Shilla menatap Alvin dengan sendu, tak rela jika Alvin pergi. Sejujurnya, ia takut jika kejadian yang menimpa kedua orangtuanya akan terulang kembali kepada Alvin. Ia benar-benar takut karena jika itu sampai tertjadi, maka bisa dipastikan ia benar-benar akan sebatang kara saat ini.
" Lo kenapa sih Shill? Gue pasti baik-baik aja " Alvin mengelus kepala Shilla lembut
" Tapi.. Tapi- "
" Gue pasti baik-baik aja Shill, lo harus percaya itu "
" Lo harus kabari gue begitu sampai sana "
" Iya "
" Serius Alvin.. Lo harus kabari gue " Shilla merengek manja didepan Alvin
" Gue pasti ngabari lo Shill, pasti? "
Cakka tersenyum menyaksikan drama didepannya, drama yang dibuat oleh calon istrinya, Shilla. Ia mengerti, sangat mengerti bagaimana ketakutan Shilla. Baginya itu wajar karena Shilla baru kehilangan kedua orangtuanya.
" Kamu harusnya berdoa biar Alvin selamat, bukan nangis seperti ini " ucap Cakka
Shilla menatap Cakka yang berada disampingnya dengan kesal, namun Cakka tak memerdulikannya. Cakka malah sibuk memperhatikan bandara yang saat ini sedang ramai, mungkin karena masa liburan sudah tiba.
" Cakka benar Shill, mending lo berdoa buat gue. Gue pasti baik-baik aja, gak akan terjadi sesuatu sama gue. Trust me " Alvin mengelus lembut bahu Shilla
" Gue harus masuk sekarang, lo baik-baik ya disini. Jaga kesehatan lo, ok sist " Shilla mengangguk dan memeluk Alvin cukup lama
" Gue titip Shilla ya Kka, gue percaya sama lo. Cepat kasih gue kabar bahagia ok " Alvin menepuk bahu Cakka setelah Shilla melepaskan pelukannya.
" Lo hati-hati, kasih kabar kalau udah nyampe sana " Alvin mengangguk dengan senyum kecil lalu bergegas masuk setelah mendapat pengumuman untuk yang kedua kalinya.
" Jangan lupa kabari gue!! " teriak Shilla yang dibalas acungan jempol Alvin
***
" Alvin udah sampai kak? " tanya Shilla setelah Cakka mengakhiri panggilannya dengan Alvin.
Cakka mengangguk dengan senyum tipis, meletakkan kembali ponselnya diatas meja. Menatap berita yang sedang ditayangkan di televisi.
" Syukur lah "
" Mama mana ya kak? " tanya Shilla
" Lagi ada urusan di bandung " jawab Cakka
" Jadi kita cuma berdua aja nih kak? " tanya Shilla yang hanya dijawab anggukan saja
" Kakak sariawan ya? Kok dari tadi cuma ngangguk aja, gak pernah jawab pertanyaan aku " Shilla berdiri didepan Cakka, menghalangi pandangan.
" Minggir Shill, gak kelihatan itu " suruh Cakka
Shilla menggeleng tegas, merentangkan kedua tangannya dengan bibir manyun " Gak mau!!! Habis kakak nyebelin sih, pertanyaan aku cuma dijawab anggukan aja. Emang kakak kira ini lagi ajeb-ajeb apa " protes Shilla
Cakka menggeleng melihat tingkah kekanakan Shilla lalu menarik Shilla hingga jatuh kepelukan Cakka, melingkarkan tangannya ditubuh Shilla.
" Ok.. Sekarang kamu mau nanya apa? " bisik Cakka ditelinga Shilla
" Kak " panggil Shilla
" Hmm Kenapa? " Cakka menutup matanya, tidak tertarik lagi dengan berita yang ditayangkan. Ia hanya ingin menikmati momen seperti ini bersama Shilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me, Kak! ( Selesai )
Teen Fiction" Aku cinta sama kakak, dan.. Ayo kita nikah kak " " Kau sudah gila! Kau masih Sma dan aku tak mungkin menikahi mu " " Aku gak perduli! Pokoknya kakak harus menikah dengan ku! " Nikah muda?? Siapa takut.. Setidaknya seperti itu lah semboyan atau mot...