"Kamu aku bawa ke tukang pijat aja ya, aku gak enak langsung bawa kamu pulang dengan tangan yang memar seperti itu." teriak lelaki itu melawan setiap terpaan angin yang mencoba mencuri nafasnya.
"Gak usah. Aku bisa kok sendiri" tolak Gritte membuat lelaki itu meliriknya sekilas.
"Kusuk dulu aja ya, aku gak bakal macem-macem kok. Tenang aja" balasnya lagi yang membuat Gritte mengangguk pasrah. Lelaki ini yang menyelamatkan nyawanya dari preman-preman bejat itu, mungkin kali ini ia harus menuruti keinginan lelaki ini, karena itulah yang terbaik untuknya.
Lelaki itu tersenyum kecil sembari menatap jalanan di depannya.
_____
"Selamat malam. Selamat datang di cafe Natariel, mau pesan apa mbak mas?" sambut salah seorang pelayan sembari memberikan papan menu pada keduanya.
"Nasi goreng sama hot chocolate" ucap Prilly yang membuat Ali melongo.
"Yakin?" tanya Ali menatap heran Prilly.
"Yaiya. Itu makanan favorite aku, jadi gak ada yang bisa ganggu." balas Prilly.
Ali tersenyum simpul,
"Yaudah samain aja"
"Jadi, nasi goreng 2 dan hot chocolate 2. Silahkan ditunggu mbak mas." ujar pelayan itu ramah kemudian berlalu pergi.
"Lo ngapain sih ngaku-ngaku pacar gue?" tanya Prilly sedikit jengkel.
"Itu kemauan hati gue, gak ada satu orangpun yang bisa melawan hatinya. Termasuk mencintai seseorang, lo tau? Cinta itu aneh, dia seenaknya muncul kapanpun dia mau. Cinta itu sebenarnya gak butuh waktu, kapan saja kita bisa jatuh pada dasarnya cinta, yang terpenting dari cinta itu adalah kenyamanan. Disaat dua insan merasa nyaman satu sama lain, di saat itulah cinta akan mengalir." Ali tersenyum tulus pada Prilly yang malah menatapnya aneh.
"Maksud lo? Lo puitis banget sih!" Prilly tertawa kecil namun seketika ia tersenyum kikuk,lelaki dihadapannya malah menatap kesal kearahnya.
"Lo kok gak ngerti sih Prill! Ahh!" batinnya kesal.
"Lo cinta sama gue?" ucapnya ragu menatap serius lelaki dihadapannya.
-Sunyi-
Ali terdiam, apa ini saatnya?
"Iya. Gu..e cinta sama lo" balasnya tak kalah serius.
Prilly seketika terdiam, udara disekitarnya terasa pengap.
Ia menggeleng pelan, mencoba menenangkan detakan jantungnya yang kian berdetak cepat.Prilly tertawa kecil, seorang Aliando, cowok Annoying, tak mungkin bisa merasakan cinta, setaunya cinta itu melibatkan rasa sayang yang sangat besar melebihi rasa 'suka', sedangkan Ali? pada tubuhnya saja ia tak sayang.
"Gue gak percaya" ujar Prilly dengan penekanan disetiap kata.
"Apa yang bisa buat lo yakin? Gue bakal lakuin, apapun itu."
tegasnya menatap lekat Prilly.Prilly tersenyum miring
"Gak mungkin lo bisa ngerasain cinta, jadi lo gak usah ngelakuin hal apapun."
"Gue bakal buktiin" tekad Ali lalu menatap sekelilingnya, ia yakin dengan perasaannya kali ini. Ia juga siap mendengar jawaban tolakan dari Prilly.
Ia berfikir, pasti ada sesuatu yang bisa ia perbuat untuk menyakini Prilly
Prilly, ia tengah dilanda dilema sekarang. Hatinya entah kenapa yakin jika Ali mencintainya, namun logikanya berfikir sebaliknya. Kali ini, ia juga harus melibatkan logika, walaupun sebenarnya ia bahagia jika Ali benar-benar mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Annoying!
Fanfic(Tersedia di BukuLoe) Annoying kamu itu beda. Yaitu membuat hati ini merasakan segala rasa saat bersamamu. Sedih, senang, bahagia, terharu, semuanya bercampur jadi satu. -Prilly- Jalanan tak selamanya mulus. Kita harus melewati berbagai macam hamb...