" Makasih Yel " ucap Cakka sambil menjabat tangan Ariel dokter yang memeriksa keadaan Shilla tadi.
" Sama-sama Kka.. Gue minta sama lo agar pola makan Shilla lebih diperhatikan lagi, jangan sampai dia telat makan " Cakka mengangguk paham akan ucapan Ariel.
" Kalau gitu gue cabut dulu, banyak fans yang harus gue periksa soalnya "
Cakka mengangguk mengiyakan ucapan Ariel " Iya cabut sana, gue juga udah gak butuh sama lo lagi " usir Cakka
Ariel meninju lengan Cakka pelan, tak terima dengan pernyataan Cakka itu kepadanya.
" Sialan lo, awas kalau lo telfon gue lagi " ketus Ariel
" Udah ah gue cabut, jaga calon bini lo baik-baik "
" Ya, hati-hati lo "
" Beres "
Cakka menatap mobil yang dikendarai Ariel sampai tidak terlihat lagi.
***
Shilla menatap pantulan dirinya dicermin, wajah pucat dan mata yang bengkak akibat menangis secara terus-menerus membuatnya terlihat cukup memprihatinkan.
Dirasa sudah cukup memandang, ia mengambil tas nya dan keluar dari kamar yang ditempatinya. Menuruni tangga dengan perlahan dan sesekali berpegangan pada besi pembatas, menghindari hal-hal yang tidak ingin terjadi.
Sampai dibawah, ia hanya melihat Rio dan Agni yang sepertinya sedang berbicara cukup serius.
" Shilla " Agni yang pertama kali melihat Shilla langsung berdiri dari duduknya, menghampiri Shilla dan merangkulnya.
" Kamu mau kemana? Kenapa bawa tas segala? " tanya Agni bingung
Shilla tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Agni " Aku mau pulang mbak "
" Mending lo istirahat dulu Shill, besok baru kita antar lo pulang. Lagian disana gak ada yang jagain lo, kalau disini kan ada Cakka " Agni mengangguk menyetujui usulan Rio
" Gak apa-apa kak, aku bisa istirahat dirumah. Kasian Alvin sendirian " Shilla menolak usulan Rio secara halus
" Mau kemana? " tanya Cakka tiba-tiba
Shilla menoleh dan tersenyum kepada Cakka " Pulang " jawab Shilla
" Aku mau pulang kak, aku gak minta kakak buat antar kok. Aku pulang sendiri juga bisa " Shilla buru-buru melanjutkan ucapannya, sebelum Cakka melontarkan kalimat penyanggahan.
" Ayo aku antar pulang " Cakka menarik tangan Shilla pelan, mengikuti langkahnya
" Kita ikut Kka " pinta Rio yang diangguki Cakka
***
" Lo kenapa Shill? " Alvin membalas pelukan tiba-tiba Shilla kepadanya
" Gue mau disini, gue mau sama lo aja Vin " lirih Shilla
Alvin melepaskan pelukan Shilla dengan lembut " Iya, tapi lo kenapa? " tanya Alvin bingung
Shilla menggeleng masih sesenggukan, masih belum ingin menjawab pertanyaan Alvin itu. Alvin menghela nafas pasrah, menghapus airmata yang masih mengalir di pipi Shilla.
" Yaudah, lo istirahat gih. Istirahat yang banyak, gue gak mau kalau lo sampai sakit. Oke " Alvin tersenyum melihat Shilla mengangguk pelan.
Cakka menatap lekat Shilla yang perlahan menaiki tangga, ntah apa yang ada dipikirannya saat ini. Cakka berjengit ketika Alvin memegang bahunya.
" Shilla kenapa? " tanya Alvin
" Magh nya kumat, sorry gue gak bisa jaga dia sesuai permintaan lo " jujur Cakka merasa bersalah setiap mengingat raut kesakitan Shilla tadi, walau itu bukan sepenuhnya kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Kak! ( Selesai )
Teen Fiction" Aku cinta sama kakak, dan.. Ayo kita nikah kak " " Kau sudah gila! Kau masih Sma dan aku tak mungkin menikahi mu " " Aku gak perduli! Pokoknya kakak harus menikah dengan ku! " Nikah muda?? Siapa takut.. Setidaknya seperti itu lah semboyan atau mot...