Part 12

283 31 1
                                    

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 malam. Seok Jin memandangi undangan pesta ulang tahun dengan bimbang. Ya, malam ini adalah malam diselenggarakannya pesta ulang tahun Saeri. Ia bimbang dengan kehadirannya pada pesta tersebut. Ia sadar betul bagaimana nantinya suasana pesta yang akan dihadiri oleh banyak orang kalangan atas. Sementara dirinya hanya orang kelas menengah. Ada rasa minder dalam benaknya jika ia menghadiri pesta ulang tahun Saeri. Namun ia tak kuasa jika tak hadir. Pasalnya Saeri mengundangnya secara pribadi. "Akh.. bagaimana ini? Aku bahkan tak punya pakaian yang pantas untuk ke acara itu!" gerutunya.

Ia kemudian mendekati ibunya yang baru saja selesai melayani para pelanggannya.

"Ibu.." Seok Jin menyodorkan undang pesta ulang tahun ke Ibunya.

"Apa ini?" Karena penasaran, Ibu Seok Jin langsung membaca isi undangan tersebut. "Jam 7? Kenapa kau tak pergi sekarang? Cepat! Sudah terlambat!"

"Tapi Ibu.. aku tak punya pakaian yang pantas" gerutu Seok Jin sambil mempoutkan bibirnya.

"Kenapa? Karna pestanya diselenggarakan di JS Hotel?"

Seok Jin hanya menganggukkan kepalanya. Bahkan sesekali terdengar helaan nafas.

"Lantas kau akan menolak undangan ini? Dasar bodoh. Kalau sudah mendapat undangan, jangan sekali-kali untuk menolak! Ayo kita pulang!"

"Eh? Pulang? Lalu mini marketnya?" Seok Jin menatap bingung ke arah Ibunya.

"Sekali-kali tutup lebih awal tidak ada salahnya kan?"

**

Seok Jin memandangi Ibunya dengan bingung yang sedang mencari-cari sesuatu di dalam isi lemari pakaian milik Ibunya. Ia sama sekali tak mengerti dengan maksud Ibunya.

"Ini dia. Pakailah. Mungkin semoga saja ukurannya pas dengan mu" ucap Ibu Seok Jin sambil memberikan sebuah kotak persegi panjang berukuran besar yang terbuat dari karton berwarna biru langit.

Karena penasaran, Seok Jin kemudia langsung membuka penutup kotak tersebut. Nampak sebuah setelan jas berwarna hitam.

"Itu milik ayah mu dulu saat kami menikah. Kalau saja kau memberitahu Ibu lebih awal, Ibu bisa saja mencarikan mu setelan jas yang baru"

Rasa terharu langsung mencuat seketika dalam benak Seok Jin. "Tak perlu, Ibu. Aku tak mau merepotkan mu"

"Sudah lah. Cepat kau pakai itu"

"Siap" sahut Seok Jin dengan senyuman khasnya.

Hanya butuh 3 menit bagi Seok Jin untuk memakai setelan jas secara lengkap. Ia memandangi dirinya dari pantulan cermin besar yang ada di kamarnya. "Tak buruk juga" gumamnya yang merasa puas.

Karena penasaran dengan pendapat Ibunya, Seok Jin kemudian menghampiri Ibunya yang tengah menunggu. "Ibu, bagaimana?" tanyanya sambil menunjukkan tiap sisi tubuhnya.

"Waah.. putra ku benar-benar tampan!" puji Ibu Seok Jin yang kagum dengan penampilan putranya kini. "Setelan jas milik almarhum ayah mu benar-benar pas"

"Iya. Ayah pasti dulu sangat tampan saat pakai ini"

"Pastinya" Ibu Seok Jin memandang putranya dengan bahagia sekaligus sedih lantaran beliau teringat dengan sosok suaminya. Secepat mungkin ia tepis rasa sedihnya itu.

"Jadi.. aku boleh pergi sekarang kan Bu?"

Ibu Seok Jin menandang penampilan putranya lagi dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Belum. Masih ada yang kurang. Ayo"

Seok Jin kembali dirundung rasa bingung. Namun ia hanya bisa menurut apa yang diminta Ibunya saat ia diseret ke dalam kamar Ibunya yang kemudian didudukkan di kursi rias milik Ibunya.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang