VI

71 15 1
                                    

Makhluk misterius memperhatikan gerombolan SR3 Agent berpindah dari satu dahan pohon ke dahan pohon lain. Berkali-kali makhluk itu mendenguskan nafasnya dengan berat membuat dadanya naik turun. Badannya besar, kulitnya coklat namun pucat, tangannya dipenuhi luka sayatan. Baju yang dikenakannya sudah robek di beberapa bagian dan sangat kotor. Mata hijau menatap tajam ke arah gerombolan itu. Tangan dengan jemari kokoh mencengkram setiap dahan yang dihinggapinya.

Gerombolan itu semakin dekat ke pusat desa. Makhluk itu berhenti mengikuti gerombolan tersebut. Menatap nanar punggung gerombolan SR3 yang semakin menjauh.

Skyla merasa risih. Ia merasa ada tatapan tajam yang dihunuskan ke arahnya. Ia menengok ke belakang dan mendapati makhluk misterius yang meloncati dahan pohon semakin ke dalam hutan.

Makhluk itu kembali ke dalam hutan meloncat dari satu pohon ke pohon lain dengan sangat gesit. Sebuah pohon besar nan tinggi dengan batang berwarna coklat kehijauan. Makhluk itu terus memanjat pohon itu dengan sangat cepat. Semakin tinggi ke puncak pohon.

Terdapat sebuah rumah pohon di pohon itu. Rumah pohon yang dikelilingi awan karena berada di puncak pohon. Rumah pohon itu terbuat dari kayu dengan atapnya dari ranting pohon dilapisi dedaunan yang tebal dan pintu rumah berbentuk oval. Makhluk itu masuk ke dalam rumah pohon.

Ia merebahkan badannya di sebuah tempat tidur besar. Nafasnya menderu cepat. Dadanya naik turun berirama. Ia memejamkan matanya yang kemerahan.

MISI KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang