8 - A Hug

2.5K 244 26
                                    

"Aku masih tak mengerti.." Kai bergumam, "apa yang sebenarnya terjadi padaku? Kenapa aku merasa aneh Krystal tidak bertingkah seperti biasanya? Kenapa aku merasa terganggu dengan itu?"

"Kau berbeda dari biasanya. Auramu biasanya menekan dan mengintimidasiku setiap berada didekatmu, tapi kali ini, auramu terasa lebih.. menyenangkan dan hangat,"

"Good night, Krystal-ssi."

.

.

.

.

.

Hari-hari di Jeju berlalu begitu saja, tanpa ada sesuatu yang spesial kecuali Kai yang sedikit membuka dirinya. Tak terasa, ini adalah hari kelima mereka berada disini.

Hari telah gelap ketika itu. Kai sedang bersantai di balkon dengan segelas wine ditangannya ketika Soojung mendatanginya dengan berlari.

"Kai! Huufftt.. hosh.." napas Soojung tersengal-sengal.

"Ada apa?" tanya Kai heran.

"Tadi aku keluar, lalu.. hhhh.. huffft.." Soojung masih kesusahan untuk bicara, "lalu.. ak—aku.."

"Hey, pelan-pelan. Tarik napas, buang," intruksi Kai yang langsung diikuti Soojung, "sudah? Sekarang jelaskan."

"Jadi, tadi aku sedang berjalan-jalan agak jauh dari sini, lalu aku melihat.." Soojung menghela napas panjang, "..aku melihatnya. Aku melihat salah satu anak buah ayahku disekitar sini."

"Benarkah? Apa kau tak salah lihat?" Kai bertanya dengan tenang.

"Aku yakin. Makanya aku langsung lari begitu mengenalinya," jelas Soojung, 'aku hanya tak ingin menyusahkanmu."

"Aaaa.." Kai menganggukkan kepalanya, "kalau begitu, tenang, lalu duduklah."

"Hm.." Soojung akhirnya duduk dihadapan Kai yang terlihat begitu menjulang dihadapan Soojung. "Kira-kira berapa jaraknya dari sini, Krystal-ssi?" tanya Kai memulai introgasinya.

"Eum, aku tak begitu yakin, tapi jaraknya kurang lebih 800 meter dari sini," jelas Soojung.

"Delapan ratus?" Kai menaikkan sebelah alisnya sejenak sebelum menghela napas. Ia kemudian menambil ponsel dari saku celananya dan menelepon Lay.

"Lay? Kesinilah sekarang juga, persiapkan tiketku dan Krystal untuk kembali ke Seoul. Jangan banyak bertanya, lakukan saja apa yang kuperintahkan. Nanti akan kujelaskan saat kita bertemu," cerocos Kai tanpa henti begitu telepon diangkat dan tak memberi Lay kesempatan untuk berbicara sedikitpun lalu mematikannya.

Ia kemudian kembali menelepon seseorang, kali ini Kris.

"Kris."

"Hm? Ada sesuatu terjadi? Tak biasanya kau meneleponku."

"Aku perlu kau menyiapkan jet untukku."

"What?! Un—"

"Lakukan saja. Aku akan segera ke Seoul dan aku ingin semuanya beres, ini darurat," perintah Kai dengan nada bossy yang terdengar semena-mena.

"Tapi Ka—"

"Tak ada tapi-tapian. Akan kuhubungi lagi nanti."

Dan sambungan terputus.

"So, apa kau yakin bawahan ayahmu hanya sendiri?" Kai kembali beralih pada Soojung yang sedang menatap kosong ke arah pantai.

"Sebenarnya tidak. Aku yakin ia bersama beberapa orang lagi, mungkin sekitar tiga orang."

Kill Me, My Murderer [KaiStal Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang