Air mata yang sedari tadi kutahan akhirnya mengalir dengan deras..
Kakiku berlari dengan cepat menembus tingginya tumpukan Salju yang membentang di depanku. Dinginnya malam menembus sepatu bootsku yang tebal. Kakiku terus berlari tanpa arah. Aku membiarkannya terus berderap diatas Salju yang tebal. Berlari dari kata-katanya. Ini terlalu menyayat hatiku. Mungkin pergi untuk selamanya adalah jalan terbaik.
Badanku terhempas ke tumpukan salju ketika kakiku sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Aku memejamkan mata untuk menikmati dinginnya malam ini, merasakan setiap Salju yang turun dari langit dan terjatuh perlahan ke wajahku. Tanganku meraba tumpukan Salju di sekitarku. Aku berharap semua Salju yang berada di sekitarku ini akan bergerak dan menutupi seluruh tubuhku. Itu akan sangat menyenangkan. Berada di bawah tumpukan Salju yang tebal dan dingin.
Merasakan betapa dinginnya berada di bawah tumpukan salju yang tebal..
Merasakan rasa sakit yang hanya bisa kurasakan sendiri..
Terbebas dari segalanya yang ada di dunia fana ini..
Termasuk dia..
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Has The Sherlock
Fiksi PenggemarDia yang selalu membuatku nyaman, Dia yang mengatakan keindahan, Haha. Indah. Salah. Sangat salah.