Ada apa dengan dirinya?
"Bodoh. Aku takkan pernah menyukai gadis bodoh seperti itu."
Dan tanpa disadari pria itu, Soojung hanya bisa menatapnya dengan tatapan nanar dibalik punggungnya.
.
.
.
.
.
Mereka bahkan tak cukup sehari di Glasgow. Tapi apa daya, Soojung hanya bisa menurut kemanapun Kai membawanya pergi.
Perjalanan darat menuju Edinburgh bagi Soojung adalah hal yang memuakkan. Bagaimana tidak? Ia duduk diam di samping Kai yang menyetir dengan raut muka yang keras dan menganggap Soojung hanyalah angin. Belum lagi dengan seperangkat senjata milik Kai yang tersimpan di jok belakang, bahkan ada beberapa yang Kai sembunyikan dibalik bajunya membuat Soojung pusing.
Ia tak tahu apa yang menyebabkan dirinya mendadak muak dengan Kai. Mungkin karena ucapannya semalam? Yah, mungkin. Tapi sebelumnya Soojung tak pernah tersinggung dengan apapun yang Kai katakan tentangnya. Tapi kenapa kali ini hatinya terasa sakit?
Entahlah. Soojung berusaha tak ingin tahu, dan Soojung tak ingin mengerti.
.
.
Edinburgh, Scotland. 06.00 pm.
"Kai," sapa Tao pada pria berbadan tegap yang baru saja sampai. Ka hanya mengangguk pelan sebagai balasannya.
Pria itu melirik Soojung yang meremas ujung jaketnya tak nyaman. Yah, ia mungkin bisa mengerti. Bisa bayangkan seekor anak kucing masuk ke kandang penuh singa?
"Kai.." bisik gadis itu gugup. "Apa yang kita lakukan disini?"
"Kau akan tahu," jawabnya. Dengan langkah santai, Kai memasuki mansion itu. Tujuannya hanya satu, yaitu kamarnya. Ia berjalan melewati koridor-koridor rumit mansion itu dengan Soojung yang mengekorinya.
"Hahhh..." Kai merebahkan dirinya di ranjang begitu sampai di kamarnya. Berbeda dengan Soojung yang masih berdiri canggung di ambang pintu.
Soojung kemudian melangkah ragu menuju sofa yang berada di samping jendela seraya memerhatikan sekelilingnya yang dipenuhi dengan... senjata. Soojung bergidik pelan melihat berbagai senjata yang terpajang disana. Mulai dari sniper hingga katana, pedang khas Jepang.
"Takjub, eh?" kekeh Kai saat melihat Soojung yang terus saja memerhatikan sekelilingnya.
"Tidak. Aku heran saja, orang macam apa yang kamarnya dihiasi oleh benda-benda seperti ini," ketusnya.
"Itu adalah orang seperti aku, Krystal-ssi. Benar, bukan?"
"Hn. Terserah."
Dan keheningan melanda ruangan itu. Suasana benar-benar canggung. Soojung yang sebelumnya banyak bicara dan bertanya pada Kai, menjadi pendiam dan berbicara seperlunya saja.
Mendadak, pintu kamar menjeblak terbuka dan menampilkan seorang perempuan yang harus Soojung akui sangat cantik. She's just.. perfect.
"Hei, Kai!" pekiknya saat melihat Kai yang berbaring tanpa memperhatikannya.
"Victoria?" pria itu berbalik dan menatap perempuan itu datar. "Sedang apa kau?"
"Hei.. begitukah caramu menyapa teman lama, Kai? Sangat tidak sopan," gerutunya sembari berjalan menuju Kai yang telah duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Me, My Murderer [KaiStal Fanfiction]
FanfictionKai, pembunuh bayaran dengan masa lalu kelam yang takkan pernah dilupakannya. Masa lalu yang telah membuatnya buta akan ambisi balas dendam. Soojung, gadis yang diculiknya sebagai bidak untuk membalaskan dendamnya. Tapi ada yang aneh. Soojung membua...