Part 15

25.5K 666 20
                                    

Shilla menatap Alvin dengan sendu, tak rela jika Alvin pergi. Sejujurnya, ia takut jika kejadian yang menimpa kedua orangtuanya akan terulang kembali kepada Alvin. Ia benar-benar takut karena jika itu sampai tertjadi, maka bisa dipastikan ia benar-benar akan sebatang kara saat ini.

" Lo kenapa sih Shill? Gue pasti baik-baik aja " Alvin mengelus kepala Shilla lembut

" Tapi.. Tapi- "

" Gue pasti baik-baik aja Shill, lo harus percaya itu "

" Lo harus kabari gue begitu sampai sana "

" Iya "

" Serius Alvin.. Lo harus kabari gue " Shilla merengek manja didepan Alvin

" Gue pasti ngabari lo Shill, pasti? "

Cakka tersenyum menyaksikan drama didepannya, drama yang dibuat oleh calon istrinya, Shilla. Ia mengerti, sangat mengerti bagaimana ketakutan Shilla. Baginya itu wajar karena Shilla baru kehilangan kedua orangtuanya.

" Kamu harusnya berdoa biar Alvin selamat, bukan nangis seperti ini " ucap Cakka

Shilla menatap Cakka yang berada disampingnya dengan kesal, namun Cakka tak memerdulikannya. Cakka malah sibuk memperhatikan bandara yang saat ini sedang ramai, mungkin karena masa liburan sudah tiba.

" Cakka benar Shill, mending lo berdoa buat gue. Gue pasti baik-baik aja, gak akan terjadi sesuatu sama gue. Trust me " Alvin mengelus lembut bahu Shilla

" Gue harus masuk sekarang, lo baik-baik ya disini. Jaga kesehatan lo, ok sist " Shilla mengangguk dan memeluk Alvin cukup lama

" Gue titip Shilla ya Kka, gue percaya sama lo. Cepat kasih gue kabar bahagia ok " Alvin menepuk bahu Cakka setelah Shilla melepaskan pelukannya.

" Lo hati-hati, kasih kabar kalau udah nyampe sana " Alvin mengangguk dengan senyum kecil lalu bergegas masuk setelah mendapat pengumuman untuk yang kedua kalinya.

" Jangan lupa kabari gue!! " teriak Shilla yang dibalas acungan jempol Alvin

***

" Alvin udah sampai kak? " tanya Shilla setelah Cakka mengakhiri panggilannya dengan Alvin.

Cakka mengangguk dengan senyum tipis, meletakkan kembali ponselnya diatas meja. Menatap berita yang sedang ditayangkan di televisi.

" Syukur lah "

" Mama mana ya kak? " tanya Shilla

" Lagi ada urusan di bandung " jawab Cakka

" Jadi kita cuma berdua aja nih kak? " tanya Shilla yang hanya dijawab anggukan saja

" Kakak sariawan ya? Kok dari tadi cuma ngangguk aja, gak pernah jawab pertanyaan aku " Shilla berdiri didepan Cakka, menghalangi pandangan.

" Minggir Shill, gak kelihatan itu " suruh Cakka

Shilla menggeleng tegas, merentangkan kedua tangannya dengan bibir manyun " Gak mau!!! Habis kakak nyebelin sih, pertanyaan aku cuma dijawab anggukan aja. Emang kakak kira ini lagi ajeb-ajeb apa " protes Shilla

Cakka menggeleng melihat tingkah kekanakan Shilla lalu menarik Shilla hingga jatuh kepelukan Cakka, melingkarkan tangannya ditubuh Shilla.

" Ok.. Sekarang kamu mau nanya apa? " bisik Cakka ditelinga Shilla

" Kak " panggil Shilla

" Hmm Kenapa? " Cakka menutup matanya, tidak tertarik lagi dengan berita yang ditayangkan. Ia hanya ingin menikmati momen seperti ini bersama Shilla.

Marry Me, Kak! ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang