Part 11

224 28 0
                                    

Pagi-pagi Saeri bergegas untuk berangkat ke sekolah. Ia sengaja pergi dari rumah satu jam lebih awal dari biasanya.

"Tolong mampir dulu ke Seungri High School" pinta Saeri pada asistennya yang sudah siap mengantar Saeri kemana pun dengan mobil.

"Baik" sahut sang asisten yang langsung melajukan mobilnya ke Seungri High School.

Tiba-tiba saja ponsel di saku seragam Saeri bergetar. Ia melihat nama ayahnya tertera di layar ponselnya.

"Ada apa, Ayah?" ucap Saeri sesaat setelah mengangkat panggilan dari ayahnya.

"Ayah hampir saja lupa memberitahu pada mu. Sepulang sekolah sempatkan lah mampir ke butik"

"Kenapa aku harus kesana? Aku masih punya gaun yang bisa aku pakai"

"Tidak.. tidak. Ini untuk acara ulang tahun mu. Maka segalanya harus yang istimewa"

Saeri tersenyum mendengar penuturan Ayahnya. "Baiklah.. baiklah. Aku akan kesana nanti"

"Baiklah. Ya sudah ayah tutup dulu telefonnya. Belajar yang rajin ya, putri ku"

"Siap" sahut Saeri dengan senyuman yang mengambang di wajahnya.

Ya, sesaat setelah Saeri pulang dari mini market milik Seok Jin, Saeri langsung diajak bermusyawarah oleh ayahnya mengenai acara ulang tahun Saeri yang ke-18. Dan Saeri memilih untuk segalanya diatur oleh ayahnya. Ia tak mau dibuat sibuk oleh persiapan ulang tahun yang sebenarnya tak masalah baginya jika tak ada perayaan.

"Kita sudah sampai, Saeri-ssi" ucap sang asisten tiba-tiba.

Saeri menatap ke arah luar jendela mobil. Nampak sebuah gedung sekolah bertuliskan 'Seungri High School' dengan ukuran yang sangat besar. Ia mengamati sebentar lingkungan gedung sekolah tersebut. Tak lama setelah itu tampak beberapa murid yang mulai berdatangan memasuki gerbang sekolah yang bercat warna hitam. Saeri nampak tak asing dengan seragam yang dipakai oleh murid-murid tersebut.

"Seragam mereka persis dengan seragam yang dipakai Seok Jin. Jadi.. Yoongi dan Seok Jin satu sekolah?" gumam Saeri dalam hati. "Aku harus cari tahu lebih banyak" sambungnya.

****

Mengendap-endap ke sebuah diskotik pada malam hari sudah menjadi rutinitas Namjoon akhir-akhir ini. Ya, setelah pulang dari sekolah Namjoon langsung menanggalkan seragamnya dan mengganti pakaiannya untuk pergi ke sebuah diskotik.

Namun ia pergi ke tempat hiburan malam tersebut bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk mengawasi seseorang.

Seperti saat ini, ia tengah memperhatikan seorang gadis dengan berpakaian agak minim yang tengah minum di meja bartender. Ia sendiri tak tahu jenis minuman apa yang sedang gadis itu minum. Namun yang pasti, ia bisa melihat bahwa gadis itu mulai mabuk. Otomatis, Namjoon semakin meningkatkan pengawasannya terhadap gadis itu.

Nampak gadis itu bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju lantai dansa yang dipenuhi muda-mudi dengan sempoyongan. Saat itu pula Namjoon diam-diam mengikuti gadis itu dan bergabung dengan orang-orang yang tengah menikmati musik dj sambil menari dengan sesukanya.

Hampir satu jam berlalu gadis itu menari-nari diatas lantai dansa. Sementara Namjoon, ia disibukkan dengan menyingkirkan pria-pria hidung belang yang berusaha mendekati gadis itu. Ia tak ingin pria-pria itu mendekati apalagi menyentuh gadis tersebut dalam keadaan mabuk.

Setelah perjuangan Namjoon yang cukup melelahkan, nampak gadis itu mulai meninggalkan lantai dansa dan berjalan keluar meninggalkan diskotik.

"Akhirnya.." gumam Namjoon lega yang terus mengikuti gadis itu secara diam-diam. Ia tak sepenuhnya lega. Karena gadis itu masih dalam keadaan mabuk. Apalagi saat ini gadis itu memilih untuk berjalan kaki meninggalkan diskotik. Tentunya Namjoon tak bisa pergi begitu saja meninggalkan gadis yang sedang ia awasi. Takut jika ada para pria hidung belang lagi yang akan menghadangnya di jalanan.

HIDDEN GIRL (ReNew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang