Cakka menghela nafas lelah " Kakak apa kabar? Kenapa tiba-tiba pulang ke Indo? " tanya Cakka
Gadis dihadapannya merengut mendengar pertanyaan Cakka itu " Kamu gak senang kalau kakak pulang? Lagian kan kakak penasaran sama cerita tante Cindy, apa benar kalau kamu udah move on dari- "
" Kak " Cakka memotong ucapan gadis itu, tak ingin mendengar kelanjutan dari ucapan gadis itu
" Iya deh gak bahas itu lagi. Oh iya, Rio gimana kabarnya? "
Cakka mendesah pelan, baru saja akan menjawab yang empunya nama menampakkan batang hidungnya dihadapan mereka.
" Zahra? "
Gadis yang berada dihadapan Cakka menoleh karena merasa terpanggil.
" Rioo.. Aaa aku kangen banget sama kamu " Zahra, gadis yang bersama Cakka berdiri memeluk Rio dengan erat.
" Kamu apa kabar? Kapan sampai? " tanya Rio setelah melepaskan pelukan Zahra.
" Aku baik Yo, aku sampai tadi malam " jawab Zahra dengan senyum manisnya
" Kamu sendiri apa kabar? " tanya Zahra lembut
" Baik.. Aku baik " Rio duduk disamping Zahra, tepat dihadapan Cakka
" Ada angin apa kamu bisa pulang ke Indo? Biasanya kan susah banget untuk minta kamu pulang, ya gak Kka? " Rio menatap Cakka, meminta untuk menyetujui ucapannya
" Iya " jawab Cakka singkat
" Hahaha.. Aku penasaran sama cerita tante Cindy " jawab Zahra disela tawanya
" Cerita? Cerita apa? " tanya Rio penasaran
" Cerita kalau Cakka mau nikah, aku penasaran sama calonnya " jelas Cakka
" Mau kemana Kka? " tanya Zahra yang melihat Cakka menggeser kursinya
" Kita ada rapat kalau lo lupa " jawab Cakka
" Gue gak lupa kok, tapi lo duluan aja gue masih mau ngomong bentar sama Zahra " Cakka mengangkat bahunya acuh lalu berjalan keluar dari kantin.
" Sebenarnya apa tujuan kamu saat ini, Ra? Aku gak yakin dengan alasan yang kamu bilang tadi " setelah Cakka tak terlihat lagi, Rio menatap Zahra serius.
" Kalau kepulangan kamu ini hanya untuk membuat Cakka susah, lebih baik kamu balik ke Sidney. Aku gak mau kamu- "
" Kenapa kamu masih gak berubah juga? Selalu menuduh orang sesuka hati kamu.. Aku pulang karena kamu, aku kangen kamu Yo, sedikit pun gak ada niat aku seperti itu " Zahra menatap Rio sendu
" Please Yo.. Ini pertemuan pertama kita, kenapa harus ribut? Apa ini bahasan orang yang saling menyukai diawal pertemuan setelah 3 tahun gak jumpa? Iya Yo? " tanya Zahra
" Ayo aku antar kamu pulang sekarang " Rio menggenggam tangan Zahra, namun Zahra melepasnya dengan cepat.
" Aku bawa mobil, jadi aku pulang sendiri aja. Lagian kamu ada rapat kan " lirih Zahra
" Ok.. Kamu hati-hati nyetirnya "
" Kenapa kamu selalu memikirkan perasaan Cakka, Yo? Kapan kamu memikirkan perasaan ku? Perasaan kamu? Memikirkan tentang kita? Perasaan Cakka apa kesalahan ku juga? " Zahra menatap punggung Rio yang semakin mengecil dan akhirnya tak terlihat lagi oleh pandangan.***
" Shilla pulaaaaang, helloo " Shilla memasuki rumahnya dengan heboh seakan tak perduli ada yang merasa terganggu dengan kehebohannya itu.
" Astaga.. Udah mau jadi calon pengantin juga masih aja pecicilan " Shilla menolehkan pandangannya kearah samping, tepatnya kearah ruang tamu rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Kak! ( Selesai )
Подростковая литература" Aku cinta sama kakak, dan.. Ayo kita nikah kak " " Kau sudah gila! Kau masih Sma dan aku tak mungkin menikahi mu " " Aku gak perduli! Pokoknya kakak harus menikah dengan ku! " Nikah muda?? Siapa takut.. Setidaknya seperti itu lah semboyan atau mot...