IV

61 17 8
                                    

Sesosok makhluk memperhatikan gerombolan SR3 Agent berpindah dari satu dahan pohon ke dahan pohon lain. Berkali-kali makhluk itu mendenguskan nafasnya dengan berat membuat dadanya naik turun.

Badannya besar, kulitnya coklat namun pucat, tangannya dipenuhi luka sayatan. Baju yang dikenakannya sudah robek di beberapa bagian dan sangat kotor. Mata hijau menatap tajam ke arah gerombolan itu. Tangan dengan jemari kokoh mencengkram setiap dahan yang dihinggapinya.

Gerombolan itu semakin dekat ke pusat desa. Makhluk itu berhenti mengikuti gerombolan tersebut. Makhluk itu kembali ke dalam hutan meloncat dari satu pohon ke pohon lain dengan sangat gesit.

Sebuah pohon besar nan tinggi dengan batang berwarna coklat kehijauan. Makhluk itu terus memanjat pohon itu dengan sangat cepat.

Terdapat sebuah rumah pohon di pohon itu. Rumah pohon yang dikelilingi awan karena tetletak di dahan tertinggi dari pohon itu. Rumah pohon itu terbuat dari kayu, atapnya dari ranting pohon dilapisi dedaunan dan pintu rumah berbentuk oval.

Makhluk itu duduk di belakang pintu rumah pohon. Mengatur ritme nafasnya. Anak-anak rambutnya disibaknya asal.

5 menit kemudian, makluk itu berdiri dan mendekati dinding bagian sudut rumah pohon itu. Dinding yang dipenuhi foto dan kertas penuh tulisan. Foto-foto yang menampilkan ekspresi sendu bahkan air mata yang menggenang di pelupuk mata seorang gadis. Gadis yang memiliki mata hitam dan memiliki rambut ikal berwarna orange.

Makhluk itu menggurat setiap foto di dinding. Matanya menatap kosong ke arah foto.

"Aku menemukanmu" Suara dingin dan sedikit bergetar keluar dari mulut makhluk itu

MISI KEMATIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang