Part 15

215 27 1
                                    

"Tidak.. Tidaakk!" air mata langsung membanjiri kedua mata Namjoon saat matanya itu menyaksikan bagaimana Kyungri terjebur ke sungai yang dalam itu.

Tanpa pikir panjang, ia menaiki besi pembatas pinggiran jembatan itu dan terjun dengan bebas ke dalam Sungai Han.

****

"Yoongi-ya, aku benar-benar tak menyukai Jung Saeri"

"Maaf. Aku sangat mengerti kau sangat kesal. Tapi kau tak perlu khawatir. Aku bersama dia hanya untuk sementara, sampai tujuan ku tercapai"

"Tujuan?"

"Ya. Tujuan untuk merebut perusahaan milik ayahnya. Setelah aku menikahi Saeri, aku dan ayah ku akan menyingkirkan mereka. Dengan begitu kita bisa hidup bersama dengan bahagia"

TIIIITTTT..! Sebuah sorotan sinar yang menyilaukan datang dengan cepat dari arah berlawanan

BRUKKK! Tubuh Saeri terhantam oleh mobil. Dan seketika itu pula, dunia menjadi hitam dan sunyi.

"Tolong! Tolong akuu!"

Mendengar Saeri mengingau ketakutan, cepat-cepat Yoongi berusaha membangunkan Saeri dari mimpi buruknya. Bahkan gadis itu kini dipenuhi keringat yang membanjiri tubuhnya. "Saeri..! Saerii!"

Saeri langsung membuka kedua matanya dengan nafas terengah-engah. Ia bersyukur bisa terbangun dari mimpi buruknya. Namun rasa bersyukurnya itu hanya sementara saat ia menyadari bahwa Yoongi kini berada di hadapannya. "Mau apa kau ada di sini?" tanya Saeri dengan tatapan dinginnya.

"Ayah mu mengabari ku bahwa kau sedang sakit. Jadi aku kemari untuk menjaga mu"

"Tak perlu! Pergi sekarang juga!"

"Tapi Saeri.." Yoongi sadar betul bahwa Saeri masih enggan dengannya. Namun ia sangat ingin untuk merawat gadis itu. Ia sangat khawatir saat mendengar kabar kondisi Saeri.

"AKU BILANG PERGI! PERGIII...!!!" pekik Saeri yang kini mulai terisak. Ia tak ingin melihat Yoongi ada di hadapannya setelah pria itu muncul di mimpi buruknya.

Dengan berat hati Yoongi keluar dari kamar Saeri. Hatinya terasa mencelos saat kehadirannya tak diinginkan oleh Saeri.

Sementara itu, Saeri duduk meringkuk sambil membenamkan wajahnya di lengannya. Ia menangis sesenggukan merasakan ketakutan yang hinggap dalam dirinya. Namun di samping rasa takutnya itu ia tak tahu harus bagaimana caranya menghadapi nasibnya itu.

####

Seok Jin berjalan di koridor sekolah menuju ke kelasnya. Pagi ini ia merasa begitu semangat untuk mengawali paginya di sekolah. Terutama bertemu dengan dua sahabatnya Hoseok dan Namjoon setelah sehari ia tak bertemu dengan mereka.

"Kenapa dia sampai saat ini belum memberi kabar? Apa dia baik-baik saja? Atau kondisi kesehatannya semakin memburuk? Akh.. ku harap dia baik-baik saja" gumam Seok Jin yang tiba-tiba saja teringat dengan Saeri. Sebenarnya ia sedari tadi sangat ingin mencoba menghubungi Saeri, namun ia ragu. Ia takut justru akan mengganggu istirahat Saeri.

"Kemana saja kau hah? Kenapa kau kemarin tak berangkat? Kenapa kau bahkan tak memberi kabar pada ku atau Namjoon? Apa kau membolos? Seharusnya kau mengajak aku dan Namjoon!" Hoseok yang tengah dirundung rasa bosan di kelas langsung menyambut Seok Jin dengan beribu pertanyaan. Bukan Hoseok namanya jika ia tak seperti itu.

"Hei, aku bahkan belum duduk di bangku tapi kau sudah menyerang ku seperti itu"

"Hehe.. duduk lah duduk" Hoseok menyunggingkan cengirannya. "Aku hanya khawatir pada mu" lanjutnya sesat setelah Seok Jin duduk dengan tenang di bangku. Tepat depannya.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang