II

96 20 19
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi walau masih gelap karena mendung. Fiber dengan t-shirt kuning berpadu jeans dan sepatu running sibuk membetulkan posisi ranselnya dan mengalungkan kamera slr di lehernya. Dirm muncul di ruang tengah sambil menggulung lengan kemeja hitam sampai siku, snapback bertuliskan 'brave' pun ia kenakan dan tak luput sepatu boots. Dari dapur Kwary muncul membawa perbekalan mereka. Fiber membantunya

"Sehati banget kita Ry. Sama-sama pakai baju warna kuning" ucap Fiber

Kwary memajukan bibirnya dan menyibak rambut panjang yang sudah ia kepang "apa dah ini yang kuning cardigan bukan baju. Baju gue warna putih. Norak dah. Eh Skyla mana"

Tiba-tiba Skyla masuk dari luar "hadir. Aku tadi masukin ranselku ke bagasi. Yuk berangkat"

Mobil mereka pun memasuki jalan yang ditutupin embun. Fiber mengenakan kacamata hitam sambil asyik menyetir. Sedari tadi Kwary di samping kursi pengemudi sibuk telponan. Skyla sudah tenggelam dalam bukunya. Dirm asyik bermain game di gadgetnya dan sesekali bergumam tak jelas.

"Jadi analisa sementara gimana nih?" tanya Dirm melirik sekilas ke Skyla namun Skyla mengacuhkannya "SKYLA! Aku ngomong sama kamu"

"Oh makannya kalau ngomong yang jelas jangan sambil mainan gadget gitu" ucap Skyla yang tetap membaca buku

"Oke ini gadget aku letakkin. Kamu juga letakkin tuh buku. Jadi gimana?" Dirm meletakkan gadgetnya disusul Skyla yang meletakkan bukunya

"Kepala keluarga korban bernama Guilermo. Ia seorang pengusaha kayu terbaik di Desa Gulira. Ia berusia 40 tahun. Memiliki seorang istri bernama Nika berusia 35 tahun. Suami istri itu punya seorang anak laki-laki bernama Moka Guilermo berusia 15 tahun. Moka hilang atau lebih tepatnya kabur dari rumah sehari sebelum orangtuanya terbunuh. Keluarga ini terkenal dengan sikap dermawannya" Skyla memberi penjelasan

"Kata Josi, ada seorang wanita kurang lebih berusia 38 tahun sangat mencintai Guilermo. Orangtua Guilermo menjodohkan Guilermo dengan wanita itu namun Guilermo menolak karena ia mencintai Nika teramat sangat. Wanita itu meninggalkan Desa Gulira sejak tahun lalu dan gosipnya menetap di Jakarta" ucap Kwary yang sudah menghentikan telponnya

"Dih apa hubungannya sama kasus ini!" Fiber bersuara

"Just for info" ucap Kwary sambil menyengir

"Ini bener jalan menuju Desa Gulira Fib? Hutan? Hawanya aneh deh" ucap Skyla

Fiber menjawab "ya benerlah. Ini gue jalan sesuai gps. Namanya 'Hutan Ada'. Ujung sana udah Desa Gulira"

"WOI kalian pada liat orang atau apalah yang lari tadi ga?! Cepet banget deh. Tuh disebelah barat sana tadi gue liat" ucap Dirm sambil nunjuk ke tempat yang dia maksud

"Ah lu jangan nakutin ah. Ga baik ngomong aneh-aneh di hutan" ucap Kwary

"Seriusan gue tadi liat!" Dirm masih ngotot

"Aku juga liat kok. Badannya kurus tingginya ga jauh beda sama Dirm, 180-an, larinya cepet banget" Skyla berujar.

Mendadak angin berhembus kencang. Beberapa daun kering berterbangan di jalan hutan. Suara lolongan pun terdengar dari ujung bukit.

MISI KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang