka ini? Kenapa ingin menikah diusia yang masih terlalu muda?
" Lo serius Shill? " tanya Via tak percaya
" Iya.. Gue serius " Shilla mengangguk mantap
" Tapi kenapa? Lo gak takut masa remaja lo hancur karna lo nikah? " Via kembali bertanya yang diangguki Ify
" Takut? Ya gak lah, untuk apa takut. Gue udah mantap mau nikah muda " Shilla mengepalkan tangannya diudara dengan senyum mengembang
" Lo gak kesambet kan? Atau lo masih tidur? " Ify menepuk pipi Shilla keras membuat Shilla meringis sakit
" Ok kalau lo mau nikah muda.. Tapi sama siapa? " tanya Via lagi
" Gue belum tahu " Shilla nyengir polos membuat kedua sahabatnya itu melengos malas kearah Shilla
" Yee.. Kirain udah ada calon " gerutu Ify
" Tenang.. Tenang.. Gue akan cari kok calon nya " ucap Shilla semangat
" Fix.. Lo mulai gak waras Shill " Shilla hanya mengangkat bahu acuh mendengar sindiran Via barusan.
***
" Tante.. Ayah ada didalam? " tanya Shilla sopan kepada sekretaris ayahnya
Saat ini, Shilla berada dikantor ayahnya. Tadi ayahnya nelfon dan meminta Shilla untuk mampir ke kantor ayahnya. Dan disini lah Shilla berada, di depan pintu ruangan ayahnya. Berhadapan dengan tantenya, adik bungsu ayahnya
" Ada kok, kamu masuk aja gih.. Biasanya juga langsung nyelonong masuk " Shilla nyengir dan masuk ke dalam ruangan ayahnya setelah mengucap kan trimakasih kepada tantenya
" Ayah " panggil Shilla manja
Ayah Shilla mendongak menatap putri semata wayangnya yang tengah berjalan ke arah nya, sampai disamping ayahnya Shilla langsung mencium pipi dan tangan ayahnya lalu duduk di samping ayahnya.
" Ayah ada apa nyuruh Shilla ke sini? " tanya Shilla bingung
" Gak apa-apa.. Ayah cuma mau ngajak putri ayah yang paling cantik ini makan siang " ucap ayahnya
" Makan siang? Tumben " Shilla menatap ayahnya dengan raut heran
" Iya.. Makan siang, emang gak boleh ayah ngajak putri ayah makan siang? " tanya ayahnya lembut
" Gak kok yah.. Yaudah ayo, Shilla udah lapar " Shilla menarik tangan ayahnya manja
" Bunda ikut gak? " Shilla menghentikan langkahnya menatap sang ayah
" Bunda udah nunggu di kafe biasa "
" Ok.. Let's go " Shilla tersenyum riang
***
" Pak Reinal? " Shilla ikut menoleh saat nama ayahnya disebut seseorang
Tubuh Shilla mematung dan jantungnya berdebar kencang melihat pemuda yang ada di hadapan nya dalam balutan jas mahal, detik berikutnya senyum Shilla melebar di wajahnya. Sekarang ia tahu akan menikah muda dengan siapa.
Hai.. Ini cerita pertama aku di wattpad loh, jadi sorry kalau agak-agak gimana gitu. Sebenarnya aku ragu mau post cerita disini, jadi aku mau lihat dulu ada yang suka atau tidak sama cerita ini. So, jangan lupa VotMent ya teman-teman. Salam kenal..
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Kak! ( Selesai )
Teen Fiction" Aku cinta sama kakak, dan.. Ayo kita nikah kak " " Kau sudah gila! Kau masih Sma dan aku tak mungkin menikahi mu " " Aku gak perduli! Pokoknya kakak harus menikah dengan ku! " Nikah muda?? Siapa takut.. Setidaknya seperti itu lah semboyan atau mot...