Part 2

497 37 1
                                    

TIIIITTTT..!
Sebuah sorotan sinar yang menyilaukan datang dengan cepat dari arah berlawanan.

Saeri yang jatuh tersungkur di jalanan beraspal itu sangat terkejut mendapati sebuah mobil yang jaraknya begitu dekat di depannya dan...

BRUKKK!
Ia merasa tubuhnya terhantam oleh mobil tersebut. Rasa nyeri di sekujur tubuhnya mulai terasa. Ia yakin, tubuhnya pasti sudah hancur karena hantaman keras yang ia dapatkan. Dan seketika itu pula, dunia menjadi hitam dan sunyi. "Apa aku sudah mati?"

1 detik.. 2 detik...
Samar-samar terdengar suara keriuhan orang-orang di sekitar. Perlahan ia membuka matanya. Fungsi kedua matanya belum terasa sempurna. Di sekelilingnya masih tampak buram. Sekilas ia melihat seorang pria tengah berdiri mematung.

"Yoongi-ssi.."
Ia mencoba untuk memanggil nama itu. Meski suaranya masih terdengar sangat lemah. "Yoongi-ssi.." Ia mencoba memanggil nama itu kembali dengan memaksakan seluruh tenaganya untuk memanggil nama tersebut lebih keras. Namun pria itu justru pergi dengan tergesa-gesa.

Ia mencoba untuk membuka kedua matanya lebih lebar dan bangkit dari jalanan beraspal. Keanehan mulai ia rasakan. Ia merasa dirinya baik-baik saja dan tak merasa sakit sedikitpun setelah tergeletak di jalanan beraspal tersebut.

"CEPAT PANGGIL AMBULANCE!"
Ia mendengar seseorang berteriak dengan nada panik.

"Apa yang sedang terjadi?"
batinnya. Ia yakin, sesuatu telah terjadi. Namun isi pikirannya seolah-olah tersembunyi entah kemana. Bahkan ia tak ingat mengapa ia berada di jalanan yang begitu ramai. Karena penasaran, ia mencoba mendekati kerumunan tersebut.

"Permisi, sebenarnya apa yang sedang terjadi?" tanyanya pada seorang pria yang ikut berkerumun sedari tadi. Namun entah tidak mendengar atau karena terlalu serius ikut berkerumun, pria itu tak menjawab pertanyaannya.

Tak lama kemudian sebuah mobil ambulance datang. Dua orang petugas mobil ambulan tersebut terlihat begitu sibuk dan pada akhirnya membawa seseorang yang tergolek lemah dari tengah-tengah kerumunan itu.

"Apa telah terjadi kecelakaan?" batinnya.

Keramaian orang-orang yang penasaran menghalangi pandangannya. Yang ia lihat sekilas hanya sepasang sepatu high heels berwarna putih yang masih melekat di kaki dari seseorang yang dibawa kedalam mobil ambulance tersebut. "Seorang wanita? Tapi kenapa sepatu itu terasa tidak asing?"

"Permisi, apa sesuatu telah terjadi pada wanita tadi?" tanyanya kembali pada seorang wanita paruh baya. Sama seperti sebelumnya, wanita itu tak merespon pertanyaannya.

"Ada apa sebenarnya? Kenapa mereka seperti tak mendengar suara ku?" batinnya.

**
Satu jam berlalu. Ia sudah berusaha berbicara dengan banyak orang. Namun reaksi mereka semua sama saja. Ia makin kebingungan dan cemas. Ia takut bahwa sesuatu telah terjadi pada dirinya. Dan kini sebuah pertanyaan besar muncul yang justru ia tujukan pada dirinya sendiri. "Apa sesuatu telah terjadi pada ku?"

####

Seperti hari-hari sebelumnya, berjalan menuju halte selepas sekolah sudah menjadi rutinitas Seok Jin. Rasa lelahnya terasa tak berkurang sedikit pun meski ia sudah duduk di bangku halte.

"Ada apa dengan ku? Apa yang sedang terjadi pada ku?"

Seok Jin menoleh kearah sumber suara. Dilihatnya seorang gadis berpakaian dress berwarna putih dan sepatu high heelsnya yang juga senada tengah duduk di sampingnya dengan tatapan kosong.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Seok Jin dengan penuh kehati-hatian.

Gadis tersebut menoleh kearah Seok Jin. Sekilas Seok Jin melihat ekspresi kecemasan yang tergambar di wajah gadis itu. Sebelum akhirnya..

"Apa kau berbicara dengan ku? Kau bisa mendengar ku?" tanya gadis itu dengan girangnya.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang