Can We Meet Again?

2K 167 25
                                    

Murid - murid di kelas 10-2 sibuk untuk persiapan test musik mereka. Mereka semua pindah ke ruang musik yang terletak di lantai tiga sekolah mereka.

Hoshi dan Yejin sibuk mendengarkan lagu yang akan mereka bawakan nanti menggunakan headset yang tertempel pada telinga kiri Hoshi dan satunya pada telinga kanan Yejin. Nara juga bersama dengan Joshua berjalan berdampingan, akhir - akhir ini Joshua selalu mengikuti kemanapun Nara pergi kecuali toilet, Joshua takut Kihyun akan berbuat seperti waktu itu lagi. Keduanya tampak tidak mengeluarkan sepatah kata pun saat berjalan.

Dibelakang Joshua dan Nara ada Woozi dan Dino yang terlihat sedang menghafal lirik dari lagu yang akan mereka nyanyikan, sesekali Dino mengacak rambutnya karena tidak dapat menghafal dengan baik. Bayangkan saja sudah berminggu - minggu yang lalu tugas ini diberikan namun Dino dengan santainya mengabaikan tugas tersebut, alhasil tadi Ia di marahi habis - habisan oleh Woozi. Mingyu memasang wajah datar saat Ye seul bergelayut manja dilengan Mingyu, Ia dan Ye seul bahkan belum berlatih bersama. Mingyu pasrah dengan nilai yang akan di berikan Kang saem nanti padanya. Gadis di sebelahnya sungguh membuatnya kesal.

Semua masuk ke dalam ruang musik yang terlihat seperti teater pertunjukkan musik. Kang saem sudah menunggu mereka semua disana.

"Hari ini adalah waktu yang di tentukan untuk test yang dua minggu lalu sudah diberikan, apa kalian sudah siap?"

"Ne saem--"

Semua murid kelas 10-2 kompak menjawab pertanyaan Kang saem kecuali Mingyu. Ia menjawab 'tidak siap' dengan volume suara yang pelan. Suasana hatinya benar - benar tidak dalam keadaan yang baik ditambah kehadiran gadis dengan gaya seksi yang selalu mengganggu ketenangan hidupnya. Shin Ye seul.

"Baiklah, murid yang di panggil harus sudah siap dengan musik yang akan di bawakan dan maju ke depan untuk tampil--"

Kang saem membuka buku penilaian miliknya, telunjuknya bergerak mencari nama yang akan di pilihnya untuk maju paling pertama.

"Choi Nara"

Jantung Nara berdegup kencang saat namanya tiba - tiba di panggil, saking gugupnya tangan Nara berubah menjadi dingin. Ia berdiri dengan sedikit bergetar. Nara mungkin dikatakan phobia untuk hal - hal seperti ini. Joshua yang duduk di sebelah Nara melihat bahwa Nara sedikit gugup dan sebagai partner yang baik Joshua segera berdiri dari tempat duduknya dan menggenggam tangan Nara. Nara seketika mengalihkan pandangannya ke arah Joshua. Joshua hanya tersenyum selanjutnya mereka turun dari barisan murid - murid yang duduk menuju panggung di depan.

Joshua mengambil gitarnya dan Nara duduk di kursi piano. Ya. Mereka akan bernyanyi dengan iringan sebuah gitar dan piano. Kang saem tersenyum saat melihat kedua anak yang sama - sama memilik peringkat di kelas itu berkolaborasi. Joshua tersenyum ke arah Nara.

"Kau sudah siap?"

"Eo.."

Yejin dengan semangat memberikan tepuk tangan sebelum pertunjukkan di mulai.

"Fighting Nara-ya mphhh--"

Hoshi yang duduk di sebelah Yejin menutup mulut gadis di sebelahnya tersebut. Yejin bisa - bisa dimarahi Kang saem karena berisik sendiri. Semua pandangan tertuju pada Joshua juga Nara di depan.

Joshua mulai memainkan senar - senar pada gitarnya dan mengeluarkan suara merdunya.

.

.

.

I remember when we were yelled
at for talking in the halls
I don't know why it was so fun
even when we were being punished

Adore UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang