13 - The Deal

1.3K 130 36
                                    

Ya, mungkin ... dinding pertahanan Kai semakin rapuh dan lemah di bawah kuatnya kepolosan Soojung. Kepolosan yang tak ia pungkiri begitu memikat hatinya.

"Kuharap kau terbiasa dengan dinginnya besi."

Tanpa belas kasihan, Kai meninggalkan Soojung dalam keadaan terikat dan berlumur darah.

.

.

.

.

.

Kenapa rasanya, pencarian ini sia-sia saja? Pasalnya, empat hari Chanyeol berada di Edinburgh, selama itu puka ia merasa kehilangan arah. Buta.

Informannya pun tak mendapatkan informasi berarti selama mereka di sana.

"Apa lagi yang harus kulakukan, Soojung-a?" lirih Chanyeol pelan, "apa yang harus kulakukan untuk menemukanmu?"

Pria berkulit putih itu mengusap wajah lelahnya. Mencari dan mengejar Soojung sejauh ini, semua orang yang tahu akan mengira bahwa dirinya sangat mencintai gadis itu.

Dan ya, itu benar adanya. Sayang, perasaannya adalah perasaan sepihak. Bertepuk sebelah tangan. Cinta tak terbalas. Atau apapun sebutannya.

Terkadang timbul rasa ingin menyerah. Mengangkat kedua tangannya, melepaskan penat yang membebani pikiran serta raganya. Berserah diri pada apapun yang akan terjadi pada Soojung.

Tapi ketika rasa putus asa itu muncul, terbayang dalam benak pria itu memori yang tesimpan di sudut hatinya. Memori tak terlupakan yang telah menjadi pegangannya selama ini.

Seorang gadis cilik yang telah menyelamatkan kehidupannya. Menyelamatkan kepercayaan dirinya, menyelamatkan hidupnya.

Memori yang mungkin telah hilang dari ingatan gadis itu.

Memori yang telah raib dari kenangan Jung Soojung.

.

.

Soojung berusaha keras menahan rintihan yang keluar dari bibirnya kala membersihkan luka segar di kedua sisi wajahnya.

Ia menatap sosok menyedihkan yang terpnatul di cermin. Refleksi dirinya. Apa kini ia benar-benar tampak seperti itu? Memalukan.

Untuk pertama kalinya, Soojung meragukan keputusannya untuk membantu Kai. Meragukan, bukan menyesali. Itu pun hanya secuil.

Ia bahkan tak mengerti dirinya lagi. Apa yang sebenarnya berada di pikirannya sekarang? Mengapa bisa ia tak menyesali keputusannya? Ah, mungkin hati kecilnya yang tulus ingin menunjukkan eksistensinya.

"Kau harus membersihkannya dengan benar," kata Victoria dari ambang pintu seraya berkacak pinggang. "Apa kau belum pernah membersihkan luka sama sekali?"

Soojung hanya menatap wanita berambut hitam di hadapannya tajam, "bagaimana kau bisa masuk?"

"Kau lupa? Ini kamar Kai, Sayang," ujar Victoria santai, aku bisa masuk lewat mana saja dan kapan saja."

Ah, ya. Bagaimana Soojung bisa lupa tentang kedekatan Kai dan Victoria? Walaupun sebenarnya gadis itu tak paham betul hubungan macam apa yang dijalani keduanya.

"Berikan padaku," pinta Victoria. Ia mengulurkan tangannya meminta handuk basah dari Soojung, yang tak kunjung diberikan oleh gadis bermarga Jung di hadapannya.

"Apa kau sebenci itu padaku?" Kening Victoria berkerut. "Ayolah, jangan cemburu padaku dan Kai."

Wanita itu lantas merebut handuk basah dari Soojung dan membersihkan lukanya dengan hati-hati.

Kill Me, My Murderer [KaiStal Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang