Jauh disana, entah dimana, Kai sangat menginginkan seseorang mengisi hari-harinya.
"Shit! Dia kabur.."
Dalam membunuh, ia tak perlu menyertakan perasaan didalamnya. Karena ia adalah Kai, manusia tanpa hati.
.
.
.
.
.
.
"Enngghh.." Soojung menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya. Sekujur tubuhnya terasa lemas dan sakit, entah apa yang sudah terjadi, Soojung belum mengingat pasti.
Gadis itu membuka matanya perlahan dan berusaha untuk duduk, matanya menyisiri ruangan itu perlahan sambil mengingat-ingat, dimana ia?
Mata Soojung mendadak terpaku pada sosok pria yang duduk disofa dan menatapnya sangat tajam. Kai. Pria itu mengaitkan kedua tangan dipangkuannya dan terus saja menatap Soojung tajam seakan Soojung akan menghilang jika ia mengalihkan pandangan sedetik saja.
Ingatan kemudian merasuki kepala Soojung bagai kilas film yang diputar kembali dikepalanya. Bentakan, airmata, kamar, jendela, selimut, kabur, hujan, toko, dan... Kai. Soojung menunduk dalam, ia tak berani menatap pria es itu kala atensi pria itu terus saja terpusat pada dirinya.
"Siapa yang menyuruhmu untuk pergi?" tanya Kai dengan nada beku-ia kelihatan sangat marah.
"Maaf," bisik Soojung sangat pelan, airmata menggenangi pelupuk matanya.
"Kau nyaris menghancurkan seluruh rencana yang telah kususun, dasar bodoh!" maki Kai kasar.
Airmata meluncur mulus dipipi Soojung, "maaf," hanya itulah yang dapat dikeluarkan bibirnya yang bergetar.
"Kalau kau melakukannya lagi, aku tak akan segan untuk menyekapmu diruang bawah tanahku, mengerti?" ancam Kai, "selama ini aku sudah baik padamu, aku tidak menyiksamu seperti yang kulakukan pada targetku yang lain. Dan lihat, apa yang coba kau lakukan? Kabur dariku? Kau takkan pernah bisa, Krystal-ssi. Aku takkan pernah melepaskanmu dari genggamanku."
"Ak-aku minta maaf," lirih Soojung, "aku.."
"Sudahlah. Aku tak perlu permintaan maafmu, yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah menjadi gadis yang baik dan jangan menyusahkanku, jelas?" tanya Kai.
"Jelas," jawabnya masih dengan ketakutan yang terpancar jelas diwajah cantiknya.
Kai berjalan mendekati Soojung yang semakin menunduk ketakutan, dan tanpa diduga, pria itu mengusak lembut rambut Soojung lalu menyejajarkan matanya dengan mata Soojung yang membulat kaget.
Kai tersenyum lebar padanya, senyum yang pernah Soojung lihat difoto pria itu, senyum yang cukup bisa membuat hati Soojung berdesir. "Kau ingat apa yang kukatakan tadi, kan?" bisik Kai dengan senyum yang perlahan luntur dari wajahnya, terganti dengan seringai kejam miliknya, "aku bisa saja membuatmu seperti berada di neraka jika kau mencoba melakukan hal bodoh yang bisa merusak semua rencanaku. Selamat menikmati waktu istirahatmu, Krystal-ssi," ujar Kai lalu mengecup pelan telinga kanan Soojung yang membeku.
Kai menyeringai senang bisa mempermainkan targetnya dengan cara yang 'sedikit' berbeda. Ia berjalan santai keluar dari kamar Soojung lalu mengunci pintunya, meninggalkan Soojung sendiri dikamarnya.
Sementara itu, Soojung hanya bisa mendesah lega dan berusaha menetralkan jantungnya yang berdetak lebih cepat dari seharusnya.
.
.
"Hhh.." Kai menghela napasnya begitu ia sampai dikamarnya. Ia sudah lelah dengan semua ini, dengan Soojung. Ia sudah lelah dengan perasaannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill Me, My Murderer [KaiStal Fanfiction]
FanficKai, pembunuh bayaran dengan masa lalu kelam yang takkan pernah dilupakannya. Masa lalu yang telah membuatnya buta akan ambisi balas dendam. Soojung, gadis yang diculiknya sebagai bidak untuk membalaskan dendamnya. Tapi ada yang aneh. Soojung membua...