Part 5 (Ardiana)

5K 87 5
                                    

Satu minggu setelah pesta penyambutan direktur baru bangsat itu, hidupku jadi benar benar berubah.

Entah kenapa aku merasa Daniel
Selalu mengawasiku, meskipun dia tidak mendekatiku atau berbicara padaku.

Sebenarnya mau apa dia?
Dan kulihat sekarang adalah waktunya rapat
Aku segera beranjak membawa file-file yang kubutuhkan saat rapat.

Aku berjalan beriringan dengan Iren, 'gila makin hari makin cantik aja si Iren. Apa dia perawatan?'
Haha aku mengerti, sepertinya Iren sedang kasmaran! Tapi pada siapa? Si Daniel?
Gak mungkin kan!?
Aku tau Iren, seganteng apapun laki-laki itu. Iren tidak akan pernah tertarik. Aku tau sifatnya

Apalagi Iren sedikit tau masalalu ku dengan Daniel. Membuatku semakin yakin akan hal itu

Kami tiba di ruang rapat, dan duduk bersisian

Kenapa aku harus ikut juga sih, aku kan hanya karyawan biasa
Harusnya si madam yang berada disini.
Gara-gara dia sibuk dengan dandanannya yang nyentrik dan aduhai itu, dia jadi seenaknya saja menyuruh-nyuruh dan menugaskanku. 'Si jalang itu, ya ampun kalau saja dia tidak cantik mana mau aku!'
Dan lagi, seharusnya gajiku dinaikkan karena membantunya, sekalian saja aku yang jadi manajer divisi marketingnya!

Berbeda dengan Iren, dia memang manajer divisi keuangan perusahaan, jadi dia memang sudah biasa rapat seperti ini.

Aku yang tidak terbiasa dengan yang begini-begini jadi bosan.
Sebenarnya apa sih gunanya si madam jadi manajer. Kalau rapat saja dia tidak mau menghadiri 'huh!'

Daniel secara terang-terangan menatapku 'kurang ajar'

---

Sepulang kerja, aku langsung melangkahkan kakiku ke tempat parkir.
Ku lihat ada seseorang yang sedang menyender dimotor cantik kesayanganku.

Semakin dekat, aku tau itu Daniel
Mau apalagi sih dia

"Apa yang kau-" aku baru saja tersadar, ini masih area kantor. Dia tetap saja atasanku.
"Apa yang anda lakukan di tempat parkir karyawan biasa seperti saya? Direktur?"

"Tenang saja, tidak ada orang lain disini, kau tak perlu seformal itu berbicara padaku Ard..." ucapnya dengan santai menatapku dengan mata tajamnya.

"Apa maumu, Daniel!"ucapku mulai malas

"Aku hanya ingin tau, kenapa kau jadi menyimpang huh?"

Aku langsung tercekat mendengarnya, apa maksudnya menyimpang? Apa dia tahu?

"Ya aku tau kau berubah! lesbian"
Ucapnya semakin tajam menatapku dengan senyum menyeringai

"Apa yang kau katakan, kau tidak perlu ikut campur urusanku"

"Tidak perlu ikut campur katamu" ucapnya tersenyum mengejek dan melihat sekeliling...
'Brengsek'

"Dengar Ardiana! Dulu kau gadisku dan sampai sekarangpun begitu"

"Aku bukan gadismu lagi, Daniel.
Seperti yang kau tau. Aku lesbi dan kau tak bisa merubahku"
Ucapku yakin

Daniel tersenyum mengejekku

"Buang cengiran tololmu Daniel! Kita bukan siapa-siapa lagi jadi kau tak berhak berucap seperti itu padaku"

"Haha... kenapa? Kau takut jatuh cinta padaku? Lagi?"

Aku tak menghiraukan perkataannya
"Minggir!"
Ucapku sedingin mungkin

Dia sepertinya mengalah dan menyingkir, membiarkan aku menaiki motorku.

"Ingat Ardiana! Aku tak pernah main-main dengan perkataanku. Aku akan membuatmu normal dan kembali mencintaiku daripada gadis terpuruk itu!"
Ucapnya tegas tanpa bantahan.

Tanpa kusangka Daniel memegang wajahku dan menciumku tepat dibibir, hanya ciuman
Dan itu mebuatku tak bisa melakukan apa-apa otakku blank

Setelah melepaskan ciumannya, Tanpa berkata apapun dia hanya sedikit tersenyum dan berjalan pergi.

'Apa barusan itu? Dia menciumku? Gila! Brengsek!!'

Aku langsung menyalakan mesin motor maticku dan langsung menancap gas.









Bersambung...

Hallo? Apa masih ada yang mau baca cerita amatiran saya?
Maaf baru apdet chapter barunya yah
Semoga kalian suka.

Hello Lesbi (Is Writing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang