Part 8

22K 764 19
                                    

Cakka menghela nafas lelah " Kakak apa kabar? Kenapa tiba-tiba pulang ke Indo? " tanya Cakka

Gadis dihadapannya merengut mendengar pertanyaan Cakka itu " Kamu gak senang kalau kakak pulang? Lagian kan kakak penasaran sama cerita tante Cindy, apa benar kalau kamu udah move on dari- "

" Kak " Cakka memotong ucapan gadis itu, tak ingin mendengar kelanjutan dari ucapan gadis itu

" Iya deh gak bahas itu lagi. Oh iya, Rio gimana kabarnya? "

Cakka mendesah pelan, baru saja akan menjawab yang empunya nama menampakkan batang hidungnya dihadapan mereka.

" Zahra? "

Gadis yang berada dihadapan Cakka menoleh karena merasa terpanggil.

" Rioo.. Aaa aku kangen banget sama kamu " Zahra, gadis yang bersama Cakka berdiri memeluk Rio dengan erat.

" Kamu apa kabar? Kapan sampai? " tanya Rio setelah melepaskan pelukan Zahra.

" Aku baik Yo, aku sampai tadi malam " jawab Zahra dengan senyum manisnya

" Kamu sendiri apa kabar? " tanya Zahra lembut

" Baik.. Aku baik " Rio duduk disamping Zahra, tepat dihadapan Cakka

" Ada angin apa kamu bisa pulang ke Indo? Biasanya kan susah banget untuk minta kamu pulang, ya gak Kka? " Rio menatap Cakka, meminta untuk menyetujui ucapannya

" Iya " jawab Cakka singkat

" Hahaha.. Aku penasaran sama cerita tante Cindy " jawab Zahra disela tawanya

" Cerita? Cerita apa? " tanya Rio penasaran

" Cerita kalau Cakka mau nikah, aku penasaran sama calonnya " jelas Cakka

" Mau kemana Kka? " tanya Zahra yang melihat Cakka menggeser kursinya

" Kita ada rapat kalau lo lupa " jawab Cakka

" Gue gak lupa kok, tapi lo duluan aja gue masih mau ngomong bentar sama Zahra " Cakka mengangkat bahunya acuh lalu berjalan keluar dari kantin.

" Sebenarnya apa tujuan kamu saat ini, Ra? Aku gak yakin dengan alasan yang kamu bilang tadi " setelah Cakka tak terlihat lagi, Rio menatap Zahra serius.

" Kalau kepulangan kamu ini hanya untuk membuat Cakka susah, lebih baik kamu balik ke Sidney. Aku gak mau kamu- "

" Kenapa kamu masih gak berubah juga? Selalu menuduh orang sesuka hati kamu.. Aku pulang karena kamu, aku kangen kamu Yo, sedikit pun gak ada niat aku seperti itu " Zahra menatap Rio sendu

" Please Yo.. Ini pertemuan pertama kita, kenapa harus ribut? Apa ini bahasan orang yang saling menyukai diawal pertemuan setelah 3 tahun gak jumpa? Iya Yo? " tanya Zahra

" Ayo aku antar kamu pulang sekarang " Rio menggenggam tangan Zahra, namun Zahra melepasnya dengan cepat.

" Aku bawa mobil, jadi aku pulang sendiri aja. Lagian kamu ada rapat kan " lirih Zahra

" Ok.. Kamu hati-hati nyetirnya "
" Kenapa kamu selalu memikirkan perasaan Cakka, Yo? Kapan kamu memikirkan perasaan ku? Perasaan kamu? Memikirkan tentang kita? Perasaan Cakka apa kesalahan ku juga? " Zahra menatap punggung Rio yang semakin mengecil dan akhirnya tak terlihat lagi oleh pandangan.

***

" Shilla pulaaaaang, helloo " Shilla memasuki rumahnya dengan heboh seakan tak perduli ada yang merasa terganggu dengan kehebohannya itu.

" Astaga.. Udah mau jadi calon pengantin juga masih aja pecicilan " Shilla menolehkan pandangannya kearah samping, tepatnya kearah ruang tamu rumahnya.

Marry Me, Kak! ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang