Part 16

219 30 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan sekitar selama 20 menit, akhirnya Seok Jin sampai di rumah Saeri. Ia dibuat takjub dengan kemegahan rumah Saeri. Beberapa pengawal nampak berjaga di berbagai sisi rumah Saeri. Dan seorang diantaranya mengantar Seok Jin menuju dapur. Seok Jin diberi tahu oleh sang pengawal bahwa Saeri telah menunggunya di dapur. Dan benar, Saeri telah berada di dapur dengan senyumannya yang sumringah.

"Maaf sudah membuat mu lama menunggu" ucap Seok Jin.

"Tak apa. Yang terpenting kau sampai dengan selamat" sahut Saeri.

Seok Jin tersenyum mendengar sahutan Saeri. "Jadi, kau ingin aku mengajari mu makanan apa?"

"Apa saja. Yang kau bisa"

"Baiklah.." Seok Jin mengamati berbagai jenis bahan-bahan makanan yang sudah disiapkan. "Karena di sini banyak sayuran yang tersedia, kita mulai dengan yang paling mudah dahulu. Yaitu sup. Bagaimana?"

"Ok. Kita mulai saja kalau begitu" sahut Saeri yang menyanggupi.

Tanpa menunggu lama, keduanya mulai acara memasak. Sesekali Seok Jin mengarahkan dan mengamati Saeri dalam memasak. Canda tawa pun menyelingi acara masak bersama.

Tanpa sepengetahuan mereka, beberapa pekerja rumah tangga Saeri mengamati putri majikannya yang tampak bahagia dengan seorang pria. Keduanya tampak kompak dan serasi saat bersama.

Setelah satu setengah jam berlalu, beberapa makanan tersaji di pantry. Keduanya nampak mulai mencicipi makanan yang baru saja mereka buat.

"Ini benar-benar enak" gumam Saeri yang menikmati sup buatannya dan Seok Jin.

"Pastilah. Siapa dulu yang mengajari mu" celetuk Seok Jin sambil memasang ekspresi sombong.

"Baiklah. Baiklah. Ku akui, Kim Seok Jin yang mengajari ku. Gomawayo, chef" ucap Saeri yang justru memasang mimik seolah-olah dirinya terpaksa untuk mengatakan itu.

Seok Jin terkekeh melihat bagaimana reaksi Saeri. "Makanlah yang banyak, anak manis" celetuk Seok Jin lagi sambil mengacak sedikit rambut Saeri. Seolah-olah memperlakukan Saeri layaknya anak kecil.

"Ne, oppa"

Tak terasa, makanan yang sedari tadi tersaji kini sudah habis tak tersisa. Jika mengingat-ingat, ini pertama kalinya Saeri begitu lahap makan. Sebelumnya ia selalu menyisakan makanan yang ada di hadapannya.

"Ah aku kenyang sekali. Terima kasih, Seok Jin. Aku menikmati makanannya" ucap Saeri sambil mengusap-usap perutnya yang terasa penuh.

"Benarkah? Ini juga masakan mu. Agar kau tak lupa, sebaiknya kau memasak secara rutin. Maka secara otomatis lama kelamaan kau akan lihai dalam memasak"

"Siap" Saeri mengangkat tangannya selayaknya tengah berhormat. Sementara Seok Jin, ia kembali terkekeh melihat tingkah gadis yang ada di sampingnya tersebut.

"Apa tidak apa-apa jika aku datang ke sini?" tanya Seok Jin tiba-tiba setelah ia mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Memangnya kenapa? Aku yang mengundang mu untuk datang"

"Entahlah. Mungkin saja kedatangan ku menganggu ayah mu"

"Menganggu apa? Aku hanya merindukan mu" ucap Saeri lirih yang kemudian menatap ke arah lain.

Seok Jin tertegun saat telinganya menangkap Saeri mengatakan bahwa gadis itu merindukannya. "Benarkah?"

"Hm" Saeri mengangguk tanpa menatap ke arah Seok Jin.

Tanpa Saeri ketahui, senyuman tersungging di bibir Seok Jin. Diraihnya wajah gadis itu agar menatapnya. "Aku juga merindukan mu" ucap Seok Jin sambil menatap Saeri lekat-lekat. Begitu juga Saeri.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang