Part 1

926 40 0
                                    


09.00pm KST

Seok Jin berjalan dengan lesu menuju sebuah halte yang tak jauh dari sekolahnya. Aktivitasnya dari pagi hingga malam di sekolah membuatnya merasa jenuh dan lelah. Ya, kini ia yang duduk di bangku kelas 3 ini membuatnya harus mengikuti jam malam untuk persiapan ujian kelulusannya nanti. Hanya helaan nafasnya yang terdengar oleh telinganya ditengah-tengah ramainya lalu lintas.

BUG! Ia dekejutkan dengan seorang gadis berpakaian  seragam sekolah yang tiba-tiba saja menyenggol lengannya cukup keras. Keduanya hanya saling menatap tanpa sepatah katapun. Dalam benak Seok Jin, gadis tersebut akan meminta maaf padanya dengan bungkukkan badan. Namun dugaannya meleset, gadis dengan earphone yang terpasang di telinganya tersebut hanya berlalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tak ada rasa bersalah yang terlihat di wajah gadis itu. Yang Seok Jin lihat, hanya tatapan dingin dari gadis tersebut yang membuatnya tercengang.

"Ch.. apa dia tidak pernah diajarkan cara meminta maaf?" cibir Seok Jin yang merasa agak kesal dengan  sikap gadis itu. Meskipun Seok Jin telah dibuat kesal oleh gadis itu, namun kedua matanya entah mengapa terus memandangi punggung gadis tersebut yang berjalan membelakanginya. Rambut kecoklatan bergelombang yang terurai tersebut menambah kesan manis pada dirinya. Namun jika mengingat sikap dan tatapannya, membuat Seok Jin ingin cepat-cepat mengalihkan pikirannya.

####

Drrt.. Drrrttt...
Getaran ponselnya sukses menghentikan langkah kakinya. Ia menggenggam ponsel dari saku jas sekolahnya dan menatap layar ponsel tersebut. 'Ayah'. Nama itu yang tertera di layar ponselnya. Dengan terpaksa ia mematikan musik dan melepaskan earphone yang terpasang di telinganya sedari tadi.

"Iya, ayah?"

"Saeri-ya, kau ada dimana? Cepatlah pulang sekarang, tunangan mu akan segera datang. Kau seharusnya.."

"Iya. Aku akan segera sampai di rumah"  sahut gadis itu yang sempat memotong ucapan ayahnya.

Sambungan dengan ayahnya terputus. Karena tak ingin ayahnya menunggu terlalu lama, cepat-cepat ia menghentikan sebuah taksi dan meminta sang supir untuk mengantarkannya pulang ke rumah.

Terdengar aneh memang, telah memiliki seorang tunangan di usianya yang masih duduk di bangku sekolah. Ia telah bertunangan bukan hanya semata-mata karena ia mencintai sang pria tersebut. Melainkan ada tujuan bisnis yang terselip di dalamnya. Begitulah gaya keluarganya yang tak lain adalah salah satu 'chaebol' di Korea Selatan.
****

Dress selutut berwarna putih yang kini melekat pada gadis bertubuh ramping ini tampak sangat cocok. Ditambah rambut yang terikat membuat kesan sederhana namun tampak elegan. Meskipun sempat tergesa-gesa, namun ia tetap berusaha berpenampilan sebaik mungkin. Ia ingin penampilannya tersebut dapat memikat sang tamu istimewa makan malam bersama yang tak lain adalah tunangannya.

Jung Saeri. Seorang gadis berusia 17 tahun ini terkenal dengan sikap kaku dan dinginnya. Bagi orang-orang sekitarnya, ia jarang sekali menunjukkan senyuman hangat dan tulus dari bibir tipisnya.

Namun siapa sangka dibalik sikap dinginnya, ia mulai menaruh perasaan pada tunangannya tersebut. Yaitu Min Yoongi. Sayangnya, sikap kaku dan dinginnya tersebut menjadi kan kesulitan tersendiri baginya untuk mengekspresikan rasa sukanya kepada Yoongi.

####

Seok Jin menikmati mie ramen instan yang ada dihadapannya dengan lahap. Sudah menjadi kebiasaannya makan mie ramen di mini market milik ibunya selepas pulang sekolah.

"Berhentilah makan mie ramen. Terlalu sering memakan makanan seperti itu tak baik bagi kesehatan!" nasihat seorang perempuan paruh baya yang ia tujukan pada putra satu-satunya. Entah berapa kali ia telah mengucapkan kalimat itu hingga ia sendiri merasa bosan memperingatkan kepada anaknya tersebut.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang